9 - clingy mode

8.1K 317 79
                                    

Saat Jay dan Jungwon menjalani hubungan jarak jauh. Tak seharipun Jay melewatkan rutinitasnya menelpon Jungwon. Saat baru bangun, sesi makan siang di kantor, saat ia perjalanan pulang dari kantor hingga ketika ia akan terlelap.

Jungwon pun tak jauh sama. Jika ia rindu Jay—yang mana itu setiap hari—ia akan menelpon prianya itu. Hanya sekedar mendengarkan Jay menyebut namanya akan sangat membantu meningkatkan mood Jungwon hari itu.

Perbedaan waktu yang cukup signifikan sedikit membuat mereka harus pintar-pintar memgatur waktu. Penyesuaian diri akan hal itu sudah sangat lumrah bagi mereka.




Musim liburan telah tiba, Jungwon melihat file-file di laptopnya yang telah terisi penuh tanpa cacat. Ia sebentar lagi akan selesai dengan urusannya. Pria manis itu tersenyum, membayangkan beberapa minggu lagi Jay akan betulan berpindah tugas dan mereka akan mulai tinggal bersama kembali seperti masa di Indonesia dulu.

Ngomong-ngomong soal Jay, Jungwon tiba-tiba ingin mendengar suara pria itu. Ini hari minggu dimana Jay libur dari kantornya. Dengan begitu, Jungwon yakin Jay akan segera mengangkat panggilan rindunya itu.

Jungwon menekan panggilan cepat, menelpon prianya dengan senyuman mengembang tinggi.

Biasanya hanya perlu sekali dua kali deringan ponsel hingga Jay menjawab, namun kali ini, Jungwon harus menunggu cukup lama.

Call not answered


Jungwon menaikkan alisnya. Kembali ia coba hubungi Jay. Masih tak ada jawaban. Ia ulangi beberapa kali dan nihil.

Ia pun berusaha mengirim pesan.

Jungwon
Bang?|
Jam segini masa masih tidur?|

Jungwon berusaha kembali menelpon Jay namun pahit kembali menyapa dengan tak adanya jawaban di ujung sana.

Mendadak Jungwon kesal, ia butuh suara Jay untuk mendapatkan semangatnya kembali. Ia ingin suara Jay menemaninya, atau lebih baik lagi jika mereka bervideo call.

Jungwon melirik jam, menanti Jay menghununginya. Terus begitu hingga cukup lama ia kehilangan kesabaran.

Jungwon melempar ponselnya menjauh, lalu berjalan ke kamar mandi. Ia menghela napasnya, bersiap untuk tidur daripada harus menanti balasan Jay.

Tak lama setelahnya ia keluar kembali ke kasur empuk kesayangannya. Ponselnya nampak menyala, panggilan dari pria yang ia tunggu-tunggu sedari tadi.

"Hal—"

"Lama banget kenapa sih?"

Tiba-tiba Jay terbatuk saat Jungwon memotong ucapannya. Batuk yang cukup lama dan terdengar penuh tekanan. Seketika Jungwon mengernyit, "Bang? Kok batuknya berat banget? Sakit kamu?" paniknya.

Kekehan Jay terdengar, "Maaf ya lama ngangkat, aku abis ke apotek beli obat, Sayang.. Iya nih lagi batuk sama meriang, lagi musim di kantorku pada banyak yang sakit, Yang."

"Bang... kecapekan itu.." balas Jungwon terdengar sedikit merengek alih-alih menghardik.

"Hm? Enggak, Sayang. Aku nggak ngerasa overwork kok, emang musim aja, imunku lagi jelek. Kamu lagi ngapain? Maaf ya tadi.."

bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang