"Arin"jiho memanggil Arin yang sedang asik membaca novel bersama ke5 teman nya.
Arin yang kebingungan dengan wajah jiho. Banyak kering yang bercucuran di dahinya.
"Lo Napa ho?"tanya Mimi.
"Rin"panggil jiho tidak peduli dengan pertanyaan Mimi.
Sedikit gelisah
"Apa?"
"Kakak mu Rin"
"Kenapa??"
"Meninggal"
Degg
Mata membulat besar.
Arin berlari kencang meninggalkan mereka semua tanpa sepatah kata apa pun itu.
"Jiho apa maksud mu??"tanya Yooa.
"Kak Jisoo wendy Yeri meninggal"ucap jiho.
Jiho terduduk lemas.
"Aku tidak mengerti"Yooa.
"Minggu lalu 3 kakak Arin sudah pergi meninggalkan nya. Sekarang 3 kakak nya ikut menyusul pergi juga. Hanya kak seulgi dan kak irene yang ada disampingnya sekarang"jelas jiho.
Sedih. Tentu. Setelah mendengar penjelasan jiho. Ke5 gadis itu mulai menangis. Bagaimana nasib Arin kedepannya??
Sekarang Arin berlari pergi pulang ke rumah.
Sampai rumah. Tak ada seorang pun yang ada dirumah.
"KAK"teriak Arin.
Hening
Tak ada yang bersuara.
"Hikss andwee hikss"Arin sudah mulai menangis.
"Arin-na"suara gadis amat lembut terdengar di belakang Arin.
"Kak Wendy"
Wendy tampil dengan pakaian putih dengan wajah amat cantik dengan kaki yang bersentuhan langsung dengan lantai tanpa alas.
Wendy tersenyum. Kedua mata cantik Wendy sudah hampir mengeluarkan air mata.
Apa Arin bisa melihat hantu atau roh??
Tidak. Arin sama sekali tidak bisa melihat roh atau bahkan hantu sedikit pun.
Mungkin mata Arin sedikit jernih kali ya. Untuk hari ini
Okey lanjut.
"Kemari sayang"wendy merentangkan tangannya.
Arin berlari dan memeluk Wendy dengan erat amat erat seakan tak ingin lepas dari wendy.
"Kak yang lain mana"tanya Arin dalam pelukannya.
Wendy tersenyum miris. Dia tak membalas dia memeluk adiknya dengan erat sesekali wendy mengencup surai rambut panjang Arin.
"Kak"Arin hendak melepas pelukannya tapi apa? Wendy semakin erat memeluk Arin.
"Maaf"bisik Wendy.
5 menit berpelukan.
Arin menatap bingung dengan Wendy. Wendy menangis.
"Kak yang lain dimana. Kok kakak gak pake sepatu dan kenapa pakai baju putih??"tanya Arin.
Lagi lagi wendy tersenyum miris.
"Arin-na"
Wendy mengelus kepala Arin dengan lembut.
"Kak wendy kok nangis"
"Kakak sudah tidak ada lagi Arin. Kakak sudah meninggal"ucap Wendy menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE 'Arin Oh My Girl'
Action"Lebih baik aku dibenci dari pada ditinggal selamanya"Arin. "Arin-na jaga dirimu baik baik ya"blackvelvet. End