Selamat malam, selamat tahun baru!
Up spesial tahun baru buat kalian. Besok tetep up kok tenang aja wkwk. Semoga 1k word sudah cukup ehehehe🙂✨
SELAMAT MEMBACA!
***
"Apa kalian mendapat kabar dari Zion?" tanya Seylla kepada para pelayannya. Ia mulai khawatir karena Zion berhenti mengabarinya sejak lima bulan terakhir.
"Aku mendapatkan kabar kalau dia pergi berperang untuk menambah wilayah kekuasaannya lagi. Entah sudah berapa banyak wilayah yang sudah ia taklukkan selama lima bulan ini," jawab Derfn.
Mendengar itu, Seylla menjadi murung. Ia sudah tahu dari Derfn bahwa ternyata Zion menyukainya.
"Aku harap dia baik baik saja," kata Seylla merasa bersalah.
Derfn merangkul pundak gadis yang kini sudah menjadi tunangannya dengan perasaan sayang.
"Jangan khawatir. Aku akan membentuk pasukan untuk mengirim undangan pernikahan kita kepadanya."
"Apakah Zion akan datang?" tanya Seylla dengan tatapan lucunya yang membuat Derfn gemas.
Derfn tertawa gemas oleh tingkah laku calon istrinya. "Tentu saja. Akan aku pastikan kalau dia akan datang."
***
Sudah hampir lima belas menit mereka berdua duduk diam di taman. Selama itu, Zion menatap istrinya yang menurutnya tampak berbeda. Biasanya, ketika Zion menatap langsung kearahnya seperti ini, istrinya itu akan langsung memarahinya.
Namun kali ini berbeda. Zion merasa kalau wanita di depannya ini bukanlah Lyra yang banyak berbicara dan Lyra yang dapat membuat hatinya berdegup dengan kencang. Melainkan, seseorang yang lain.
"Kau sakit? Ini tidak seperti dirimu yang biasanya," tanya Zion memulai obrolan.
Flyra tertegun mendengar pernyataan dari Zion. Dengan segera ia merubah sikapnya semirip mungkin dengan Lyra.
"Ahahaha, berbeda bagaimana? Tentu saja ini aku," ujar Flyra malu malu.
Zion masih diam mendengar ucapannya. Tiba tiba ia menjadi malas untuk berbicara.
Walaupun setelah perkataan tersebut wanita di depannya terus mengoceh, namun Zion tak tertarik sama sekali untuk mendengarnya dan hanya tertarik untuk menatap wajah cantiknya saja.
"Zion, apakah kau mencintaiku?" Mendengar pertanyaan serius seperti itu membuat Zion mengangguk dengan jujur.
Flyra tersenyum senang mendengarnya. Dirinya bertanya lagi. "Apa kau suka diriku yang sekarang atau yang dulu?"
Zion tertegun. Namun dirinya tetap menjawab pertanyaan wanita tercintanya itu. "Aku suka sikapmu yang dulu, yang tidak selalu mengangguku."
Kini giliran Flyra yang tertegun mendengar kalimat Zion barusan. Melihat ekspresi yang diberikan Flyra membuat Zion tersenyum. Dirinya melanjutkan perkataannya.
"Namun, aku lebih menyukai caramu berperilaku yang sekarang. Walaupun kau yang sekarang sering mengangguku, namun hal itulah yang membuatku jatuh cinta kepadamu," ujar Zion sembari mengelus surai Flyra dengan lembut.
Tak seperti yang diharapkan oleh Zion, bahwa setelah mendengarkan pernyataan tersebut Flyra akan segera memarahinya, namun ternyata wanita di depannya saat ini malah melihatnya dengan air mata yang keluar dengan deras.
"Flyra?" panggil Zion pelan, merasa khawatir dengan wanita di depannya.
Flyra mengusap air matanya dengan cepat. "Maafkan aku, air mata ini keluar dengan tidak sengaja," akunya jujur. Dirinya memang tidak tahu kenapa dirinya meneteskan air mata sangat deras seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINGERTIP✅
Fantasy【 Fantasy - Romance 】 Umji kira ia akan mati muda, namun ia malah bereinkarnasi di tubuh seorang Duchess yang sangat membutuhkan pertolongannya. "Jadi, apa kau siap?" "Oke, aku siap. Sangat siap! Hahahaha!" Umji memberikan senyum manis kepada wanita...