bromance : jaywon [✓]

12 - putus

what if jaywon nggak pernah balikan?

"Bagus dah lu berdua ketemu begini." ucap Samuel menengahi.

Jay nampak memasang wajah serius sementara Jungwon nampak membuang muka.

"Sekarang buka-bukaan aja, ada apa? Gue sama anak-anak udah mikir banyak kemungkinan. Jungwon bukan orang pemarah, nggak mungkin cuma karena rebutan bola aja sampai kejadian kayak begitu." imbuhnya.

"Nothing, Bang." jawab Jungwon. Ia menghela napasnya, menatap sekeliling dimana teman-teman seperfutsalannya menatap fokus padanya.

"Gue lagi ada slek aja sama Bang Jay. Bukan masalah besar, momennya didukung ngefutsal bareng dan nggak sengaja saling tubruk. Gue lagi pengen sendiri, tapi dia ngeyel mau ngobrol. Lagi banyak masalah di hidup gue, maka dari itu gue capek diajak ketemu sama dia."

Jay melirik pria manis yang kini nampak sepat itu, "Gue cuma mau minta maaf." ucapnya dingin.

Jake, kala itu duduk di samping Jay tak dapat mengatur ekspresi. Ia tahu semua, sedetail apapun itu, ia mengetahui fakta di balik kekacauan hari itu.

"Ehem, saran gue sih baikan aja biar sama-sama enak. MIPA sama FEBIS udah lama sohib kan, biar sama-sama baikan juga. Kalau memang nothing loh ya." sambung Jisung, teman Jay.

Jay mengangguk, Jungwon pun sama.

Malam itu adalah terakhir kalinya Jungwon menampakkan diri di tongkrongan MIPAxFEBIS.

---

"How's life?" tanya Jake.

Jay melirik malas, "Lo tinggal cuma beda selantai sama gue. Nggak usah sok peduli, sat." balasnya ketus.

Jake terkekeh, "Bisa berhenti liatin foto mantan lo? Itu kerdus juga gue lihat-lihat judul bukunya anak MIPA semua. Belum lo balikin?"

Jake mendekat lalu mengobrak-abrik tumpukan barang yang mengelilingi sosok Jay di kamarnya.

"Jangan dipegang." ucap Jay dingin.

Jake mencebil, "Kalau lo nggak mau balikin, biar gue. Anaknya siapa tahu masih butuh, kasihan." ucap pria bule itu dengan sabar. Ia berjalan mendekat ke arah Jay yang berwajah kecut.

Jake meraih ponsel Jay dan benar apa yang ia katakan tadi, pria Park sedang memandangi foto mantan kekasihnya.

"Move on, you stupid ass." olok Jake.

Jay mendongak, "Shut the fuck up, you don't understand."

"I do. Lo salah Jay, you fuck—rape? Yeah. You rape him. Lo nggak pantes buat minta maaf, bahkan maaf pun buat apa? Apa alasannya? You miss him? Bullshit."

Jay mengambil paksa ponselnya dari tangan Jake, "Gue nggak bisa kalau nggak sama Jungwon."

"Jungwon baik-baik aja nggak sama lo."