Matahari tepat baru muncul malu-malu di balik gunung, dan Elang sudah melepaskan seragam sekolahnya karena SMA Harapan Bangsa yang sedang kacau balau karena ulah dua manusia tengil bin nakal bin sengklek itu yang hobi membuat onar.
Gimana mau belajar? muridnya pada nyungseb di kamar. Mau ngajarin siapa emang? ngajarin mbak kun-kun yang sering nangkring di pohon rambutan? buat ngitung dan caranya tertawa kalem? herr tidak mungkin yang ada para guru pensi jadi guru dan berubah propesi jadi kang urut. canda.
Elang memutuskan untuk pergi ke perpustakaan umum untuk meminjam buku paket fisika dan kimia, ia mengelilingi deretan rak buku dan menemukan sebuah novel yang menarik dan tanpa sadar kakinya sudah sampai di sebuah kursi panjang yang bersebelahan dengan jendela menampilkan pemandangan pohon-pohon hijau yang bikin adem ketika memandangnya
Elang mendongak, menatap seorang gadis di depannya dengan kaca mata bulat dan rambut tergerai tak lupa masker hitam dan topi menutupi hidung dan mulutnya, Sangat mirip dengan cosplayer namun Elang menyangkal pikiran anehnya, bahwa mata bulat gadis itu sangat lucu.
Satu hal lagi yang membuat Elang heran, kebetulan atau memang buku mereka sama? ck. bodoamat dia tidak peduli, dia memilih untuk tetap fokus membaca. namun matanya tanpa sengaja melirik ke arah cewek tersebut dan cewek itu balik menatap matanya dengan wajah jutek.
Cewek berkacamata itu menutup matanya dengan buku sambil mendengarkan lagu dengan earphone yang di sangkutkan di telinganya. Elang baru sadar, ternyata spesies macam ini masih ada karena ia sudah tiga kali di tatap dengan jutek begitu. Mungkin kacamatanya di halang sama penunggu pohon rambutan kali.
lah kok? malah bawa-bawa si oncom buluk sih?
Angin berhembus dari sela-sela jendela membuat rambut panjang cewek itu berterbangan, ia memejamkan mata sambil menikmati udara segar yang memasuki rongga paru-parunya.
Senyuman kecil terlihat di wajah Elang, ia merindukan sosok yang berhasil membuat hatinya menjadi beku seperti ini.
Sosok yang pernah dan selalu memberi warna dalam hidupnya, sebuah warna yang sangat indah yang membuatnya selalu bahagia. Lalu secara tiba-tiba merebut paksa semua warna itu dalam sekejap dan menyisakan warna hitam dan putih. Hitam seperti kehidupannya saat ini, kelam. Putih seperti es dan itu wujud dari sifatnya saat ini.
Seorang gadis yang selalu mengotak-atik perasaannya dan mengunci hatinya dalam sebuah kenangan. Mata lucu, wajah jutek, serta sikap kasar itu membuatnya rindu dan masih mengharapkan kedatangannya, bukan! bukan ia seorang pengecut tetapi harus kemana Elang mencari dia.
Cinta yang berhasil membuatnya terbang setinggi-tingginya dan kepergiannya yang secara tiba-tiba kini jatuh terperosok ke dalam jurang yang paling dalam hingga merubah segala hidupnya dan merubah diri menjadi diam dan dingin.
Hanya sekali saja cukup bagi Elang merasakan cinta, tidak untuk kedua, atau ketiga kalinya.
"Buku lo?-"
"Apa?" Elang dengan refleks memotong ucapan cewek di hadapannya, menaikan sebelah alisnya, bertanya pada gadis dihadapannya.
"Ck. Buku lo kebalik" berdecak kesal karena ucapannya di potong lalu memutar bola mata malas.
Dan
OMMO!
kalian tahukan rasanya? Kayak lo lagi buka WhatsApp buat nge-cek tugas dan tiba-tiba ada notif chat vn porno dari teman laknat bin setan bin gila, lalu emak lo berdiri di belakang lo dengan diam-diam sambil megang KK, siap buat nyoret nama lo. Ada rasa crunchy, spicy, dan asem rasa pahit gimana gitu.
"..."
Elang tidak menjawab pertanyaan cewek di depannya itu, lalu ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar namun suara cewek itu memberhentikan langkahnya.
"Kunci motor lo ketinggalan"
Elang buru-buru mengambil kunci motor yang ada di atas meja. cewek itu beranjak menuju rak buku dan angin yang masuk dari jendela membuat anak rambutnya tertiup angin dan menampakkan bagian telinga dan lehernya yang putih bersih.
Dan Elang melihat itu, bekas pukulan di telinga bagian belakangnya. Semakin jauh cewek itu pergi, semakin berkecamuk pikiran Elang hingga ia mengingat hari itu, Saat SMP di taman sekolah seorang cewek duduk di bangku taman sendirian dengan banyak bekas luka pukulan, sayatan, bahkan bekas tangan di paha, wajah, termasuk belakang telinganya. Dia sangat di benci satu sekolah dan terkenal kurang ajar, dia, Ayya.
"Ayya?" panggil Elang berharap cewek tersebut menoleh dan membuktikan bahwa dia adalah Ayya yang Elang cari, Ayya yang menjadi alasan Elang membenci semua perempuan pengecualian untuk mamanya dan dia, dan Ayya yang masih terus ia harapkan sampai sekarang.
Cewek itu berhenti sejenak, menengok kanan kiri. Elang benar-benar kalut, jantungnya berdetak cepat, ia sangat gugup dan ia sakit perut tanpa sebab.
Tak lama cewek itu membungkuk, mengutip uang merah yang jatuh di lantai, dia melanjutkan langkahnya ke rak buku lalu keluar dari perpustakaan.
Elang? apa kabar?
Ia memasang wajah masam, persis kek boneka chucky dapat jackpot.
"Kok kesel ya?" batin Elang meneguk saliva dengan susah payah.
***
Hayoo looh baca tapi gak vote hihihiii ketahuan kan!!!!
Vote yaa biar author yang aduhai ini semakin semangat buat next cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Ketos(ongoing)
Novela JuvenilSebelum membaca ada baiknya untuk memfolow akun Author terlebih dahulu (◕દ◕) Tekan (+) Masukan kedalam reading list perpustakaan kalian!! Seorang cowok yang merupakan ketua Osis SMA Harapan Bangsa, Di pertemukan dengan badgirl petakilan dan super na...