36. Braaak

3.1K 320 5
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Happy Reading!

•••

Mobil BMW hitam terhenti tepat di hadapan Khalid, kaca mobil itu terbuka menampilkan sosok Irfan dan juga Yusuf yang sedang duduk di kursi pengemudi.

"Masuk, bro!" ucap Irfan. Lantas Khalid pun langsung masuk ke dalam mobil itu.

"Mobil apa?" tanya Yusuf.

"Alphard hitam, nomor plat B  1002 VI. Salamah bilang dia melewati jalan raya ini," ucap Khalid.

Yusuf mengangguk paham, lalu ia pun menambahkan kecepatan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia sungguh khawatir dengan Zulaikha, ia takut jika sesuatu yang buruk terjadi padanya.

"Itu mobilnya!" seru Irfan seraya menunjuk mobil Alphard hitam dengan nomor plat yang sama persis seperti yang di sebutkan oleh Khalid tadi.

"Iya, itu mobilnya!" ucap Khalid. Yusuf pun semakin menambah kecepatan mobilnya.

•••

"The, kamu mau bawa aku kemana? Aku mohon jangan seperti ini!" ucap Zulaikha, yang berusaha untuk tidak menangis di hadapan Theo.

"Kamu diam aja ya. Yang intinya aku akan bawa kamu menjauh dari tempat itu dan dari santri yang sok jagoan itu." jawab Theo dengan senyuman devil.

"The, plis. Jangan begini! Aku dan kamu udah nggak ada hubungan apapun. Kita putus, The!" ucap Zulaikha marah.

Theo tersenyum miring. "Sudah terlambat. Kamu milik aku, Likha."

"Hiks, kak tolong Likha..." lirih-nya dengan suara pelan. Ia sungguh takut dengan kondisi seperti ini.

Theo melirik kaca spion mobilnya, menyadari jika dirinya di ikuti oleh mobil yang berada di belakangnya ia langsung menambahkan kecepatan mobilnya, membuat Zulaikha sangat ketakutan.

"Shit. Sial!" umpatnya.

Menyadari gerak-gerik aneh Theo, lantas Zulaikha pun melirik kaca spion. Senyuman mengembang di kedua sudut bibirnya saat ia tahu siapa pemilik mobil itu.

"Kak Yusuf, itu mobil kak Yusuf. Aku tahu kamu pasti akan menolongku kak!" serunya tanpa sadar Theo mendengar ucapan Zulaikha.

"Siapa Yusuf?!" tanya Theo murka.

"B-bukan urusanmu!"

"Siapa Yusuf? Apa itu santri sok jagoan itu hah?! Yang sok suci, nyatanya dia adalah preman iya kan?!" bentak Yusuf.

"Stop, The! Stop menjelekkan dia! Laki-laki itu adalah suamiku! Dia Yusuf seorang Gus di sana, bukan santri gadungan yang seperti kamu kira! Dan kamu, kamu bukan siapa-siapa aku, apakah pantas sikapmu seperti ini? Kamu hanya orang asing bagiku, The." ucap Zulaikha, air matanya menetes sungguh kenapa hidupnya sekarang menjadi sangat rumit?

"K-kamu sudah menikah?" tanya Theo matanya menatap kosong Zulaikha.

"Iya! Aku sudah menikah sejak aku  masuk ke pesantren itu! Dan aku sudah bahagia dengan kehidupanku sekarang, jadi kumohon kamu jangan menganggu kehidupan aku lagi, The." lirih Zulaikha.

"AAAARRHHH! SIAL! LO KHIANATI GUE, LIKHA! LO MUNAFIK!" teriak Theo membuat Zulaikha semakin takut.

Mobil Theo melaju semakin tinggi, ia tak menghiraukan pengendara yang berada di sekitarnya. ia cukup marah dengan pernyataan Zulaikha, ia hanya ingin melampiaskan kemarahannya. Namun tanpa terduga pengendara motor muncul dari samping. Theo yang terkejut lantas membanting setir ke arah kiri. Namun, na'asnya mobil truk melaju kencang dari arah depan lalu menabrak mobil Theo.

BRAAAAK!

Mobil Theo terbalik dan terseret beberapa meter.

Di lain tempat, Yusuf menyaksikan kecelakaan itu lantas langsung keluar dari dalam mobilnya. Ia berlari menuju mobil yang di tumpangi Zulaikha, tangisnya pecah saat melihat darah bercucuran deras dari kepalanya.

"N-ngak, j-jangan, ku mohon bertahanlah! LIKHA KU MOHON BERTAHAN, HIKS!" raung Yusuf, tangisnya pun semakin pecah.

"FAN, TOLONG TELFON AMBULANS!" titah Yusuf. Irfan mengangguk, lalu ia pun menghubungi ambulans.

"Likha bangun! Jangan tinggalin aku, Likha! Ku mohon, hiks..." lirih Yusuf, air matanya keluar deras dari pelupuk matanya.

"L-lo berdua tolong kabari ini sama Bunda, Ayah gue. Gue mau temenin Likha," ucap Yusuf. Khalid dan Irfan pun mengangguk paham.

Setelah beberapa saat mobil ambulance pun datang, para petugas ambulance membawa Zulaikha dan Theo masuk ke dalam mobilnya. Yusuf pun juga ikut masuk ke dalam mobil ambulance untuk menemani Zulaikha.

Di dalam mobil ambulance, Yusuf tak henti-hentinya membacakan ayat Alquran tepat di telinga Zulaikha, air matanya terus menetes mengenai wajah Zulaikha.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit Anugerah. Para suster membawa Zulaikha dan Theo keruangan ICU.

Sedangkan Yusuf menunggu di depan ruang yang di tempati Zulaikha. Pemuda itu duduk di kursi panjang penunggu.

"Hiks, ku mohon ya Allah, jangan lagi.
Ku mohon kejadian yang dulu jangan terulang kembali, hiks!" lirihnya dengan suara yang sangat parau.

•••

Jangan lupa vote dan coment ya!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

NidaaSyahidah.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang