4. Teman Baru?

151 56 13
                                    

Tak henti-hentinya Laras tersenyum puas membayangkan wajah Elang saat di mading tadi.

Namun ia baru sadar sudah tiga kali ia mengelilingi sekolah yang luas tetapi tidak menemukan kelasnya.

Sesekali para cowok menggodanya namun tatapan mematikan Laras membuat mereka ketakutan seakan memberi tahu mereka, kalau berani nyahut akan di tonjok satu-satu.

Laras mulai panik karena beberapa siswa ada yang nekat memegang tangan serta bahunya dan secara refleks langsung ia hantam dengan tonjokan.

Malu bertanya sesat dijalan? Bodoamat dia tidak peduli dengan petuah sialan itu karena mau bertanya pun tidak akan ada yang menjawab, maybe.

Saat sedang berfikir dimana kelasnya tiba tiba seseorang menabraknya membuat ia jatuh tersungkur.

dughhhh...

"Brengs*k!!!" umpatnya kesal sambil memegang betisnya yang perih akibat terjatuh kemarin.

"Sorr....WASTAGAAA!!!! DEMI KOLOR SPONGEBOB LIMAREBUAN YANG KEMARIN GUE CURI!GUE NABRAK KAORI! teriak Aksa heboh saat yang ditabraknya adalah Laras.

"Fucking noise!" balas Laras, marah.

"s-sorry...gue gak liat ada lo. Eh ngomong-ngomong rambut yang kemarin itu wig?" Tanya Aksa so polos dan tanpa dosa.

"Bukan, kemaren gue pake kemoceng." Laras mempercepat langkahnya namun Aksa mengejar dan mensejajarkan langkahnya membuat Laras berdecak kesal.

Aksa merasa sifat Laras kemarin dan sekarang jauh berbeda, karena sekarang seperti emosian dan itu seperti keajaiban.

"mmm...lo anak baru? pindahan mana?" tanya aksa mencairkan suasana.

"kepo." balas Laras singkat,padat, dan dalam sampai nusuk di jantung.

" Baru juga mau pdkt..ni cewek cantik-cantik tapi cuek, pengen gue Halalin aja langsung" Batin Aksa sambil menatap wajah Laras yang datarnya 5/4 luarbiasah....eh.

namun tiba-tiba Aksa berhenti membuat Laras juga ikut berhenti dan menatap Aksa dengan wajah mengernyit heran.

"Kelas gue disini.... dimana kelas lo biar gue anterin?" Aksa angkat bicara setelah beberapa detik beradu pandang.

"11 IPA 1"

"Welcome to 11 IPA 1" Aksa menyunggingkan senyumannya berteriak dan merentangkan tangannya.

"WOY... kita kedatangan anak baru!!!si cantik tapi sayangnya punya gue yhahahaha!" Aksa tertawa.

ctakkk!

"Sakit anj....eh gak jadi, sakit by" kata Aksa berkaca-kaca.

"Bi bi lo kira gue Babi" tak tahan dengan sikap Aksa yang sangat menyebalkan.

"Baby Laras...jantung hatikuh" Aksa mengelus kepalanya yang terkena jitakan tadi.

"Alay."

dekggg again.

"Gak jadi deh gue halalin bawa ke got tetangga aja sekalian gue tenggelamin." ucap Aksa dalam hati sambil menatap Laras dengan kesal.

Laras mendelik namun dia terkejut saat melihat seseorang dari meja depan melihatnya tajam.

"Elang," Batin Laras saat Elang tersenyum dingin.

Laras berdiri di depan pintu namun seseorang berdiri tepat dibelakangnya membuatnya terlonjak kaget.

"haii...gue Salsa" ucap cewek tersebut sambil tersenyum.

Laras diam beberapa menit setelah itu tersenyum kikuk membuat Salsa berdecak.

"Ck....berapa abad sih lo hidup? kalau orang ngajak kenalan tuh....lo juga harus ngenalin diri juga" Jelas salsa

"o-oh....gitu ya?" tanya Laras dengan muka so polos.

"Ini nih! akibat kenalan sama monyet anggora." ucap Salsa sambil memandangi Aksa.

"loh kok gue?" Aksa menunjuk dirinya dengan wajah melongo.

"..."

"Duduk bareng gue aja, gurunya sebentar lagi masuk." Salsa berjalan menuju kursinya diikuti Laras.

"Lo jadi teman gue ya?" tanya Laras tiba-tiba.

"Teman?"

"Yap"

Dan Laras hanya tersenyum kikuk, baru pertama kali ada perempuan yang ngajak kenalan dengannya.

"Bersyukur deh lo di pertemuin sama makhluk multiguna kayak gue," ucap Salsa membusungkan dada sombong.

Beberapa pasang mata melirik padanya kadang sinis, senang dan tajam.

Laras membuang muka saat Elang menatapnya dingin dan sialnya dia harus duduk paling depan bersebelahan dengan Elang.

"Haii Laras" sapa Arka di balas senyuman oleh Laras.

"Nanti kita pulang bareng yuk?" Arka belum menyerah paling tidak satu kata saja keluar dari bibir manisnya tersebut.

"EKHMMM!"  Elang memberi kode karena malas berada di antara obrolan mereka.

"Ah...gak asoy lu kan gue lagi PDKT alias pendekatan." Kata Arka menekankan kata pdkt lalu menjitak kepala Elang lalu di balas balik oleh sang empunya.

"boleh, tapi lain kali aja ya,"

Entah apa yang membuat Laras menjawabnya tapi ia senang melihat Elang seperti jomblo ngenes.

Arka mengembangkan senyumnya tak percaya kalau Laras akan menerima tawaran pulang barsamanya padahal kemarin dia sudah soudzon bahwa Laras itu cewek dingin dan garang seperti harimau.

tap... tap...tap

Laras tersenyum simpul Elang yang melihatnya jadi curiga,
Dan ternyata dugaannya benar...

BRRAAKKK!!!

Ashhhhhhshhh!!! Siapa yang jatuhin lem di lantai?" membuat seisi kelas menjadi hening karena takut dengan teriakannya.

Mata setajam silet itu menelisik memperhatikan dengan detail siapa pelaku yang menumpahkan lem kertas di lantai hingga tubuh bak gitar spanyol tapi kebalikannya terpelanting.

"Elang!!!!!" teriak madam Anna urat di leher, dahi, dan tangannya kelihatan.

Elang terkejut Melihat di bawah mejanya terdepat botol lem kertas.

"Onta busuk...!" batin Elang geram.

--------

Jangan lupa vote & komen ya.

Badgirl Vs Ketos(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang