Ch 184

107 27 3
                                    

Wajah Paul secara bertahap kehilangan vitalitasnya. Setelah muntah darah, dia jatuh di kaki Lisette.

(Kehilangan vitalistasnya: maksudnya mukanya jadi suram, pucat)

"Ini, penyihir ... tch."

(Penyihir: witch)

"Ya. Aku seorang penyihir."

"Ah..."

"Sampai Jumpa di Neraka."

Tubuh Paul, yang telah mengering, berubah menjadi debu dan tertiup angin.

Sementara Benedict, yang terperangkap dalam ledakan kekuatan suci, berada dalam kondisi yang mengerikan. Satu sisi wajahnya benar-benar terbakar, dan dia bahkan tidak bisa memegang pedang, jadi dia hanya merangkak di tanah seperti cacing. Lisette sekarang juga tergeletak di tanah.

"Nyonya..!"

"Lisette!"

Lea dan Cecilia berlari ke arahnya.

"A, ah...! Nyonya, tolong...!"

Lea memeluk Lisette.

"Jadi kalian adalah gangster siblings? Ikut denganku. Kalian berdua akan berguna di mansion kami."

(Gangster siblings: saudara gengster)

"Dengarkan aku. Membawa kalian ke sini adalah hal terbaik kedua yang aku lakukan. Apa hal pertama? Tentu saja, ketika aku melahirkan bayiku. Bagaimana dengan Theo? Yah, aku pikir dia adalah hal terbaik ke-32. "

"Tolong tenang, Nyonya. Sekarang setelah penyihir itu mati, penghalang itu akan menghilang. Tuan akan membantumu."

"Le... a."

"Nyo, nyonya...! Cecilia, panggil dokter......!"

Lisette meraih tangan Lea sambil menangis.

"Tolong...ber.. janji padaku. Leb.. tolong lindungi anak bungsuku."

"Aku berjanji. Aku berjanji! Jadi tolong...!"

"Jaga... dia menggantikan aku."

"......."

"Aku akan memberimu ... peran untuk menjadi ibu ... nya."

Lea dan Cecilia menjawab dengan mendesak.

"Aku berjanji, aku berjanji."

"Aku akan menjadi pelayanmu selama sisa hidupmu. Aku akan membuat semua yang kamu inginkan menjadi kenyataan."

Pada saat itu, cahaya bersinar melalui kalung Lisette, menciptakan rantai seperti tato di Cecilia dan Lea.

"Ah!"

Setelah beberapa saat, Lisette memuntahkan darah.

Tapi segera setelah itu, dia dengan damai menutup matanya.

Lea langsung berteriak.

"Nyonya! Cecilia, cepat!"

Cecilia, yang seluruh wajahnya basah, meletakkan tangannya di atas tangan Lisette dan menggelengkan kepalanya ringan.

"Sudah terlambat......."

Lisette sekarang terbaring tak bergerak di lantai, saat tangannya yang berada di tangan Cecilia jatuh. Reina juga dalam kondisi yang sama dan tenggelam dalam pikirannya sendiri sebelum dia melepaskan hidupnya. Gadis itu seperti matahari, atau kehidupan itu sendiri baginya. Dia dan saudara perempuannya adalah orang-orang berdosa yang telah hidup sambil bersembunyi seperti tikus, namun mereka menemukan makna hidup melalui dia. Bagaimana kesetiaan seperti itu bisa lebih rendah dari cinta? Mereka menghormati dan mencintainya dengan sepenuh hati. Sebelum dia bisa melanjutkan, dia perlahan menutup matanya.

Leblaine DubbledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang