2. Ini Jungwon

27.5K 2.2K 437
                                    

Pertama kali Jungwon bertemu Jay adalah saat ospek universitas. Jay satu tahun lebih tua darinya dan saat itu ia adalah koordinator lapangan fakultas ekonomi dan bisnis, sebut saja FEBIS.

Jungwon yang kala itu masih maba (mahasiswa baru) dapat dengan jelas melihat ketampanan dan eksistensi seorang Park Jay yang berteriak dengan toa' merah marun di tangan kirinya. Dibalut almamater berwarna biru gelap cenderung hitam, kaus hitam, dan jeans hitam serta slayer berwarna hijau tua di lengan kiri. Tak lupa dengan topi hitam bergambar logo FEBIS di tengahnya.

"Ganteng." adalah kata sifat pertama yang Jungwon gumamkan.

Jay memandu pasukan FEBIS yang bertempat di sebelah FMIPA. For your information, Jungwon adalah maba jurusan Kimia murni. Dimana pasukan FMIPA (fakultas Jungwon) kebetulan bersebelahan dengan FEBIS.

Jungwon yang memiliki postur tubuh tinggi semampai mendapatkan barisan depan. Apalagi ia juga diamanahi menjadi ketua kelompoknya, sehingga memang posisinya kala itu ada di barisan terdepan paling kiri. Sangat dekat dengan barisan FEBIS dimana Jay berada.

Saat sedang menatapi Jay, tak pernah ia sangka sosok yang ia puji Ganteng tadi menoleh. Bertemu tatap dan terkunci sepersekian waktu.

Damn.

Jay menyunggingkan senyuman tipisnya yang langsung membuat Jungwon terkesiap. Bibir tipis Jay seperti menyungging salah satu ujungnya, lekukan di salah satu pipinya pun menyembul.

Jungwon memutus terlebih dahulu kuncian tatapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon memutus terlebih dahulu kuncian tatapan mereka. Takut-takut salah langkah dan menyebabkan hal tak mengenakkan di masa mendatang. Siapa tahu ada aturan maba tidak boleh berkunci tatap dengan senior, kan?

Dalam diamnya seraya menunggu upacara penutupan ospek, Jungwon tidak sadar bahwa Jay masih terus memperhatikan gerak-geriknya.

Andai Jungwon memiliki kekuatan super untuk mendengar suara selirih apapun. Ia pasti akan panik-panik ajaib saat tahu apa yang Jay gumamkan mengenai dirinya.

"Imut banget." lirih Jay sambil menggelengkan kepalanya pelan.

-
-
-
-



Pertemuan kedua mereka terjadi di gedung Ilmu Olahraga. Sebut saja gedung fakultas IO atau FIO.

Memalukan adalah kata yang paling tepat menggambarkan situasi mereka.

Jay dengan segelas kopi panasnya dan Jungwon dengan segelas es teh manisnya.

Bertemu campur.

Atau simpelnya, bertubrukan hingga dua jenis minuman yang berlawanan itu menumpahi tubuh masing-masing sosok di hadapannya.

Jay basah kedinginan, Jungwon menghitam kepanasan.

"Eh-njing."

bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang