Ch 185

117 29 0
                                    

Aku bersembunyi di bawah pagar panti asuhan dan melihat bayi itu ditemukan oleh pengasuhnya. Para pekerja penitipan anak buru-buru memeluk bayi itu dan berteriak.

"Manajer, ada bayi!"

"Ya ampun... Asital, cepat kamu pergi dan ambil air panas."

"Ya ya!"

Dua wanita paruh baya dan seorang pria muda yang menggendong bayi itu buru-buru berlari ke dalam gedung.

Aku melihat kembali ke mereka sampai mereka menghilang, dan kemudian aku menoleh.

Adrian menatapku selama ini.

"......."

Dia tidak mengatakan apa-apa. Itu adalah keheningan yang terasa lebih pahit daripada beberapa kata penghiburan.

Aku juga tidak bisa menemukan kata-kata untuk meyakinkannya, jadi aku tertawa.

"Sekarang mari kita kembali. Ah, tapi bagaimana kita harus kembali?"

Kami datang ke sini tidak secara sukarela, jadi kami tidak bisa kembali sendiri.

(Tidak secara sukarela: bukan karena sengaja ingin datang)

Aku mengerang dan berpikir sambil memegang daguku.

"Permata yang dimiliki kardinal adalah media yang membawa kita kembali ke masa lalu, jadi haruskah kita menemukannya? Oh, tapi sekarang aku hanya anak kecil tanpa koneksi, dimana aku bisa menemukannya..."

"Aku tahu."

"Hah?"

"Aku tahu bagaimana cara kembali."

Karena itu, Adrian menarik sesuatu dari tangannya.

Itu adalah permata kecil berwarna giok dan sebuah surat.

"Bagaimana kamu..."

"Karena ibumu memberitahuku caranya."

"Apa?"

"Dia tahu segalanya."

Aku menatap Adrian kaku.

(Kaku: terpaku, stiff as if rooted in the ground.

Aku ingat dia berbisik kepada Adrian ketika dia tiba-tiba melepaskanku.

Dia memberiku perhiasan dan surat. Ketika aku membuka surat itu dengan tangan gemetar, aku bisa melihat tulisan tangannya. Ini adalah tulisan tangan persis yang aku lihat di kamar bibiku sebelumnya.

[Pada saat kamu membaca ini, apakah kita akan berpisah?

Nak. Anakku sayang. Jangan terlalu sedih bahkan jika kita berpisah seperti ini. Aku tidak memiliki penyesalan dalam hidup, jadi aku adalah orang yang sangat beruntung.

Apa yang harus aku katakan pertama kali? Akan lebih baik untuk memulai dengan fakta bahwa tujuan hidupku ditentukan oleh kuil sejak usia dini. Sebagai seorang anak, aku tidak bahagia. Aku dijual seharga 40 franc dan tinggal di penjara yang disebut kuil. Satu-satunya kegembiraan yang aku miliki saat itu adalah anak yang ceria dan cantik yang aku lihat dalam mimpiku

Gadis dengan rambut keriting itu selalu lincah, manis, dan hebat. Banyak yang menyukai anak itu. Seorang lelaki tua yang aku kenal dengan baik memanggil anak itu nona kecil.]

(Vicious: hebat, ganas, nakal, kejam)

Ini aku. Ini adalah ceritaku.

'Orang tua itu pasti ketua.'

[Sejak usia yang sangat muda, aku telah mengagumi anak dalam mimpiku yang terus bergerak, tidak peduli betapa sulitnya itu. Aku sangat senang ketika aku menyadari bahwa dia adalah anakku.]

Leblaine DubbledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang