08

3K 483 19
                                        

ada yang nungguin ini? :)

_____

Sunghoon merasa heran saat banyak pasang mata yang terarah padanya, atau mungkin pada Jake di sampingnya? Padahal mereka berdua hanya melangkah beriringan di trotoar jalan dan tak ada hal aneh apapun, selain baju merah mencolok yang dipakai Jake tentunya.

Namun Sunghoon yakin sekali, kebanyakan dari orang-orang yang dilalui hanya memperhatikannya dengan tatapan kagum.

"Jake, apa kau merasa diperhatikan oleh orang sekitar?" tanya Sunghoon pada Jake yang sedang fokus mempelajari kegiatan manusia di dalam toko-toko sepanjang jalan.

"Mungkin mereka tertarik padamu karena terlihat sangat tampan," sahut Jake.

Baiklah, yang ini memang sudah biasa. Sepertinya Sunghoon harus lebih membiasakan diri dengan setiap pujian yang dilontarkan Jake, perayu andal pun kalah olehnya.

Namun Sunghoon tetap dibuat bingung karena jarang-jarang ia mendapatkan perhatian lebih, terutama saat dua orang remaja perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah datang menghampirinya.

Salah satu gadis itu terlihat malu-malu seraya menyodorkan setangkai bunga mawar berbalut plastik tipis kepada Sunghoon.

"Untukmu, Kak. Kakak tampan sekali," ucapnya.

Sunghoon bergeming sebelum akhirnya mengambil bunga tersebut dan mengucap terima kasih, dua gadis itu tersenyum-senyum dan segera kabur menjauhi.

"Sudah kubilang, orang-orang akan setuju kalau kau memang lelaki paling tampan," cetus Jake mengalihkan perhatian Sunghoon, sekaligus membuatnya malu sampai ubun-ubun.

Jake kembali berjalan lebih dulu, sementara Sunghoon masih diam menatap bunga di tangan dan sosok Jake di depan secara bergantian. Segeralah ia menyusul dan dengan tiba-tibanya memberikan mawar itu kepada Jake tanpa berbicara apapun.

"Eh? Untukku?" Jake tercengir lebar, "Sudah aku duga kau akan memberikannya untukku, sikap manismu mudah ditebak, terima kasih," katanya.

"Tapi bukannya kau menyukai mawar? Kenapa diberikan padaku?" tanya Jake kemudian.

Dahi Sunghoon bekernyut mendengar itu, "Kau tahu darimana? Memangnya aku pernah memberi tahumu?"

Jake berhenti sejenak dan mengerjap pelan, "Tidak tahu. Sudah lah, ayo kita makan di sana saja! Sejak pagi kau belum makan apapun selain roti lapis, aku tidak suka itu," alih Jake, dengan semangatnya ia menarik Sunghoon untuk pergi ke sebuah restoran ramai di depan sana.

Tetapi Sunghoon segera bergeleng dan menahan tangan si manis, "Kita tidak punya cukup uang untuk makan di sana, kita harus bekerja agar mendapatkan uang."

Lagi-lagi Jake menyeret Sunghoon untuk ikut dengannya, "Kalau begitu ayo bekerja! Kita lihat di sana, siapa tahu ada yang sedang membuka lowongan pekerjaan."

"Mencari pekerjaan itu sulit, Jake. Aku sudah pernah melamar ke perusahaan-perusahaan besar dan tidak ada yang berhasil," keluh Sunghoon di tengah perjalanan.

"Berarti kau harus memulainya dari yang kecil dulu, lihat!" Jake menunjuk sebuah poster lowongan di depan pintu sebuah toko roti, "Ini mungkin bagus, walaupun aku tidak suka roti."

Meksipun tertera papan tutup di etalase, mereka berdua nekat berjalan memasuki tempat itu. Suasana amat sepi, interiornya hanya diisi oleh empat meja dan kursi kosong, di ujung sana ada lemari kaca tempat menyimpan beberapa kue yang telah siap.

Tak lama setelah masuknya mereka, seorang wanita cantik yang tampak berusia kepala empat langsung datang menghampiri dengan rasa penasaran.

"Selamat siang, Bu. Perkenalkan, namaku Jake dan ini Sunghoon," tunjuk Jake pada orang di sampingnya, lantas membuat Sunghoon tersenyum.

"Kami melihat poster lowongan pekerjaan di depan toko ini, apa itu masih tersedia? Dan apa ada persyaratan khususnya?" tanya Sunghoon kemudian.

Wanita itu menggeleng cepat, "Tidak ada syarat khusus, toko ini belum buka karena kekurangan pekerja, kalian sungguh-sungguh ingin bekerja di sini?"

Jake mengangguk semangat dan segera disusul oleh Sunghoon, senyuman di bibir keduanya turut mengembang cerah saat si pemilik toko tersenyum.

"Kalian diterima dan bisa langsung bekerja. Saya Yongsun, pemilik toko ini, bisa dipanggil Ibu Sun atau apa saja sesuai keinginan. Kedatangan kalian membuat Ibu sangat senang, apa kalian siap untuk membuka tokonya sekarang?"

_____

MASTERPIECE [SungJake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang