14. Arkade dan Juan

123 19 3
                                    

14. Arkade dan Juan

Kini tiga Srikandi itu baru saja menapakkan kaki di lantai dasar gedung tinggi menjulang dengan beraneka ragam isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini tiga Srikandi itu baru saja menapakkan kaki di lantai dasar gedung tinggi menjulang dengan beraneka ragam isinya. Dari sini, mereka dapat melihat berbagai konter-konter makanan mewah yang menarik perhatian gara-gara baunya seliweran, toko mainan yang sedari tadi diincer sama Juan, toko pakaian khusus wanita yang dari tadi jadi sasaran utama Andira, dan toilet umum yang jadi tujuan utama Terra sejak memasuki mall ini.

"Ke mainan yuk Dir! Gue mau beli sesuatu." Seru Juan semangat sambil narik-narik tangan Andira buat ngikutin dia.

Baru juga permulaan buat hari ini, tapi rasanya berat banget. Andira mau kabur, tapi udah telat. Yakin sih, hari ini adalah hari tersialnya dengan dompetnya yang bakalan terkuras habis sama Juan.

"Bentar, Gue mau pipis!" Sahut Terra dari belakang.

Di mobil tadi dingin banget, apalagi sempat hujan lumayan deras. Terra awalnya mau nurunin suhunya, tapi langsung dijegat sama Juan. Heran deh, anak itu banyak banget maunya. Yang punya mobil dia, tapi berasa jadi supirnya Juan.

Cowok itu dengan tergesa gesa menyambar tangan Andira yang satunya, dan menariknya asal sembari nyari-nyari letak toilet. Otomatis, Juan juga terseret paling belakang sambil misuh-misuh karena Terra langkahnya lebar banget.

Setelah ketemu dan berada tepat di depan toilet cowok, spontan Andira lepasin paksa tangan Terra yang masih kekeuh narik-narik dia ngikutin ke dalam toilet.

"Gila lo! Sana masuk! Ngapain narik-narik gue segala? Mau ditemenin emangnya?" Andira setengah sewot.

"Hehe iya." Katanya cengengesan sambil ngelepas tangan cewek itu perlahan.

"Sama Juan tuh."

Bukannya nurut, Juan malah mencak-mencak ke Terra sambil setengah merengek. "Buruan Bang! Gue mau beli mainan ini."

"Ga sabaran banget bocah!" Terra sewot, kemudian berlalu kedalam toilet sambil ngedumel.

Andira dan Juan nunggu beberapa menit sampai Terra akhirnya menuntaskan urusan pribadinya di toilet. Setelah melihat Terra yang udah keluar dengan muka leganya, mereka jalan beriringan kayak We Bare Bears. Tapi gak bertahan lama setelah dengan tidak etisnya Juan kabur duluan ke Toko Mainan ninggalin mereka berdua di belakang yang masih jalan dengan santai.

Diam-diam, Terra menggandeng tangan Andira yang menggantung bebas sambil meyelipkan dua lembar uang warna merah muda di telapak tangannya. Cewek itu tersekat sambil menoleh kearah Terra heran, yang diliatin cuman diem aja.

Terragya | Lee Taeyong✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang