FINGERTIP 16

199 30 1
                                    

Kalian lagi ngapain? :"

=======

"Dia ganteng banget!" tambah Flyra, merasa semakin bersemangat karena kedatangan Zion di depan pintu.

Lain halnya dengan Flyra yang sangat bahagia, Lyra malah meraung kesana kemari dengan tatapan mata yang sulit diartikan.

"Aku benar-benar tidak ingin bertemu dengannya!!" jerit Lyra merasa semakin tertekan. Flyra tertawa bahagia mendengar jeritan frustasi kembarannya itu.

Tiba tiba, Lyra teringat akan sesuatu. Ia berbalik ke arah Flyra yang masih tertawa. "Fly," panggilnya pelan.

"Iya?"

"Kapan bulan purnama akan terjadi?"

Flyra cukup terkejut mendengar pertanyaan yang dilontaekan oleh lyra. Flyra menatap ke luar jendela. Di atas sana, terdapat sebuah benda yang sedang menyinari bumi dengan sinar cantiknya tersebut.

Flyra menyipitkan matanya sembari melihat cahaya rembulan yang bersinar di atas cakrawala. "Aku rasa besok," jawabnya, menjawab pertanyaan Lyra.

Suara ketukan pintu terdengar lagi. Kali ini sedikit lebih kasar dari sebelumnya.

Lyra terbelalak kaget, teringat akan sosok Zion yang masih setia menunggunya untuk keluar dari ruangan. "Oh My God Flyra!!"

Flyra berlagak seeprti seirang manusia dengan menutup kedua telinganya dengan tangan. Sementara itu, mendengar suara teriakan Lyra yang cukup kuat, Zion terpaksa mendobrak pintu ruangan Lyra saking cemasnya.

"Apa yang terjadi?" tanya Zion refleks. Namun saat tatapan matanya bertemu dengan Lyra yang berdiri tak jauh di depannya dengan gaun yang sedang dikenakannya, membuat Zion tersipu malu.

"K-kau sudah siap?" tanya Zion kikuk, sembari menatap lyra intens.

Melihat Zion yang menatapnya seperti itu, membuat Lyra membeku, tak bisa berkata kata.

Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah mengangguk pasrah.

"Ah! Kita sudah terlambat pergi ke pesta!" pekik Lyra yang tiba tiba teringat akan pesta Ayahnya.

Menyadari bahwa sekarang mereka berdua sudah terlambat, Lyra segera menarik tangan Zion tanpa pikir panjang dan berjalan menuju pesta ulang tahun duke Kerwin dengan langkah yang sedikit tergesa.

∆ . ∆ . ∆ . ∆

Sesampainya di aula, para prajurit yang berjaga di depan pintu aula merasa terpana melihat Lyra dan Zion yang berjalan bersama.

Dengan Zion yang tampak seperti sosok Malaikat yang membuatnya berkharisma, dan Lyra sebagai sosok Peri yang menawan di sebelahnya. Mereka berdua saat ini sangat bersinar seperti bintang malam.

"Duke Zion dan Duchess Lyra!" teriak penjaga yang bertugas untuk memberitahukan semua orang yang berada di aula tentang kedatangan para tamu yang baru saja akan memasuki aula pesta.

Hal itu bertujuan agar para bangsawan kelas menengah bisa mensejajarkan diri di depan bangsawan kelas atas, dan dengan dipanggilnya nama dan marga mereka, membuat mereka semua setara dipesta itu.

Itu merupakan salah satu tradisi Kerajaan Equinox yang unik. Hal ini biasa dilakukan di setiap pesta penting di Kerajaan.

Kembali lagi ke Zion dan Lyra yang saat ini sedang berjalan anggun dan berdampingan menuju tempat Duke Kerwin.

Mereka berdua memberikan salam resmi mereka. Lyra bersyukur karena Flyra telah mengajarinya adat istiadat yang wajib dilakukannya ketika berada di acara formal seperti ini.

"Kalian berdua terlihat sangat serasi malam ini," puji Duke Kerwin setelah menerima salam dari mereka berdua.

"Ya, aku rasa gaun yang sedang dikenakan oleh Duchess Flyra yang telah menyita para tamu undangan hari ini, Duke Kerwin," sahut Zion menjawab pujian Duke kerwin dengan lembut.

"Ah tidak tidak! Tentu saja itu karena ada Zion yang berada di sampingku, sehingga kami jadi tampak memukau," sanggah Lyra dengan cepat. Zion yang berada disampingnya bisa melihat rona merah di pipinya.

Mereka berdua saling tatap untuk beberapa saat, membuat Duke Kerwin merasa terabaikan. Segera, ia berdehem keras untuk menyita perhatian Zion dan Lyra lagi.

Dan benar saja. Mereka berdua langsung membuang muka dan tampak seperti orang linglung, membuat Duke Kerwin tertawa tanpa sengaja.

Setelah berbincang beberapa saat, Duke Kerwin berencana untuk memulai pestanya dikarenakan para tamu undangan yang sudah terkumpul semua. Ia berdiri dari singgasananya dan memanggil salah satu pelayan untuk membawakan segelas wine untuk membuka pestanya.

Ketika Duke Kerwin memegang gelas miliknya, tidak ada lagi suara perbincangan orang orang. Mereka hanya memegang gelas mereka dan terfokus pada Duke Kerwin yang juga memegang gelasnya.

Ini juga termasuk tradisi unik Kerajaan Equinox. Dimana saat pesta akan dimulai, mereka semua harus mengangkat gelas mereka dan menunggu aba aba dari penyelenggara pesta.

"Aku ucapkan terima kasih atas kehadiran kalian pada malam hari ini. Di sebelah kiri saya ada anak saya, Duchess Flyra. Dan di sebelah kanan saya adalah menantu saya, Duke Zion, pemimpin dari wilayah Vixen. Baiklah, tanpa berlama lama lagi, mari angkat gelas kalian dan berpesta!"

TBC.

Sebelum membaca bab selanjutnya, vote dulu yuk untuk mendukung saya. 😀✨

FINGERTIP✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang