My Life Part 29 (END)

233 25 2
                                    

5 tahun kemudian

Arin sudah dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin sudah dewasa. Umur nya sudah 23 tahun.

Dia sudah tersenyum kembali, tak ada sedih baginya. Dia sudah hidup mandiri.

Dia tinggal di apartemen yang amat besar, di ruang tamu. Arin memajang foto ke9 kakak nya dengan ukuran yang besar dan disamping nya ada foto ibunya dan ayahnya yang memiliki ukuran sama besar.

So now.

Arin akan pulang ke Korea. Dia sudah tidak kembali ke Korea.

Skip

Arin menginap di hotel. Dia pergi makan jalan jalan. Dan Yap, dia membeli 10 baket bunga dengan warna yang berbeda beda.

"Arin datang kak"

Arin pergi ke pemakaman ke9 kakak nya dan juga ibunya.

Bunga bunga itu sudah ia letakkan di tanah yang kosong. Satu baket bunga Arin. Yang pertama ia jumpai adalah ibunya.

"Annyeong omma"sapa Arin.

Foto ibunya masih terlihat cantik.

"Omma Arin sudah 23 tahun loh. Arin udah gede, Arin udah gak sedih lagi. Omma tau gak Arin rindu banget loh sama omma. Waktu omma datang ke mimpi Arin bareng sama kakak nya Arin. . . . . .
Arin kangen"

Tess

Air mata Arin kembali jatuh setelah sekian lamanya.

Segera Arin menghapus kan nya.

"Ini ada bunga buat omma, bunga mawar merah pasti omma suka"Arin meletakkan baket bunga itu dan tak lupa Arin mencium batu nisan sang ibu.

Dia melihat kesamping ada 9 batu nisan yang tak pernah ia temui selama 5 tahun ini.

Arin tersenyum miris.

Dia bergeser dan mengambil 1 baket bunga.

"Hai kak Lisa. Ini Arin, hmmm Arin jadi ingat, kalau dulu kak Lisa bertarung nyawa buat lindungi Arin. Kakak sekarang gimana, Kakak pasti udah bahagia di atas sana. Bareng sama kakak yang lain. Kakak tau, waktu aku di luar negeri. Ternyata banyak juga ya kak yang ngefans sama kakak. . . . . Kakak tau gak Arin udah gak sedih lagi. Semenjak dengar kalau kakak yang selama 18 tahun udah jagain Arin sampai besar Arin udh gak sedih. Tapi di sisi lain, Arin sedih karena Arin kakak yang kena pukul. Kak. . . Arin boleh jujur gak. . . . . . Arin rindu sama kak Lisa"

Air mata Arin kembali jatuh. Tapi tidak tidak dia segera menghapus nya. Ia tak ingin kakak nya dan ibunya melihat Arin menangis.

"Ini ada bunga lili buat kakak. Hampir sama kan sama nama kakak. Semoga kakak suka ya"

Arin meletakkan nya dan dia mencium batu nisan Lisa.

Arin bergeser dan membawa satu baket bunga berwarna mereka.

MY LIFE 'Arin Oh My Girl'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang