EPILOG

191 30 2
                                    

"mama"














































"Papa"

















































"Hihi"

"Jangan jauh jauh sayang"

"Mama cepat kesini"

Gadis yang ia sebut mama itu tersenyum.

Happ

Tangan kekar dan putih melingkar di pinggang gadis itu. Ia sudah tau itu pasti suami nya.

"Kenapa kau langsung meninggalkan ku hmm?"tanya sang suami sambil memberi kencupan pada leher gadis itu.

"Jaemin langsung menarik ku tadi"

"Benarkah. Baiklah ayo sayang"lelaki itu menarik tangan istriknya.

.

.

.

"Hai aunty"anak yang bernama jaemin menyapa batu nisan sang gadis bernama Lisa. Jaemin mengelus batu nisan Lisa dengan senyum sangat senang.

"Hai kak Lisa"sapa Arin.

So now.

Arin dan jungkook sudah menikah 3 tahun lalu. Mereka di karuniai anak lelaki yang tampan imut dan baik. Mereka menamai jeon jaemin.

Kabar senang nya lagi Arin sedang hamil anak kedua mereka sekitar 5 bulan. Perut Arin sudah membesar.

"Mama, aunty Lisa cantik gak"tanya jaemin.

"Sangat cantik. Dia gadis yang sangat baik dan sangat kuat"kata jungkook.

"Benarkah, kalau aunty rose aunty Joy aunty seulgi"

"Mereka semua cantik sayang"Arin terkekeh dengan pertanyaan anak nya itu.

Padahal sebelum sebelumnya. Arin pernah memberi foto ke9 kakak nya pada jaemin. Anak anak masih polos ya gais. Suka lupa.

"Hihi maaf mama. Jaemin lupa bagaimana bentuk wajah aunty"

Arin tersenyum.

Mereka membelikan 10 baket bunga untuk ke10 wanita yang sudah lama meninggal dunia.

"Mama ayo kerumah paman seokjin"

"Iya kita kesana ya sayang. Sayang kalian pergilah di Luan, aku ingin Disini sebentar"ucap Arin pada Jungkook.

"Baiklah, kami akan menunggu mu di mobil"jungkook memberi kencupan pada dahi Arin dan menarik tangan anak nya itu.

Arin membuang nafas nya dengan kasar.

"Sudah 8 tahun kalian meninggalkan ku. Tapi kenapa aku masih sedih???"

Arin menatap sendu pada semua batu nisan ibunya dan kakak nya.

Mata Arin menatap sekeliling pemakaman. Dia melihat 2 gadis berdiri tak jauh darinya.

2 gadis itu menatap horor pada Arin.

Mata Arin membulat besar.

Tak, jaket jaemin yang sadari tadi ia genggam jatuh.

"Gak gak, itu. . . . "

Air mata Arin jatuh membasahi pipinya.

"Kak. . . . Hikss gak mungkin"

 Hikss gak mungkin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 gadis itu diam dan santai menatap Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2 gadis itu diam dan santai menatap Arin.

"Ada apa dengan gadis itu??"tanya gadis berponi depan.

"I do not know"

Arin POV.

"Kak Lisa kak Jennie"Arin mendekati gadis itu.

"Apa dia gila?? Siapa dia??"

"Kak Lisa"Arin sudah di hadapan gadis berponi depan itu.

Arin langsung menggenggam tangan gadis itu.

"Kak Lisa"

"Maaf aku buka Lisa. Melainkan, Kezia"gadis bernama Kezia itu melepas genggaman tangan Arin itu.

"Tidak aku tidak salah. Kau pasti kak Lisa dan kau kak Jennie"

Gadis yang Arin tunjuk sebagai Jennie melepas kacamata nya dan menatap horor pada Arin.

"Maaf aku bukan Jennie tapi Jessica. You understand"Jessica pergi meninggalkan Arin.

"Cih menyebalkan"ucap gadis bernama Kezia.

Hati Arin terasa sakit.

"Itu pasti kakak ku. . . Mereka sangat mirip, tapi. . ."

"Sayang"teriak jungkook di belakang Arin.

Arin segera menghapus air mata dengan kasar.

"Ya"

"Cepat lah jaemin sudah menangis"

"Baiklah"

Arin berjalan, sebelum itu dia masih sempat menoleh kebelakang.

2 gadis itu sudah menghilang.

"Pasti aku salah orang"gumam Arin.





















































"I'm sorry Arin"






































End

MY LIFE 'Arin Oh My Girl'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang