21. Vlog meet setan

62 32 4
                                    

"Oii mata donat! gimana? udah lo siapin barang-barangnya?" tanya Satria dari kejauhan sambil menutup bagasi mobil, yang di panggil mata donat tidak merasa tersinggung karena ia maklum. Satria pelupa dengan nama orang. Semoga saja Satria juga lupa nafas, doa Arya.

Arya mengambil kamera, senter, dan cairan berwarna merah yang menyerupai darah.

"Kak Laras mana?" tanya Arya, Satria memberenggut kesal karena pertanyaannya di kacangin.

"Kalo gue punya ade kayak dia, retak dah ginjal gue yang muengil ini" pikirnya menatap Arya sambil menautkan alis persis seperti angry bird.

"beban emak, bantuin gue cepetan" teriak Laras rusuh sendiri karena daster putihnya sangat sempit.

"Ini gue mau jadi setan jadi-jadian atau mau jadi model baju mbak kunti sih? ribet banget bajunya" protes Laras memakai baju putih di bantu Satria.

"Betewe gue bukan beban emak, markonah tapi...gue beban keluarga AHAHAHA" tawa Satria mirip Setan.

"Oh."

"Kok emosi ya?"

"Kuy masuk! Assalamu'alaikum ya akhlal kubur, numpang lewat" Gumam Laras memberi salam namun hembusan di tengkuknya membuat ia merinding.

"Kenapa?" Satria berhenti saat melihat Laras memegang tengkuknya.

"Nggak, barusan kayaknya angin lewat nyium gue" bohong Laras, Satria hanya ber'oh ria dan percaya begitu saja dengan ucapan Laras yang memang jago ngibul.

"Pintu gerbang mereka lompati dan tanpa izin, mereka masuk kedalam sekolah yang sangat sepi. Lampu memang menyala di setiap kelas namun auranya masih tetap mencekam.

Bruuggh...

Sebuah kursi terjatuh membuat Satria terkejut dan refleks memeluk Arya. yang di peluk menutup hidung, Satria bau air kobokan Mamang baso yang mangkal di pertigaan jalan.

"Ah cemen lu jadi cowok" ledek Laras mengecek ke dalam namun hanya sepi yang mengisi seluruh ruangan, tanpa makhluk hidup yang bisa di jadikan alasan mengapa jatuhnya kursi siswa jajaran depan.

"Perasaan gue aja atau..." Laras terus menajamkan pengelihatannya menatap ke luar jendela yang tidak memiliki gorden.

"Woyy!! kenapa?" tanya Satria membuat gadis tersebut menoleh sebentar, lalu balik menatap jendela dengan wajah aneh.

"Perasaan gue aja kali, masa ia ada yang gelantungan di pohon rambutan jam setengah 12 gini" ucapnya dalam hati menepis pikiran aneh yang bergelut di otaknya.

Sedangkan Arya sudah dari awal menghidupkan kamera, mengarahkannya ke segala arah namun tidak ada hal yang janggal. Ketika ia mengarahkannya ke samping kanan, mata Arya membulat sempurna.

"SETAN!!!!" pekiknya.

"Heh kunyuk! ngapain sih lo ngarahin ke sini?" Gertak Laras menutupi wajahnya yang tersorot lampu kamera.

"Ah iya lupa...gak papa nanti di cut" Arya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mereka sampai di tempat paling menyeramkan dan memiliki banyak cerita angker di dalamnya, gudang sekolah.

***

Satria melajukan mobilnya menuju rumah Laras, Sekarang sudah hampir jam 3 pagi dan mereka memilih untuk menginap di rumah Laras sambil mengedit video tadi.

"Ah kesel gue, dari tadi setannya gak ada yang nongol" sahut Satria sambil mengemudi.

"Dia nongol lo yang teriaknya paling kenceng, ketemu ulat kaki seribu aja lo sampai kencing di celana" ucap Laras di kursi belakang sambil menutup mata, lelah.

Badgirl Vs Ketos(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang