7. Kopi
"Jama'aah?.."
"Ooh Jama'ah!"
Begitulah suara yang keluar dari TV LED 24 inchi punya Pak H.J. Muhidin di kostan putra miliknya. Tegar siap membuka lebar-lebar kupingnya mengawali hari ini dengan menonton ustadz kesayangannya berceramah di segmen acara Islam Itu Indah.
Pikirnya, karena di kost ini orangnya ga ada yang waras jadi disini dia yang jadi tameng captain America buat para setan yang mau masuk kostan sini. Ga tau aja dia kalau setannya itu temennya sendiri yang sekarang masih pada molor sambil garuk garuk pantat.
Selagi Tegar lagi nyemilin makaroni pedes yang baru dia beli kemaren sambil nonton tipi. Johnny baru aja kebangun gara-gara suara acara wajib kesukaan Tegar di tv yang sengaja disetel kenceng volumenya biar pada bangun. Udah biasa dia mah diginiin sama Tegar.
Cowok itu berusaha bangun dari tidurnya dan bergegas menuju pintu lalu menggengam kenopnya. Tapi sebelum pintu terbuka dia ga sengaja nginjek sesuatu yang kalau dirasakan kayak keset kain gitu.
GEDUBRAK!!
"Astagfirullah apaan itu?!" Teriak Tegar kaget.
Johnny meringis. Mengusap pantatnya yang menjadi tumpuan mendarat. Cowok itu bagun lalu berjongkok dan mendapati kolor milik Terra berwarna kuning yang tergelatak seenaknya di kamarnya.
Kenapa dia tau? Karena kolor Terra ada tulisan TR nya.
Jadi kolor ini yang bikin tulang ekornya berasa mau patah pagi-pagi. Johnny mendengus lalu langsung membuka pintu kamarnya kencang, beralih menatap Tegar sekilas yang udah dibikin jantungan pagi ini. Tujuannya sekarang adalah buat menggebrak kamar Terra.
"Istigfar Jon. Pagi-pagi udah kesetanan aja." Sahut Tegar lagi.
Johnny mengabaikan celetukan Tegar dan tanpa ba bi bu langsung mendobrak pintu kamar Terra kencang, lalu menemukan sosok yang masih molor di atas kasurnya.
Cowok itu kemudian melempar kolor kuning asal dan berakhir nemplok tepat didepan wajah Terra. Belum puas dengan aksinya, dengan terburu-buru Johnny balik lagi ke kamarnya buat ngambil handphone kemudian memfoto adegan tak senonoh temannya itu.
Cekrekk
Sial, flash nya masih nyala. Terra refleks bangun karena kena sebagian sinar yang dia pikir sinar matahari. Tapi pandangannya tertutup sama kain warna kuning yang lagi nemplok dimukanya.
Apaan sih ini.
Johnny buru-buru kabur sebelum dia di cakar-cakar Terra. Lalu duduk dengan tenang seakan ga terjadi apa-apa tepat disebelah Tegar yang ngeliatin dia keheranan.
"JONI ANJENG!"
Johnny terkikik geli pas dia denger Terra memulai sesi mencak-mencak nya. Cowok itu lantas keluar kamar sambil menggantung kolor kuningnya dijari telunjuk kemudian mengarahkan ke Johnny sama Tegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terragya | Lee Taeyong✓
Fanfiction❝The difference if you call me "Kak" in the present or "mas" in our future.❞ [ ON GOING] ✓ Original work© By LovaMay/blueby/2021