5 - happy dad day

6.3K 324 46
                                    

Jay menggendong Seongwon menggunakan lengan kanannya, sementara lengan kirinya ia gunakan untuk bertautan jemari bersama suami manisnya.

"Papa, besok Papa datang kan? There's a  lot of games we need to play!" ucapnya bersemangat. Ia terus mengoceh, memberikan spoiler-spoiler apa saja yang akan diperlombakan untuk kegiatan Hari Ayah Internasional besok.

Jay melirik Jungwon, "Aku apa kamu yang dateng, Yang?" tanyanya lirih agar tak mengganggu celotehan sang putra.

Jungwon menaikkan alis, "Anaknya udah ngajaki  kamu tuh!"

Mendengar bisik-bisik dari orang tuanya, Seongwon menghentikan ceritanya, "Do PapaYang join too?" tanyanya polos.

Jungwon terkekeh, ia mencubit lembut pipi gembul anaknya, "You want PapaYang to join, huh?"

"Ms. Fritz told me to ask Papa, but if PapaYang be there...I like that too~"

Mendengar penjelasan manis putranya membuat Jay tersenyum tipis. Ia mencium pipi Seongwon dengan gemas lalu kembali melihat ke arah Jungwon.

"Nanti kita ngobrol." ucapnya dengan gerakan bibir tanpa suara. Jungwon tersenyum, mengangguk patuh.













+
+
+










"Kayaknya Ms. Fritz nih mau ngelindungin kita deh ya?" tanya Jay selepas melihat Jungwon memasuki kamar. Si manisnya baru saja menidurkan Seongwon.

Pria Yang mendekat, lalu ikut merebahkan diri bersama Jay. Ia tempelkan kepalanya pada dada bidang suaminya itu, lalu ia memeluk perut Jay dengan raut memelas.

"Aku pengen ikut... Tapi takut Seongwon ditanya-tanya sama banyak orang.." cicit Jungwon dengan mendayu.

Jay menepuk-nepuk punggung suaminya, "Kan ada aku, Yang.. Nanti coba aku hubungi Ms. Fritz soal ini. Yang ikut lomba biar aku aja, kamunya nanti nemenin.."

"Kasihan kalau Seongwon yang kena ejekan orang.." sanggah Jungwon.

Jay menggeleng, "Ada aku, Sayaaang.. Kamu kebiasaan dengerin orang lain daripada suami sendiri ya! Kita harus berani, Seongwon emang punya dua Papa and what's wrong with that?"

"But still..."

Jay langsung menyanggah ucapan Jungwon, "Enggak, Yang Jungwon. Pentingnya sebuah keluarga itu dilihat dari cerminan sikap anaknya. Seongwon pinter, berprestasi, anaknya sehat, ganteng lagi! Urusan manner pun jagoan kita nggak kalah. Kita itu keluarga sukses, nggak boleh malu lah."

Jungwon mengeratkan pelukannya pada Jay, "Bawel banget kenapa siiiiih.." rengeknya dibuat-buat. Sedikit mengantisipasi jika Jay marah terkait beban pikirannya.

Jay terkekeh, ia mengecup puncak kepala Jungwon dengan gemas, "Iya iya maaf. Sini, tidur sekarang.." ucapnya seraya memeluk Jungwon pula.






+
+
+








+++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang