14. Perlakuan manis.

4.6K 494 15
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Happy Reading!

•••

Zulaikha memandangi dirinya di depan cermin. Hari ini ia Zulaikha mengajak Theo ketemuan di cafe Chelsea, dan Theo dengan senang hati menerima ajakan dari Zulaikha.

Zulaikha saat ini sudah cantik dengan stelan gamis berwarna pink dusty dengan khimar senada, juga tak lupa ia mempoles sedikit wajah cantiknya dengan make-up senatural mungkin, lalu setelah itu ia pun keluar dari kamarnya.

"Kamu mau kemana Likha?" tanya Bilqis yang sedang duduk di ruang keluarga sembari menonton televisi.

Zulaikha terdiam, ia memikirkan alasan yang logis agar di beri izin untuk keluar oleh sang mama.

"Likha mau ketemu temen-temen Likha ma," ucap Zulaikha.

"Yaudah kamu di antar sama nak Yusuf," ucap Bilqis.

"Nggak usah ma, ini acara Likha. Likha pengen temu kangen sama mereka tanpa Gus Yusuf!" ucap Zulaikha.

"Yaudah kalau begitu nggak perlu pergi!"

"Ih mama!"

"Likha mending kamu ajak nak Yusuf keluar, ini kan hari terakhir kamu di sini, kasian nak Yusuf di rumah terus, pasti dia bosan," ucap Akhtar.

Lalu orang yang sedang di bicarakan pun muncul. Mulut Zulaikha menggangga lebar melihat penampilan Yusuf hari ini. Hari ini pemuda itu mengenakan flanel daleman kaos hitam dan celana jens berwarna hitam, serta poni yang menutupi sebagian dahinya, pemuda itu hari sangat tampan!

Sampai Zulaikha tak sadar jika Yusuf sudah berada di hadapannya, karena Yusuf gemas dengan wajah Zulaikha ia pun mencubit pipi gadis itu, membuat kesadaran Zulaikha kembali.

"Sakit tau!" ucap Zulaikha sewot.

Yusuf terkekeh geli. "Lagian ngeliat aku nggak ngedip gitu," ucapnya.

"A-apaan sih lo, geer banget!"

"Nak Yusuf. Likha hari ini pengen di temenin jalan-jalan sama kamu, kamu mau kan temenin Likha jalan-jalan?" ucap Bilqis, membuat Zulaikha membulatkan kedua matanya.

"Yusuf mau dong, ayo Likha kita jalan-jalan," ajak Yusuf.

"Gue nggak mau sama lo!" ucap Zulaikha.

Tetapi Yusuf tak menghiraukannya, ia menggandeng pergelangan tangan kanan Zulaikha, untuk berjalan ke arah Bilqis dan Akhtar lalu keduanya mencium punggung tangan kanan Akhtar dan Bilqis, baru setelah itu Yusuf membawa Zulaikha masuk ke dalam mobilnya.

Zulaikha hanya pasrah di perlakukan seperti itu oleh Yusuf, ia sudah sangat lelah untuk berdebat, jadi lebih baik ia menuruti saja kemauan Yusuf.

"Kita mau kemana?" tanya Zulaikha.

"Terserah Likha. Likha mau kemana?"  Yusuf bertanya balik.

"Ke mall aja, gue pengen cuci mata."

Yusuf mengangguk.

"Oke!"

Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya mereka sudah sampai di depan mall. Yusuf memarkirkan mobilnya baru setelah itu keduanya keluar dari dalam mobil.

Namun sebelum masuk Yusuf menahan pergelangan tangan kanan Zulaikha.

"Apa sih Gus?" tanya Zulaikha.

Dengan lembut Yusuf memasukkan anak rambut yang keluar dari hijab Zulaikha, lagi-lagi perlakuan manis Yusuf membuat jantung Zulaikha berdegup kencang, rasanya tubuhnya saat ini sangat kaku.

Yusuf tersenyum menatap wajah cantik Zulaikha.

"Nah sudah rapih, ayo masuk," ucap Yusuf, dengan cepat Zulaikha berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam mall, ia tak mau jika detak jantungnya di dengar oleh Yusuf, bisa malu nanti dia.

Zulaikha masuk ke dalam Timezone, sebelum ia ia menoleh ke belakang untuk memastikan jika Yusuf mengikutinya.

Senyum Zulaikha seketika pudar di saat Yusuf di kerumuni oleh cewek-cewek cantik, dan dengan lancangnya mereka mengajak Yusuf foto bersama? Wah Zulaikha tak terima! Dengan langkah yang lebar Zulaikha menerobos cewek-cewek berhijab itu.

"Lo semua pada nggak punya malu apa? Sampe ngerebutin cowok yang bukan mahram lo? Hijab doang syar'i, kelakuan nauzubillah!" ucap Zulaikha sewot gadis itu juga melototkan kedua matanya agar para cewek itu takut, membuat Yusuf jadi terkekeh geli.

"Mbak ini siapa ya? Kok sewot gitu? Orang kita cuman mau minta foto sama Gus Yusuf doang!" ucap salah satu dari mereka.

"Gue---"

"Dia istri saya," ucap Yusuf, memotong pembicaraan Zulaikha.

Yusuf menautkan jari tangannya dengan jari tangan Zulaikha.

"Maaf saya nggak mau membuat istri saya cemburu, assalamualaikum," ucap Yusuf seraya pergi meninggalkan segerombolan para cewek itu.

Tangan Yusuf masih setia menggenggam tangan Zulaikha.

"Sampai kapan lo gandeng tangan gue?" tanya Zulaikha.

"Sampai jiwa ini meninggalkan raganya," jawab Yusuf.

Zulaikha tersenyum senang, mood-nya juga sudah kembali baik. Mereka pun memutuskan untuk bermain bola basket, walaupun banyak sekali bola yang gagal masuk tetapi canda dan tawa selalu menghiasi wajah mereka.

Dan sekarang mereka saat ini sedang berada di depan mesin boneka. Zulaikha menyemangati Yusuf agar bisa mendapatkan boneka Hello Kitty
kesukaannya.

"Ayo Gus, sedikit lagi! Ambil boneka hello kitty-nya Gus!" ucap Zulaikha.

"Yey dapet!" seru Zulaikha, saat Yusuf berhasil mendapatkan boneka hello kitty.

"Nih untuk Likha," ucap Yusuf menyodorkan sebuah boneka hello kitty, dengan senang Zulaikha menerimanya, dan karena terlalu senang Zulaikha memeluk erat tubuh Yusuf.

"Aah makasih ya Gus! Likha seneng banget!" ujarnya.

Tubuh Yusuf seketika membeku di tempat, jantungnya juga berdegup kencang, mendapati perlakuan manis dari Zulaikha.

"I-iya sama-sama Likha."

"Sekarang kita photobox yuk! Buat kenang-kenangan," ucap Zulaikha menarik tangan Yusuf.

Keduanya sudah berada di photobox. Mereka juga sudah berkali-kali berfoto, senyuman merekah di kedua sudut bibir mereka.

Terakhir Zulaikha berfoto dengan gaya ia sedang mencubit kedua pipi Yusuf, dan Yusuf sedang mengusap pucuk kepala Zulaikha. Baru setelah itu ia pun keluar dari photobox yang sempit masih dengan wajah ceria mereka.

Hari ini adalah hari terbahagia untuk Yusuf maupun Zulaikha.

•••

Gimana part kali ini gemes nggak?

30 vote+20 coment, next chapter! Siap?

NidaaSyahidah.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang