Dah ready buat konflik belum nih? Ehehehe. Anyway, maaf ya baru nongol. Jujurly, seminggu ini aku ngga sempet buka wattpad sama sekali karena tumpukan tugas sekolah. Ini aja aku sempat sempatin buat bagun pagi supaya bisa update T-T
SELAMAT MEMBACA
Setelah menyelesaikan jadwal siangku yang terakhir, aku langsung pulang ke rumah. Di sebelahku saat ini terdapat berbagai jenis makanan yang aku dapat dari acara pembukaan toko tadi. Aduh, tidak sabarnya untuk pulang dan beristirahat di kamar dengan tenang.
Setelah sampai di depan kediaman, aku turun dari kereta yang aku tumpangi. Beberapa pelayan menyapaku dan mengantarku ke dalam, sementara beberapa prajurit membawakan barang barang yang masih aku tinggalkan di dalam kereta tadi.
"Jam berapa ini?" tanyaku entah kepada siapapun. Sungguh saat ini diriku sangat lelah, hiks.
"Saat ini pukul empat sore, nyonya," kata salah satu pelayan menjawab pertanyaanku.
Aku mendongak ke atas, menatap langit yang masih biru di hadapanku. Aku lupa kalau sekarang aku masih berjalan.
Maka hal yang selanjutnya terjadi yaitu, aku menabrak seorang pelayan yang sedang membawa panci yang berisi beberapa kue kering.
Kue tersebut terlempar ke atas. Aku menghitung kue tersebut dengan cepat. Apakah aku bisa menangkapnya?
Oke, mari kita coba.
Hm... total terdapat lima kue. Dua kue berada di sebelah kanan atas, jika aku menangkapnya maka kue itu akan jatuh tepat di telapak tangan kananku. Target pertama terkunci.
Dua kue lainnya sudah berada di tangan kiriku. Satu kue lainnya lebih tinggi dari yang lainnya. Bagaimana aku bisa menangkapnya?
Aku menghitung perkiraan jatuhnya. Mungkin dua sampai tiga detik setelah ini. Waktunya akan pas setelah aku menangkap kue di sebelah kanan.
Baiklah....
Dua kue sudah kutangkap lagi. Aku menatap satu kue yang masih melayang, kemudian merapatkan kedua tanganku, dan memperkirakan dimana jatuhnya kue terakhir itu.
Aku maju satu langkah. Dan... yap!
Aku berhasil menangkap kelima kue itu dengan gaya, ahahaha!Diriku segera memberikan kue tersebut kepada pelayan yang kusenggol tadi. Dia berada tepat di depanku, menatapku dengan pandangan takjubnya.
Biasa aja kali, mbak. Ehehehe.
"Lain kali kalau jalan itu lihat-lihat," ucapku yang malah menyalahkannya.
Biarin, kan majikan selalu benar.Dengan segera, ia menunduk meminta maaf. Ahahaha, karena aku baik hati dan tidak sombong, aku menyuruhnya untuk memberikan kue tersebut kepadaku. Aku ingin makan kue soalnya, hehe.
"Tapi nyonya, kue ini sudah dipesan khusus untuk tuan Zion."
Lah? Sejak kapan Zion suka makanan manis seperti kue ini? Kok aku tidak pernah tahu?
"Zion suka kue?" tanyaku penasaran. Dan pelayan tersebut mengangguk kecil dengan ragu ragu.
Wow, Man! Tak kusangka dirinya yang dingin itu akan bersentuhan dengan kue kecil nan manis di depanku ini. Rasanya seperti kau memakan gula dan kemudian memakan asam karena gulanya terlalu manis, eh diriku ngomong apaan dah, hiks.
"Yasudahlah. Berikan padaku, aku yang akan memberikannya nanti."
Setelah mengatakan hal tersebut, aku menyuruh Nora untuk membawakan kue tersebut ke kamarku dulu. Kemudian aku mandi dan bersiap untuk pergi ke ruang kerja Zion sembari membawa kue tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
FINGERTIP✅
Fantasía【 Fantasy - Romance 】 Umji kira ia akan mati muda, namun ia malah bereinkarnasi di tubuh seorang Duchess yang sangat membutuhkan pertolongannya. "Jadi, apa kau siap?" "Oke, aku siap. Sangat siap! Hahahaha!" Umji memberikan senyum manis kepada wanita...