- 12 -

669 106 78
                                    

"Ah, apa kalian sudah sering melihat orang itu menjemput Jaemin dan Jeno?"

Satu pertanyaan yang lagi-lagi membuat Sungchan dan Karina saling tatap, alis mereka kembali dibuat naik; masing-masing saling memastikan dalam diam jika memang bukan salah satu dari mereka saja yang mulai merasa situasi ini jadi aneh.

Sejak Jung Jaehyun menanyakan siapa yang menjemput teman kembar mereka, topik masih dibawa ke sekitar situ bahkan ketika mobil sudah melaju selama sepuluh menit begini.

"Kami baru melihatnya sekali, sih..." Karina menyahut terlebih dulu. "Sebelum-sebelumnya aku dan Sungchan selalu pulang lebih dulu karena Shindong-ssi sudah menunggu...."

Bisa kedua siswa itu lihat alis Jaehyun naik.

"Jaemin sunbae dan Jeno sunbae bukan orang yang suka membicarakan keluarga mereka," Sungchan menambahkan. "Jadi kami tidak tahu banyak soal itu, Samchon."

"Begitukah?"

Sungchan dan Karina mengangguk, setelahnya bisa mereka pastikan jika wajah sang Paman sedikit berkerut tanda ia kecewa.

"Tapi samchon..." Karina menjeda kalimat, tubuh digeser maju untuk mendekati kursi pengemudi. "Kenapa kau sangat ingin tahu begitu?"

Laju mobil jadi sedikit tak stabil, pikiran yang Karina utarakan padanya membuat Jaehyun tersedak salivanya sendiri.

"Astaga, maafkan aku..." pria itu menyahut ditengah batuknya tanpa lebih dulu menjawab pertanyaan si perempuan yang kini tengah oleng ke arah Sungchan karena guncangan mobil. "Kalian baik-baik saja?"

Sekali lagi, kepala dua anak itu mengangguk. Karina yang kini bersandar pada Sungchan memandangi temannya, sementara si lelaki yang tahu maksud dari kilatan itu memutus, nafasnya dihela seiring dengan tatap yang menuju jalan; niat untuk meminta Jaehyun menjawab pertanyaan teman gadisnya hilang, saat ia sadar jika itu bukan jalan pulang ke rumahnya, maupun Sang Paman.

"Samchon, ini bukannya jalan menuju rumah Jaemin Sunbae dan Jeno Sunbae ya?"

"Oh..." dari kaca atas diliriknya Sungchan sekilas. "Kita, memang akan menuju kesana?"

Jawab yang lebih menuju tanya itu jelas menimbulkan satu lagi rasa penasaran sampai Karina bangkit dan kembali mendekat pada Jaehyun. "Untuk apa?"

"Ah, soal itu..." ekspresi berpikir yang sempat terlihat berubah menjadi senyum dengan cepat. "Seorang temanku baru saja membuka cafe di dekat sana dan aku punya kupon gratis untuk lima orang..." ia mendelik lagi dua keponakan yang penasarannya seperti sudah teralihkan itu."Karena kita sudah bertiga, aku pikir bisa mengajak Jaemin dan Jeno sebagai tambahan--"

"Benarkah?!" Karina memekik senang, jelas ia sudah tak peduli dengan tanya yang tadi tak dijawab Jaehyun. "Apa di sana menjual minuman manis dengan krim juga, Samchon?"

"Ya..." Jaehyun yang sebenarnya hanya mengarang alasan, tentu saja jadi ragu dengan jawabannya. "Kurasa begitu...."

"Assa!" Si gadis yang senang itu mundur dan melihat pada Sungchan sampai badannya diputar penuh pada lelaki itu. "Untung kau mengajakku pulang bersama Samchon, Sungchan-ah."

Sungchan mengangkat tinggi alisnya. "No-min sunbae pasti juga akan senang...." katanya. "Mereka 'kan begitu menyukai strawberry milkshake dan dari jawaban Samchon, pasti cafe-nya juga menyediakan minuman semacam itu..."

Tertegun mendengar percakapan Jung Sungchan dan Karina Yoo dibelakang, tatapan kosongnya membawa ingatan itu kembali bernostalgia; Kim Jiho dahulu juga begitu menyukai strawberry milkshake sama seperti dua lelaki yang sedang dibicarakan oleh keponakannya itu.

Uri Appa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang