Apa yang Jaemin dan Jeno lakukan setelah akhirnya masuk ke dalam gedung sekolah baru mereka adalah bertanya pada siapapun yang lewat tentang arah menuju ruang guru. Menarik perhatian sebagian besar siswa yang asing dengan wajah si kembar, siswi-siswi yang tak sengaja berpapasan pun langsung memandang mereka penuh kagum karena visual rupawan itu; dilihat dari aura yang langsung jadi pusat perhatian di hari pertama begini, sepertinya merupakan pertanda baik bagi kehidupan kelas dua SMA mereka di kota metropolitan ini.
"Sepertinya ruang guru berada di sini..."
Jaemin menghentikan langkah, begitu merasakan sebuah tarikan pelan pada baju bagian belakangnya. Melirik Jeno dari balik bahu, ia ikuti pandang si kakak kembar dan menemukan sebuah papan bertuliskan 'ruang guru' yang tergantung di atas pintu.
Maka saling bertatapanlah mereka berdua, sebelum kemudian memutuskan untuk masuk. Namun membeku lagi saat hanya dua langkah berjalan, sekali lagi mata itu saling bertemu; kali ini bertanya dalam diam tentang apakah salah satu dari mereka tahu bagaimana rupa guru yang akan mereka temui.
"Ada yang bisa aku bantu?"
Suara penuh wibawa asing, mengalihkan rasa heran keduanya. Secara bersamaan memutus pandang; Jaemin dan Jeno dapati seorang pria yang ketika mereka baca name tag di dada, bertuliskan 'Song Yunhyeong'.
"Oh, kalian pasti siswa baru yang direkomendasikan oleh Yoon Jeonghan-ssi ya..."
Pria yang sepertinya tanpa keduanya sadari juga memperhatikan nama yang menggantung di dada kiri mereka itu bersuara kembali, bahkan tanpa membiarkan keduanya menjawab pertanyaan pertama. Membuat si kembar saling tatap; ibu mereka sama sekali tak memberitahu soal kepindahan yang merupakan rekomendasi, apalagi tentang siapa itu Yoon Jeonghan.
"Cha Jaemin bisa ikut aku..." katanya sebelum mengalihkan pandang pada Jeno. "Sementara Cha Jeno, kau bisa temui Mijoo Ssaem..." ia mengalihkan lagi bola mata pada satu sosok perempuan di ujung ruangan yang nampak sedang merapikan poni rambutnya dengan kaca ditangan. "Orangnya yang itu."
Selesai mengarahkan Jeno untuk menemui wanita yang sepertinya akan jadi wali kelas si kakak kembar, berpisahnya mereka jelas menandakan jika tahun ini keduanya akan berada di kelas yang berbeda; itu benar-benar sesuatu yang jarang terjadi. Mengingat mereka adalah sepasang kembar dan biasanya pihak sekolah suka semalas itu untuk memisahkan anak kembar yang memang lekat dengan julukan satu paket, tapi kali ini sepertinya kejadian di saat mereka kelas satu SMP itu akan terulang kembali
Bukan.
Ini bukan soal rasa kesepian karena setelah sekian lama, mereka akhirnya diletakkan di ruang belajar terpisah. Tapi bagaimana Cha Jeno kedepannya; Song Yunhyeong wali kelasnya nampak seperti orang yang mengasyikkan, selayaknya guru idaman para siswa. Namun Lee Mijoo yang akan jadi wali kelas Jeno sepertinya adalah orang yang sulit dihadapi.
Lihat saja, Jeno bahkan hanya mendengarkan dengan setengah hati, tapi ia sudah terlihat sangat lelah dengan ocehan si wanita yang sepertinya tak akan berhenti dalam waktu dekat--
Ah, Jaemin benar-benar berharap semoga kembarannya bisa pulang dengan 'selamat' hari ini.
---
"Kalau begitu, langsung saja perkenalkan dirimu..."
Suruhan si wali kelas, menyadarkan Jaemin yang merasa terkesima dengan apa yang baru saja dilihat, saat akhirnya dibawa masuk ke ruang belajar oleh Yunhyeong.
Itu adalah sebuah kelas yang jelas lebih luas dari ruangannya di Okcheon dulu, dengan siswa-siswi yang juga lebih banyak, aura mereka benar-benar seratus delapan puluh derajat berbeda dari apa yang selalu ia rasakan di kampung halamannya; Lebih terasa elit dan sedikit banyak Jaemin yang awalnya merasa sangat antusias itu mulai merasa terintimidasi sampai kepalanya jadi agak pening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Appa✔
Fiksi PenggemarJaemin dan Jeno pikir keluarga yang mereka miliki sekarang sudah lebih dari cukup; keduanya sama sekali tak memerlukan sosok 'Ayah' dihidupnya. Sampai ketika Kota Seoul mempertemukan mereka dengan sosok yang bahkan tak pernah ada sejak sepasang kemb...