2. Elang

257 66 13
                                    

Nama gue Elang Geraldy alviando, ga peduli dengan semua tanggapan manusia tentang gue. Apapun itu, Gue termasuk orang yang di segani di sekolah, karena apa? Karena papa gua kepala sekolah SMA Harapan Bangsa. Dan yang paling gue gak suka adalah pemaksaan.

Gue gak suka kalau kebebasan gue di ganggu, tetapi lelaki tua sialan itu membuat gue benar-benar harus nurut kayak kacung. Salah satu bentuk pemaksaannya adalah dengan diri gue menjadi ketua Osis, itu bukan kemauan gue. Apalagi harus jadi murid pintar kayak kemauan dia.

Bahkan anak dari istri barunya, Agam. Dia gak di paksa apa-apa, malahan hidup bahagia tanpa pemaksaan. Ibu kandung gue udah meninggal, 2 tahun yang lalu gantung diri karena lelaki sialan itu. Gak ada satu pun sisi baik yang gue lihat dari dia. Cuman kata 'Brengsek' yang pantas.

Gue gak begitu suka sama yang namanya perempuan, pengecualian buat mama gue. Tentunya dengan banyak alasan untuk hal itu. Itu bukan hal yang harus di jelaskan sekarang.

Satu pemaksaan lagi yang bikin gue terkekang adalah perusahaannya yang nanti bakal diserahkan sepenuhnya ke gue. Sedangkan Agam? Hidup sesuai kemauan dia bahkan semuanya di kasih. Gue? Belajar mati-matian, ikut eskul ini itu ditambah lagi dengan les sialan, Rasanya hidup gue ada di tangan papa, jadi boneka sesuai kemauan dia. Mungkin bagi orang lain hidup gue sempurna, justru yang gue rasakan gak sesempurna itu.

kadang gue sering risih melihat para cewe kekurangan belaian yang ngacir sana-sini pas gue lewat.Apa segitunya,kah? Menjijikkan.kasar? Memang.

Gue gaakan berurusan lagi dengan cewe seperti yang terakhir kali gue rasain, dulu.

dari pengalaman gue belajar, kayak sebuah vas bunga, retak lalu di satukan lagi. Pada akhirnya bakal retak kembali, Itulah hati.

Bukannya lebih baik membekukannya saja dari pada retak lagi?

Beban hidup membuat gue stres berat, gue cuman hidup kayak manusia biasa, hidup untuk mati. Tanpa ada hal yang membuat bahagia. Semesta terlalu membosankan buat diajak bicara, saat gue berharap bahagia yang ada malah sebaliknya. Semesta selalu memberikan pilihan. memilih itu bukan hal sulit, tapi menjalaninya butuh rasa sakit.

sejak kenal dengan Aksa gue mulai terhibur, apapun yang dilakukan semuanya menyenangkan. Keluarga, teman dan kehidupan dia jauh beda dengan gue. Dia sempat ngenalin dunia anime dan itu menjadi alternatif buat meredakan stres berat yang gue alami. Yah.... sejak bertemu Aksa hidup gue jauh lebih menyenangkan.

disisi lain gue mempunyai tugas penting selama menjadi ketua OSIS yaitu memastikan semua orang patuh dengan aturan sekolah. Tapi hari ini gue mendapat sebuah kesialan, seorang cewek primitif dengan tampang so jagoan mulai mengusik semuanya.

Ck.

"Gara-gara si cicak, kabel earphone gue putus. Besok mau gue apain yah dia?" pikir gue sambil tersenyum iblis. Gue punya banyak siasat buat bikin dia malu, Lebih dari yang gue lakuin tadi siang.

gue menggeleng menepis segala akal unfaedah tadi, yakali gue ngutilin orang gila?

"bisa rusak image gue kalau ngutilin orang gila kaya dia." Gue mengangguk sambil ketawa sinis.

"APAAA!!!!!!!BANG ELANG UDAH ADA CIMEWEWW NIH???? CIEEEEE," teriak Agam tiba tiba berdiri di depan pintu dengan wajah jahil persis kek bebek perosotan, sialan.

"Beneran tuh bang?" sahut ibu tiri gue di dapur

"Ya enggaklah, siapa yang mau sama orang gila?" tukas gue marah.

"Addddawwww.....gila gila ntar suka" goda Agam dengan wajah minta di sleding.

"..."

mata gue beralih ke layar monitor memainkan game tanpa melirik Agam yang udah cekikikan di dekat pintu.

sumpah, kalau bukan Adek udah gue lelepin dia di got tetangga.

*********

pagi harinya gue buru-buru ke sekolah tanpa pamit ke papa, masuk ke kelas sekedar menaruh tas lalu ke pintu gerbang, sesekali menegur siswa tengik yang pake baju panjang sebelah

15 menit...

sial! gue ngapain disini sih?

gue menatap jam tangan dengan gusar, sebentar lagi pelajaran bu arin bakal di mulai.

Author vop

tanpa sepengetahuan Elang, Agam menguntit dari belakang tembok sambil tertawa cekikikan. Ketawanya itu mengundang tatapan penuh memuja dari kalangan para kaum hawa, jadi tak heran kadang mereka memekik saking gemesnya dengan wajah baby face itu.

"Si abang Elang udah gede rupanya xixixixi" batin Agam sambil megangin perutnya, para gadis yang melihatnya langsung pingsan di tempat.

"oh may day...."  ucap salah satu gadis tersebut mengangkat tangan ke atas seolah dia akan mati di sana.

"hueee, gue kagak peduli yee .....baebaee." Agam lari ke kelas berniat mengabari temannya.

sudah 15 menit dia berdiri didepan gerbang tapi orang yang ditunggunya itu belum datang juga.

"Wtff?!?! sejak kapan gue nungguin manusia gila kayak dia." batin Elang berniat kembali ke kelas karena bell sudah berbunyi, mendadak ia dikagetkan oleh seseorang.

"Nungguin yaaa?!? Cieee pasti kangen?yhahahahhh!" Cetus Laras berkacak pinggang tepat di depan Elang.

"Heh, siapa yang mau nungguin onta buluk macam lo?" Sanggah Elang dengan wajah dingin.

"mata lo kemasukan garam lintah yaa? Wajah cantik bak bidadari kayak gini lo bilang buluk?!?
punya mata jangan di tutup mas broo gue cantik seksoy giniii!"

"..." Elang berjalan mendahuluinya tanpa basa basi.

Sedangkan Laras tersenyum lebar melihat Sebentar lagi ia akan mendapat kejutan luar biasa.

Elang berjalan melewati koridor sekolah hingga langkahnya terhenti saat melihat orang-orang sibuk melihat papan Mading.

penasaran, Elang mendekat lalu melihat sebuah bencana disana.

"kenapa gambar gue ada di mading?!" batinnya berteriak seakan tubuhnya mati rasa.

Elang memang suka menggambar anime khususnya karakter kesukaannya tapi dia tidak pernah menyangka gambarnya akan terpampang jelas dan terdapat tulisan;

'Buatan kak Elang lho.... bagus gak? mueheheeeh'

sudah di tebak, pasti Laras yang melakukan itu. Tangan Elang mengepal bersiap untuk mencari orang yang telah menempelkan gambarnya di mading.

Tapi tanpa dicari pun Laras sudah berdiri di belakang dan kembali mengejeknya.

"Kuy dilihat!!!! Gambar kak Elang bagus banget! ada cewe pake BH barendo!" teriak Laras keras membuat sebagian cowok mendatangi mading.

Elang hanya mematung, antara mau marah dan malu mungkin mukanya sudah persegi,jajargenjang,bundar atau apalah yang jelas sekarang dia ingin memakan kepala onta buluk sialan itu sekarang juga.

Tanpa pikir panjang, Elang mencopot gambarnya lalu mengusir orang yang sibuk ingin melihat gambarnya.

Saat semuanya sudah bubar,Laras berkacak pinggang dengan wajah merdeka namanya juga rakyat ++62 jadi memerlukan kemerdekaan seperti manusia gak ber otak Apalagi saat wajah Elang berubah menjadi mode zombie membuatnya tertawa terpingkal-pingkal.

"kita seri oke." ucap Laras berlari menuju kelas sambil menertawakan Elang yang mengenaskan.

"Laras?kita lihat siapa yang sebentar lagi ketawa." ucap Elang sangat pelan setengah berbisik namun pasti.

Elang akan membuat mulut Laras bungkam setelah menertawainya.

😈😈

Badgirl Vs Ketos(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang