3. Jay, Jake, dan Jungwon

22.9K 1.9K 279
                                    

Unknown number
Won, ini Jay

Unknown number
Gue lagi deket mipa nih

Unknown number
Ada kelas?

Jungwon baru saja keluar dari laboratorium fisika umum di gedung jurusan Fisika kampusnya. Ia memasukkan jas labnya dan mengecek jam di ponsel saat sadar ada chat dari si kakak tingkat yang sebenarnya ia tunggu-tunggu beberapa hari ini.

Jungwon ingat kakak tingkatnya mengatakan besok atau lusa. Tanpa sadar Jungwon menanti dua hari pasca ospek universitas. Tahunya hampir dua minggu ia menunggu, baru kali ini ia dikirimi pesan.

"Kok gue deg-degan sih, anjir." lirih Jungwon, bingung belum berani membuka pesan itu.

Sosok di sebelah Jungwon menyenggolnya pelan, "Lo ikut ke atas nggak? Nyari kursi dulu di kelas." ucap sosok itu.

Namanya Sunoo, Kim Sunoo, teman sekelasnya di Kimia sekaligus yang bisa ia sebut akrab dengannya.

"Duluan aja, gue ada urusan bentar. Cariin kurai dooong, jangan depan banget soalnya Bu Irene serem hehehe.."

Sunoo mengacungkan jempol, "Iye gue cariin. Duluan deh ya!" pamitnya berjalan menjauhi Jungwon.

Barulah saat Jungwon sendiri, ia memberanikan dirinya membuka pesan dari nomor tak dikenal yang sudah pasti adalah Jay. Baru ia mau mengetikkan balasan, satu pesan muncul lagi dari nomor yang sama.

Unknown number
Gue di depan aula mipa

"Anjir, gue belum ngeiyain juga!" ucap Jungwon pada layar ponselnya. Akhirnya ia ketikkan beberapa kata pada room chat itu. Entah sadar atau tidak, ia melangkah dengan ringan seolah melayang di udara. Dan tentu, jangan lupakan senyuman manis berlesung pipit yang terpatri lembut secara paten pada wajah resiknya.

Jungwon
Ok, bang

Jungwon
on my way




















"Bang?" panggil Jungwon ke arah Jay yang duduk bertengger di motornya. Yang dipanggil pun membalikkan badan, menyambut dengan senyuman.

"Won, maaf ya lama banget balikin bajunya. Sibuk, hehe." jelas Jay tanpa diminta. Ia mengambil paper bag berwarna coklat muda polosan itu kemudian menyerahkannya ke Jungwon.

Si adik tingkat tersenyum lebar, "Nggak papa, Bang." ucapnya lisan. Dalam hati Jungwon menggerutu, gue nungguin banget.

"Lo... ada kelas nggak?" tanya Jay, kali ini turu dari motornya dan berdiri di depan Jungwon. Ia berjalan beberapa langkah untuk duduk di salah satu gapura taman. Jungwon mengikuti tanpa disuruh.

"Ada sih, Bang. Kenapa emangnya?"

Jay bergumam. "Gue mau ajakin makan sih, sebenernya."

"Oh.."

Jungwon tidak bisa menjawab, mulutnya terbuka membentuk huruf 'O' tanpa menambahi jawaban lainnya.

Bukan, bukan karena dia sengaja tidak menjawab. Tapi Jungwon panik dalam dirinya. Si kakak tingkat 'Ganteng' mengajaknya makan bersama. Bukannya gede rasa alias ge-er. Tapi Jungwon betulan merasa aneh tiap sesuatu berkaitan dengan Jay ini.

bromance : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang