14 - fight pt.1

5.6K 272 18
                                    

Flashback












Setelah Jungwon pindah dari kosnya ke apartemen Jay, pria manis itu nampak begitu bahagia. Ia bahkan lebih sering menghubungi orang tuanya pula. Kehidupan gaynya seolah terangkat tanpa beban.

Jay selalu menyayanginya, keluarga Jay pun tak kalah saing. Sementara keluarga Jungwon juga sangat menyukai Jay. Entah apa yang dulu ia lakukan di masa lampau, tapi Jungwon benar-benar beruntung mendapatkan semuanya tanpa harus mendapatkan titik akhir penghabisannya.


"Ngapain senyum-senyum?" sapa Jay selepas dirinya selesai membersihkan diri.

Jungwon, yang hanya mengenakan boxer bahkan tanpa celana dalamnya itu terkekeh, "Aku lagi ngebatin, we're so lucky." ucapnya seraya mendekati Jay.

Jay memperhatikan tubuh molek kekasihnya itu, ia mendapati beberapa bekas kemerahan yang ia ciptakan sendiri beberapa jam lalu.

"Keluarga ngesupport kita dengan penuh, itu bener-bener buat aku bahagia. Even kita belum melela ke orang lain, tapi dengan keluarga kita tahu, aku udah ngerasa beruntung. Aku punya kamu, punya keluargamu dan keluargaku."

Jay tersenyum kecil lalu menangkap tubuh Jungwon ke dalam pelukannya.

"Aku seneng kalau kamu seneng, Won." ucap Jay dengan tulus.

Jay mengecup bibir Jungwon dengan lembut, "Sekarang kamu pakai baju yang bener dulu." imbuhnya dengan kekehan.

Jungwon pun tertawa keras, "Gara-gara lo nih!" sahutnya gemas.

"Ya kamu kan harus bantu support mahasiswa tingkat akhir kayak aku, Yang! Karena posisi kamu nih pacarku, jadi support nya lewat having a good sex after ngedraft skripsi heheheh.."

Jungwon menangkup pipi tirus Jay, "Iyain aja, enak soalnya." balas pria itu dengan kedipan mata.

"Mau? Lagi?" tawar Jay.

Jungwon langsung melepaskan diri dari pelukan prianya itu, "Aku ganti baju yang bener dulu deh. Males punya pacar sangean."

"Katanya enak dih!"

Jungwon menjulurkan lidah, "Sana, masakin!" titahnya dengan sengak.

Jay mendekat ke arah Jungwon, "Cium dulu lah, enak aja main nyuruh-nyuruh!"

"Yaudah sini, cepetan."

Jay dengan girang mendekati prianya, ia langsung mencium Jungwon setelah jaraknya cukup. Tangannya pun bergerak nakal turun pada bongkahan menggiurkan si pria manis di balik boxernya.

Jungwon meringis, "Bang.." panggilnya geram, masih dengan bibir setengah menempel pada lawannya.

Jay terkekeh tanpa menjawab. Ia mencium Jungwon cukup lama seraya terus memainkan pantat pria itu. Selepas energinya terasa penuh, ia menyudahi sesi menggoda Jungwon.

"Tanganmu emang paling nggak bisa diem!" sungut Jungwon.

Jay mengacungkan jempolnya dengan cengiran lebar, "Sana, dandan yang cantik! Aku mau masak dulu ya, Sayaaaang!"





bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang