16. Wastana'tuka linafsi.

4.5K 510 37
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment! Nidaa marah kalau kalian nggak voteeee! Nidaa serem loh kalo marah!

Happy Reading!

•••

Yusuf dan Zulaikha akhirnya sampai di rumah orangtua Zulaikha. Setelah mobil di parkirkan, Zulaikha segera keluar dari mobilnya, tak menghiraukan panggilan dari Yusuf, karena ia masih marah dengannya! Siapa suruh berani cuekin dia tadi!

Zulaikha memandangi rumahnya yang tampak sepi, hanya Bibi Inem selaku asisten rumah tangga yang terlihat olehnya, yang sedang menyapu lantai ruang tamu.

"Bi, mama, papa mana?" tanya Zulaikha.

"Oh Tuan dan Nyonya sedang pergi keluar, Non. Bibi juga nggak tau ada urusan apa," jawab Bibi Inem.

"Oh iya udah bi, makasih ya."

"Iya sama-sama, Non."

Bi Inem melirik boneka hello kitty di tangan Zulaikha.

"Non, beli boneka nggak ada mulut lagi?"

Zulaikha memutar bola matanya malas, Bi Inem ini memang selalu mengatakan boneka kesayangannya dengan sebutan seperti itu, memang benar sih boneka hello kitty tidak mempunyai mulut, tapi kan dia lucu!

"Boneka hello kitty, Bi." koreksi Zulaikha.

"Nah itu maksudnya, Non beli lagi? Kan udah banyak bonekanya."

Zulaikha tersenyum menatap boneka di tangannya, boneka ini akan menjadi boneka kesayangannya, karena itu pemberian dari orang spesial. Hahahah jangan sampai Yusuf tahu jika boneka pemberiannya Zulaikha Cap menjadi boneka kesayangan, bisa-bisa nanti dia terbang!

"Koleksi, Bi. Udah ah, Likha pengen bobo, dadah Bibi!"

Setelah mengatakan itu Zulaikha berjalan menaiki setiap anak tangga, badannya sudah terlalu lelah, ia ingin istirahat, ia merindukan kasur empuknya.

Setelah sampai kamar Zulaikha menghempaskan tubuhnya, boneka hello kitty-nya ia letakkan di atas nakasnya.

"Likha..."

Terdengar suara Yusuf. Ah sial! Dia lupa mengunci pintu kamarnya.

Zulaikha bangun dari tidurnya, ia duduk bersila menatap sinis ke arah Yusuf yang sedang duduk di pinggir kasurnya.

"Apa sih Gus?!"

"Maaf ya, tadi aku cuman bercanda suer deh," ucap Yusuf.

"Hmm."

"Likha mau maafin aku kan?"

"Hmm."

Yusuf tersenyum lebar, refleks ia memeluk erat tubuh mungil Zulaikha, membuat sang empu terkejut bukan main!

"Makasih ya Likha, aku takut kalau kamu marah," ucapnya.

"Likha? Kok jantung kamu degubnya kencang banget?" sambung Yusuf, yang merasakan detak jantung Zulaikha berdegup dengan kencang.

Zulaikha melototkan kedua matanya, ia pun mendorong Yusuf agar melepas pelukannya. Wah bisa-bisa image Zulaikha hancur.

"Lo tuh ya! Nafas gue sesak lo peluk gitu kampret!"

Itu hanya alibi Zulaikha saja, agar Yusuf tak mencurigainya. Padahal jantungnya tadi sedang maraton akibat di peluk oleh Yusuf.

"Maaf..." lirih Yusuf merasa bersalah.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang