25. Untuk Perut

160 14 12
                                    

25. Untuk perut

Aku pengen kepo dikit, apa yang bikin kalian tertarik baca cerita ini? Ga dijawab juga ga papa sih hehew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pengen kepo dikit, apa yang bikin kalian tertarik baca cerita ini?
Ga dijawab juga ga papa sih hehew

•★Happy Reading★•

Ketegangan mulai terasa di satu lingkaran setelah dengan santainya Johnny menaruh tiga porsi nasi uduk dalam satu kantong plastik transparan di tengah mereka. Tatapan lapar layaknya predator buas menguar hebat dari oknum macam Yudis sama Terra yang perutnya masih kosong melompong minta diisi. Tangan Terra kemudian tergerak ngambil sebungkus nasi uduk tapi dengan cekatan langsung ditepis kasar sama Yudis.

"Gak boleh ada yang makan!" Ujarnya galak.

Terra menatap sengit lawannya. "Terus buat apa? Di plototin doang enggak bakal bikin perut lo kenyang!"

"Bagi-bagi." Jevan menyahut sambil megangin perutnya yang sama-sama belum terisi makanan. "Gue juga laper."

"Tapi cuman ada tiga." Celetuk Johnny murung.

"Lagian ini siapa sih yang ngasih?! Emang dikira kita ini semacam awewe yang makan nasi Padang satu bungkus aja berdua. Mana ada!" Kata Yudis protes.

"Gue awewe tapi nasi padang dua bungkus sendiri kok!" Joy sewot.

"Ya lu kan beda jenis."

"MAKSUD LO?!"

"Bukannya bersyukur dikasih makanan lo, Yud." Tegar bersabda.

"Tau lo Yud!" Seru Johnny lalu raut wajahnya kembali murung. "Tadi Bu Mella tiba-tiba nyamperin gue, katanya mau ngasih anak-anak sarapan. Awalnya dia beli enam porsi, terus pas baru nyampe, dua bungkusnya di comot sama anaknya, terus satu lagi katanya enggak sengaja nyemplung ke got depan rumahnya. Makanya tinggal sisa tiga."

"Janda murahan itu lagi." Cibir Dassa.

Yudis mangut-mangut. "Biasalah. Mau caper ke gue itu."

"Bukannya dia demennya ke Terra?"

Semuanya kemudian langsung mengalihkan pandangan ke arah oknum tersebut. Terlebih Andira yang juga merasa penasaran bagaimana reaksi pria itu tentang Bu Mella ini. Terra yang merasa di sudutkan hanya bisa melempar tatapan menuntut. Menatap Andira dan beralih ke yang lainnya secara bergantian.

"Apaan?"

"Minta tiga porsi lagi dong. Dia kan tunduknya sama lo doang." Ujar Johnny.

Terragya | Lee Taeyong✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang