FINGERTIP 2

475 63 17
                                    

Halo~

Happy Independence day Indonesia🌻

Kalian nggak mau kasih ucapan / kata kata motivasi buat seluruh rakyat Indonesia gitu? :)

Tulis di kolom komentar ya. Kalau komennya nyampe 5 dalam satu hari, besok aku double update deh😛
Janlup tulis ya, aku juga mau ikutan ah😌🖐

Selamat membaca!😁

Umji kini mengerti, siapa yang para pelayan tadi panggil. Maklum saja, suara dan rupa mereka sama persis, nggak bisa dibedakan sama sekali.

"Jadi Flyra, dimana aku sekarang? Bukankah aku sudah mati? Oh, apakah kita berada di surga? Dan, kenapa aku masuk kedalam tubuhmu tadi?"

Flyra terkekeh kecil. "Kau berada di negara Eropa. Dan sebelum itu, kau harus mendengarkan kisah hidupku dulu, Umji."

"Eropa? Ah, pantas saja mereka menggunakan bahasa Inggris tadi," gumam Umji pelan.

"Aku adalah anak dari seorang Duke dari wilayah Pirate, namanya adalah Kerwin. Pada usiaku yang menginjak lima belas tahun, Ayahku mengundang sebagian besar bangsawan untuk datang ke pesta ulang tahunku. Dan dari sanalah aku bertemu dengan suamiku, duke Zion dari wilayah Vixen. Dia lima tahun lebih tua dariku. Sejak saat itu, aku jatuh cinta kepadanya dan ingin menikah dengannya. Dengan sedikit bujukan dan dorongan, aku berhasil meluluhkan hati Ayahku dan menikah dengannya pada usiaku yang ke enam belas tahun, sementara dia berusia dua puluh satu tahun."

"Tunggu Flyra, aku ingin bertanya. Jadi, kalian menikah atas dasar saling mencintai?" tanya Umji yang sudah mulai mencerna ucapan Flyra.

Walaupun Umji suka bertigkah tidak jelas semasa hidupnya, tak memungkiri bahwa dia adalah wanita yang sangat cerdas.

Flyra mengangguk singkat, tapi kemudian wajah yang awalnya bersinar kini tergantikan dengan kesedihan yang terpancar di wajah cantiknya.

"Awalnya Ayahku bilang bahwa Zion juga mempunyai perasaan yang sama kepadaku. Tapi setelah kami menikah, aku mendengar pembicaraan Ayahku dengan Zion. Mereka membahas tentang pernikahan kontrak diantara kami. Dengan jaminan bahwa Ayahku harus menyerahkan wilayahnya pada usianya yang ke lima puluh tahun," ujarnya menjelaskan. Kesedihan terpancar diwajahnya.

Umji menjadi iba melihatnya, ia pun menepuk bahu Flyra pelan, menenangkan. "Lanjutkan," ujar umji yang masih penasaran. Ia nyengir saat Flyra menyipitkan matanya.

"Lebih parahnya lagi, aku mengetahui kabar itu pada saat malam pernikahanku di kamar Zion. Dan aku juga masih ingat dengan jelas saat aku ketahuan menguping oleh kedua pria yang aku cintai. Saat itu, mereka berdua terkejut melihatku. Aku menghampiri Zion, bermaksud untuk bertanya. Dan ternyata, ia tak mau menikahiku jika bukan demi wilayah Ayahku, dan ia tidak pernah mencintaiku. Dia bahkan tidak pernah menyentuhku sama sekali."

Umji menyimak baik baik informasi yang diberikan oleh Flyra, sembari mengangguk sesekali.

"Lalu, bagaimana dengan Ayahmu?" tanya Umji. Sementara Flyra mendengus mendengar perkataannya.

"Bagaimana lagi? Pak tua itu terlalu menyayangiku sampai sampai dia juga rela memberikan wilayahnya sendiri ke tangan Zion dengan mudahnya," timpal Flyra merasa sebal. Kini, giliran Umji yang mendengus kesal.

"Bodoh! Dia itu menyayangimu, dan kau malah seenaknya saja memanggilnya pak tua!" cerocos Umji tak terima.

"Hehe...." Hanya itu balasan yang diberikan oleh Flyra.

Umji yang masih sangat penasaran mendesak Flyra untuk bercerita lagi. "Lanjutkan ceritamu, jebal!"

"Apa itu j-jebal?" tanya Flyra sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Jebal itu artinya tolong. Jadi, tolong lanjutkan ceritamu tadi, ya," suruh Umji sembari mengandalkan aegyo-nya. Membuat Flyra yang berada di depannya tersentuh.

"Iya iya," katanya setengah hati.

"Jadi setelah menikah, aku mulai mencari perhatian Zion. Mulai dari membuatkannya makanan, pingsan di depannya, menyiksa beberapa pelayan, bahkan aku pernah membunuh seorang pelayan di depannya." Ucapan santai Flyra membuat Umji bergidik ngeri, teringat kepada Nam Gil yang pernah menyiksanya.

"Ternyata kau ganas juga ya, tak seperti yang aku lihat saat ini. Dan hanya demi cinta, kau juga rela membunuh orang?!" tanya Umji, dan Flyra mengangguk cepat.

Umji sampai geleng geleng kepala melihat kelakuannya.

"Biar kutebak. Zion pasti tidak peduli dengan apapun yang kau lakukan, bukan?" tebak Umji.

"Eh? Dari mana kau tahu?"
Flyra terkejut karena wanita di depannya ini dapat menebak kisahnya.

"Mudah saja. Aku biasa membaca novel seperti ini, jadi aku juga dapat menebak alur ceritamu, hehe," ucapnya sambil cengengesan sendiri.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan dengan tubuhmu setelah ini? Apa kau akan pergi ke Neraka?" tanya Umji seenaknya, membuat Flyra mendelik.

"Enak saja, kali ini ceritamu itu salah, nona Umji."
Perkataan Flyra barusan, membuat Umji bergidik sekali lagi, apa lagi kalau bukan karena teringat oleh adegan Nam Gil saat menyiksanya.

"J-jangan panggil aku Nona! Panggil Umji saja!" teriak Umji cepat.

Flyra hanya mengendikkan bahu, kemudian memasang wajah serius dan menghadap tepat ke mata cerah umji.

"Aku sudah membayar mahal untuk mengirimmu ke duniaku, yang harus kau lakukan sekarang adalah mendapatkan cinta dari suamiku, kau tahu?" ucap Flyra tegas, membuat Umji kelabakan.

Flyra menatap Umji serius, tak beranjak sedikitpun. Umji pun menghela napas panjang, kemudian mengangguk mengiyakan.

"Tenang saja, aku akan mendapatkan cinta itu untukmu. Itu sangat mudah." Umji berbicara dengan percaya diri dan penuh keyakinan, membuat Flyra percaya sepenuhnya dengannya.

Tiba tiba, Umji merasakan ada kejanggalan dalam kalimat Flyra barusan. "Tunggu, apa maksudmu dengan membayar mahal untuk mengirimku ke duniamu?"

Flyra menegang, secepatnya ia ingin mengganti topik pembicaraan dengan Umji.

"Ah, aku akan menjelaskan sesuatu denganmu. Jadi, jiwaku akan menyatu denganmu. Jadi, kita berdua akan menggunakan tubuhku bersama," ucap Flyra mengganti topik.

"Uhm... seperti dua jiwa dalam satu tubuh? Kepribadian ganda?"
Flyra mengangguk semangat dan menghela naps lega, merasa Umji sudah melupakan pertanyaan yang mengganggunya tadi.

"Tapi, aku hanya bisa menguasai tubuhku pada saat bulan purnama datang," katanya lagi yang membuat Umji terkejut.

"Jadi, aku yang akan menguasai tubuhmu selain itu?" tanya Umji memastikan, dan dibalas anggukan singkat oleh Flyra.

"Jadi, apa kau siap?" tanya Flyra menantang.

"Um... ada satu pertanyaan yang masih menggangguku."

"Katakanlah."

"Dimana kau jika aku membutuhkanmu nanti?" tanya Umji sembari nyengir lebar.

"Aku tidak akan kemana mana. Aku akan tetap berada di dalam tubuhku sendiri, dan membimbingmu dari dalam jiwa," jawab Flyra menjelaskan.

"Jadi, apa kau siap?" ulang Flyra.

"Oke, aku siap." Umji memberikan senyum manisnya kepada wanita di depannya, tapi dalam hatinya ia menjerit gugup.

"Baik, mari kita mulai cerita baru ini bersamamu."

TBC.

FINGERTIP✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang