5. Gadis kecil.

4.5K 467 93
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Happy Reading!

•••

Hari ini adalah hari pertamanya Zulaikha sekolah di Roudhotul Jannah, gedung sekolah dengan gedung asrama di buat terpisah. Sebenarnya Zulaikha sangat malas pergi ke sekolah, tetapi karena paksaan dari Wardah dan Salamah akhirnya ia pun berangkat, walaupun dengan hati yang tak ikhlas. Jujur ia masih sangat membenci pemuda kampret itu. Awas saja jika dirinya di pertemukan kembali, Zulaikha akan cakar wajah tampannya itu dengan kuku panjangnya. Eh tampan? Ah sudahlah lupakan!

Zulaikha sudah duduk di kursi belajarnya, ia duduk bersama Salamah, gadis itu terus saja bercerita tentang para guru di Raudhatul Jannah, sampai guru yang paling muda nan tampan pun ia ceritakan kepada Zulaikha. Oh ayolah apakah Salamah tak melihat dirinya jika ia sedang badmood? Rasanya Zulaikha ingin menghilangkan Salamah sekarang juga.

"Kamu juga harus tau kalau guru yang paling tampan tentunya masih sangat muda itu seorang Gus di pesantren ini. Dia itu pinter di semua pelajaran. Orangnya juga ramah ya walaupun dingin sih, tapi tetap aja beliau itu panutan banget bagi para santri dan santriwati di sini," ucap Salamah.

Untungnya bel masuk segera berbunyi, diam-diam Zulaikha mengucapkan rasa syukur, akhirnya ia bisa bebas dari celotehan gadis di sampingnya itu.

Belajar pun di mulai, hari ini adalah pelajaran bahasa Arab. Zulaikha geleng-geleng sendiri belajar itu. Ia lebih memilih pelajaran matematika, kimia, fisika, biologi dan apapun itu dari pada pelajaran bahasa Arab. Isim? Fail? Khobar? Apa itu? Zulaikha tidak mengerti! Zulaikha memang pintar dalam semua pelajaran tetapi tidak dengan yang berbaur agama, bisa pusing tujuh keliling dia.

Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggunya pun akhirnya tiba, apa lagi jika bukan waktu istirahat? Seluruh murid Roudhotul Jannah berhamburan menuju kantin, tentu saja mereka ingin mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar, dan tentunya kantin sekolah itu gratis, jadi mereka bisa makan sepuasnya.

Disinilah Zulaikha, Salamah dan Wardah ketiganya duduk di ujung kantin dengan bakso di hadapannya masing-masing.

Entah kenapa Zulaikha sangat lapar hari ini, padahal tadi pagi sebelum berangkat sekolah ia sudah sarapan, tentunya bersama dengan lainnya.

"Likha kamu mau nambah lagi?" tanya Wardah.

"Nggak gue udah kenyang. Keliatan banget ya gue itu kayak orang kelaperan?" tanya Zulaikha.

"Eh nggak kok, maksud aku kan makanan disini semua gratis jadi kamu boleh makan sepuasnya."

"Gue udah kenyang."

"Hmm Likha aku boleh nanya?" tanya Wardah.

"Boleh,"

"Kamu itu ada hubungan apa sama bu nyai? Emm soalnya kemarin kamu keliatan akrab banget, sampai kamu manggil beliau bunda," ucap Wardah, mode kepo gadis itu sudah aktif.

"Gue sama dia nggak ada hubungan apa-apa, cuma bonyok gue sahabatan sama mereka, gitu sih yang gue tau. Emang kenapa?" tanya Zulaikha.

"Gapapa kok aku hanya ingin tau aja."

"Wah Likha manggil bu nyai bunda, wah pertanda Gus Yusuf mau sold out, nih," ucap Salamah.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang