happiest bday, my love

6.8K 304 32
                                    

+++FLASHBACK+++



Jay tersenyum tipis saat melihat Jungwon telah sibuk di balik meja dapur. Tumben, batinnya sedikit mengejek. Pasalnya, Jungwon dan kegiatan dapur di pagi hari adalah suatu hal yang cukup tabu. Biasanya Jay lah yang menyiapkan sarapan mereka selama ini.

"Cantiknya pagi-pagi.. Hm?" sapa Jay seraya memberi kecupan pada pipi gembil Jungwon.

Jay menahan senyumannya, "Selamat ulang tahun, Sayangku.." bisiknya lembut.

Jungwon pun ikut tersenyum manis. Ia menoleh pada Jay lalu memberi satu kecupan pada bibir tipis favoritnya itu, "Nanti kita dinner berdua yuk? Aku mau rayain sama kamu aja, Bang." ucapnya manis.

"Kamu mau dinner di luar apa di rumah aja?" tanya Jay. Ia bergeser berdiri di belakamg tubuh Jungwon, lalu mengungkung pria mungil itu dengan kedua tangannya.

Jungwon meraih lengan Jay dan menggosoknya lembut, "Kalau kamu maunya dimana?" tanya Jungwon kembali.

"Terserah kamu, Yang. Aku turutin kemanapun, dimanapun. Mau kamu ajak dinner ke luar negeri pun aku jabanin." gombal Jay dengan kekehan jahil.

Jungwon membalik tubuhnya perlahan, ia kini berhadapan dengan Jay. Secara otomatis, lengannya ia kalungkan pada leher pria itu. Sementara Jay meraih pinggang Jungwon dengan lembut.

"Dinner di luar dulu, terus kita pulang langsung biar bisa berduaan. Boleh nggak, Bang?"

Jay mengecup puncak hidung Jungwon, "Pasti boleh dong! Kamu ada kelas sampai jam berapa?"

"Kelas dari jam 10 sampai jam 4 sore. Kamu pagi aja ya?" tanya Jungwon menebak.

Jay mengangguk, "Kita naik mobil aja hari ini." jawabnya diikuti memeluk Jungwon lebih erat. Ia melesakkan wajahnya pada leher Jungwon, menghirup aroma tubuh si manis dengan lamat.

"Engh.." lenguh Jungwon saat Jay terlalu dalam menggoda lehernya.

Jay tersenyum nakal, ia menggerakkan satu tangannya menuju kaos Jungwon. Dengan ahli menyusuri perut rata si pria manis itu hingga berakhir pada puting sensitifnya.

"Bang... Masih pagi.." keluh Jungwon lirih. Ia tak menjauhkan diri, tak mendorong Jay pula, hanya ingin berprotes kecil.

Jay menyesap leher Jungwon tanpa permisi, menghasilkan desisan dari korbannya itu.

"Main dulu, yuk?" ajak Jay dengan santainya. Ia mendongak menatap Jungwon, lalu mengedipkan matanya berpura-pura polos.

Jungwon memicing curiga, "Kelas kamu?" tanyanya dengan kerutan pada dahinya.

"Aku skip kelas aja hari ini."

+++++++++++++++




Jay menyentuh bilah pantat Jungwon yang sedang tengkurap dengan kaki yang dilebarkan di hadapannya. Jay sendiri berlutut di balik bongkahan favoritnya itu dengan senyuman puas.

"Kalau gini... aku... mana bisa... ikut kelas, Bang.." desis Jungwon terengah. Ia menyentuh pantatnya sendiri yang terasa panas nan basah. Ia menggigit bibirnya menahan pergerakan Jay yang masih aktif tanpa henti menumbuk analnya.

Jay terkekeh, "It's your birthday, dispensasi nggak perlu kelas.." balasnya seraya mendekatkan diri.

Jay meraih bahu Jungwon dan menariknya, membuat Jungwon mendesah keras karena penis Jay sukses menyentuh spot panasnya.

"Bang, sakit.." rengek Jungwon dengan manja.

Jay mengecup bahu Jungwon, "Sebentar, dikit lagi. Kamu bisa skip kelas yang jam 10 itu nggak?"

bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang