20. Rumah

12.6K 776 71
                                    

sorry for typos! happy reading!💙















Jay dan Jungwon kini saling memeluk di dalam kamar. Jungwon sudah tidak menangis, namun ia belum mau membuka mulut. Jay sendiri memilih mengalah, lagi, ia merasa pasti ada sesuatu yang salah darinya jika seorang Yang Jungwon sampai menangis seperti tadi.

Jay mengusapi lengan Jungwon berkali-kali, menghangatkan tubuh kekasihnya. Jungwon sendiri merengkuh Jay dalam keheningan.

"Mau ke angkringan nggak? Kemarin kan belum jadi tuh, Won." ajak Jay dengan semangat.

Jungwon sedikit mendongak, "Boleh.." balasnya pelan.

Jay tersenyum dengan manis lalu mengecup pucuk hidung si manis dengan gemas, "Besok mau metik strawberry di tempat wisata yang deket warga nggak? Lumayan sih jaraknya, nanti coba aku minta Pak Namjoon bawain motor aja." tawarnya lagi.

Jay sebenarnya sedang berusaha mengembalikan mood si manis. Ia tak bisa lama-lama melihat Jungwon yang biasanya secerah mentari pagi, kini menjadi segelap malam hari. Ia terus mengemong Jungwon agar si manis merasakan kenyamanan yang biasa mereka bagi.

Ngomong-ngomong, Pak Namjoon adalah penjaga vila yang dulu mengantar Jay dan Jungwon. Beliau menjaga beberapa vila milik keluarga Park di area tersebut sejak Jay masih kecil. Dan vila yang ditempati mereka ini merupakan salah satu vila kategori sedang bernama Peron.

"Iyaaa, mau." ucap Jungwon.

Jay kembali mendekatkan wajahnya, namun kali ini ia mengecup bibir memerah Jungwon. Tanpa tekanan, tanpa nafsu membara, ia mengutamakan kelembutan kali ini. Jay melumat pelan bibir kekasihnya, menikmati momen tersebut dengan khidmat.

Jungwon sendiri juga membalas ciuman itu dengan lembut dan berirama. Ia hisap bergantian bilah bibir tipis khas si pria Park. Kemudian saat Jay menghentikan ciumannya, Jungwon langsung melesakkan wajahnya pada leher Jay.

"Maaf ya, Bang.." bisiknya.

Jay mengusak belakang kepala Jungwon, "Iya, nggak papa. Kamu bisa cerita setelah siap. Kita bisa obrolin baik-baik, saling ngejaga hubungan ini."

"Maafin aku.." bisik Jungwon lagi.

Jay terkekeh pelan tanpa tahu bahwa permintaan maaf itu tak hanya untuk kali ini saja, namun untuk beberapa momen di kemudian hari pula.






+
+
+
+
+






Selepas Jay dan Jungwon menetap di vila Peron, keduanya akhirnya kembali ke rumah masing-masing. Jungwon bersama keluarganya dan Jay pun sama.

Jungwon sudah mulai kembali seperti semula, ia sudah bisa tertawa puas saat berbincang dengan Jay via telepon, atau menggoda kekasihnya itu saat sedang membahas rindu. Jungwon si manis sudah kembali seolah kejadian ia menangis sesak tak pernah terjadi.

Jay pun sama halnya. Jujur, ia tak melupakan momen Jungwon menangis saat itu. Terkadang di malam hari saat dirinya sedang tak melakukan apapun, bayangan Jungwon dengan tundukan dan bahu bergetarnya kembali hinggap di pikiran Jay. Namun ia berusaha meyakinkan diri, Jungwon-nya baik-baik saja. Mereka baik-baik saja. Hubungan mereka pun baik-baik saja.

bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang