"Hasrat ku ingin bercermin tapi... cermin ku pecah seribu pecah seribu~~Azzeeeek" Nyanyi Satria di pagi hari dengan suara emasnya, pinggulnya ia liuk-liukkan seperti belut kesetrum.
Pagi hari di rumah sendiri memang always happy, daripada di kost-an. Subuh-subuh bukan rebahan kerjanya, melainkan nyapu, ngepel lantai, nyuci baju dan satu lagi nyuci segitiga bermuda, Nasib ngenes sejak orok. Satu lagi kerjaan yang paling sering ia lakukan saat di kost-an adalah menggangu Reza bebannya Satria yang kerjaannya cuman makan, tidur, berak, sudah! tidak ada yang lebih bermanfaat di hidup pria satu itu.
"Yaampun!!! dedek Tia gemesh anaknya emak subuh-subuh bukannya beres-beres rumah malah cosplay jadi ikan badut." panggil emak tersayang yang wajahnya mirip singa betina tidak di kasih makan.
"Yaampun makkk yang paling cantik seworld, anakmu ini lagi latihan nyanyi dangdut, kali aja ada Selena Gomez atau Ariana grande gitu mak yang ngangkat anak mu ini jadi my husband-nya" Ajijah hanya melongo mendengar ocehan anaknya. Capek juga dengan haluan anak muda sekarang yang hayalannya setinggi langit contohnya seperti anaknya sekarang.
"Heh bujanggg lo kalau ngehalu jangan kejahuan ye, capek deh emak sama kamu! yaa minimal ngehalu tuh dapet yang deket-deket aja kayak mimpi dinikahin ama janda sebrang noh cantik juga bahenol" Jijah menasehati anaknya sambil menunjuk rumah sebrang dengan dagunya yang memang di huni janda bening, dia saja sampai mengurung suaminya di rumah takut-takut kepincut sama janda anak 6 itu.
"YaAllah mak, harusnya ngedukung Tian buat nikah sama Ariana Grande biar emak juga nanti bisa pamerin mantu emak ke tetangga. Dah lah Tian mau nyamperin Ariana dulu mak babayy muach" Ucap Satria panjang lebar sambil melenggang masuk meninggalkan emaknya yang dongkol melihat kelakuan anaknya, tapi sepersekian detik dia baru sadar
"TIAN LO TADI NGOMONG APA SAMA EMAK? NIKAH? HEH DUIT AJA SERING MINTA KE EMAK GAK USAH BELAGU LU JADI ANAK. BURUAN BANTUIN EMAK blablabla..." Satria buru-buru lari dengan kekuatan seribu kakinya daripada mendengar teriakan emaknya di pagi hari yang tidak bagus untuk kesehatan telinganya.
*
Jam bergerak menunjukkan angka 15:12. Bosan mengalihkan Chanel TV terus menerus tapi hanya ada iklan, Satria menghidupkan layar handphonenya lalu membuka galeri melihat jajaran poto Laras yang sering ia ambil diam-diam.
"Cantik banget tapi galak, eh tapi gue suka!"
ucapnya di akhiri dengan kekehan. Aneh banget padahal dia menyukai cewek yang bahkan tingkahnya saja bisa membuat orang tumor, dan itu bukan kriteria dia banget. Kriteria dia ituCantik. Iya emang dia cantik, banget malah.
Sifatnya keibuan? ck jangan di tanya, preman sekolah mana ada sifat keibuannya. Gebrak meja, suka teriak, bocil aja sering dia dzolimi.
Bahenol? beuh...jangan di tanya juga. ya karena gak ada body sebagus Nikita Mirzani. sus* aja kaya upil badak gak ada istimewanya.
"ekhem, eh emak mau kemana mak?" Ucap Satria saat melihat emaknya yang melewatinya sambil membawa kemoceng di tangannya.
"Palestina. Ya nyapu debu lah anakku yang berbakti" ucap emaknya yang penuh dengan kesabaran.
"Hehee maaf mak basa basi, Dedek mau nanya mak?" Ucap satria sambil nyengir kuda lalu mengangkat kedua jarina membentuk 'peace'
"Nanya apaan?"
"Papah kok dulu suka sama emak ya? padahal kan bokong emak gak semok!"
PLAKK
Suara paling renyah yang pertama kali Satria alami di singgasananya.
"Heh bekantan sekate-kate lo ngatain emak begini. Denger ya emak begini aja dulu bapakmu itu ngejar ngejar emak sampe negri sebrang, lah lo apa kabar kok masih jones HAHAHAA" ucap Jijah lalu tertawa menang karena berhasil membalikkan kata membuat Satria galau.
"iya Suhu terserah suhu saja Dedek mah diem aja deh" ucap Satria lalu merapatkan bibirnya persis seperti anak yang tidak mau di kasih makan membuat emaknya mencak mencak di tempat.
"Eh sebentar, Satria Tupperware emak dimana? kamu kemanain? awas ilang itu punya tetangga lho" Jijah memicingkan mata melihat gelagat anaknya yang langsung gugup.
Jantung Satria berdegup kencang
"Jangan bilang...hilang? atau...pecah?" Tanya Jijah dengan tangan di pinggang siap memarahi Satria habis-habisan. Dan Satria justru nemiliki jurus ngibul no jutsu part yang kesekian kalinya."Hehee maaf mak kemaren udah Tian bungkus buat kado Laras" ucapnya sambil tersenyum paksa.
"Saaloh TIAAANNNN!!!, lo gak salah nak? masa hadiahin cewek pake Tupperware sih nak istighfar dah gue. Kalau emak yang jadi ceweknya mana mau di kasih kado murahan gitu yaAmpun" ucap Jijah frustasi
"Ya mak masa kudu hadiahin rumah sih, tapi yaudahlah Tia ambil Sertifikat dulu"
"HEH DURHAKA LO SAMA EMAK, ITU SERTIFIKAT RUMAH EMAK JANGAN LO AMBIL YA BUJANG"
"KAGAK MAK" hufftt...Jijah menghela nafas melihat tingkah naknya yang kelewat absurd. Dia jadi heran, dulu perasaan dia gak ngidam aneh-aneh deh sampai ngelahirin anak yang kelakuannya mirip orang utan.
*
Satria memakai seragam putih abunya yang terlihat rapi. Rapi? oho itu hanya ekting saja supaya emaknya yang mirip Singa betina itu tidak mengeksekusinya di ruang bawah tanah.
Setelah selesai sarapan pagi bersama keluarga tercintanya Satria bersiap menuju garasi lalu membawa motor klx kesayangannya yang ia beri nama si Mamas.
***
Sampai di sekolah SMA Harapan Bangsa, Satria memarkirkan motornya di garasi sekolah, hingga seorang cewek mencegatnya membuat ia berhenti mendadak.
"Satria ya?" ucap seorang gadis dengan wajah bule lokal itu dan seragam super duper ketat sampai orang yang melihatnya saja sesak nafas.
"Lo...ada waktu gak hari ini? gimana kalau kita jalan-jalan gitu biar saling kenal" lanjutnya. Satria menatap intens pergelangan tangannya yang di genggam cewek itu dengan wajah tak suka.
"Sorry gue gak ada waktu buat ladenin ayam warna warni kayak lo" ucapnya ketus seraya menepis kasar lengan cewek itu.
"Huh jadi lo milih si cewek gila itu daripada gue yang cantik?" cewek itu berdecak lalu bertepuk tangan.
"Cih lo yang gila. Datang-datang langsung ngajak maen, kita aja gak kenal" ia melangkahkan kakinya dengan wajah kesal.
"OKE. Ingat lo bakal ngejilatin ucapan lo barusan"
Tanpa banyak omong karena malas ia segera ke kelas dengan buru-buru, menemui cewek ajaibnya yang selalu membuat ia ketar-ketir kalau ketemu, apalagi kalau di senyumin beuhh... Rasanya kayak banyak ribuan kupu-kupu bertebaran.
Namun hari ini perasaan itu seketika lenyap tatkala melihat Laras berada di hadapannya sambil berpelukan dengan ketua OSIS dingin yang paling ia benci. Dan puluhan murid yang menyaksikan itu bersorak 'ciee... membuat dadanya semakin sesak.
Hampir 4 tahun ia berjuang untuk orang yang sama, namun ternyata orang lain yang baru di kenalnya satu bulanan lebih itu bisa berpelukan leluasa di sana dan di saksikan banyak orang
Rasa penuh benci itu semakin membuat kepalan tangannya mengerat.
"Iya. Seharusnya gue emang gak di sini, percuma. Lo gak bakalan peduli walaupun gue pindah. Satria membalikkan badannya mendapati seorang cewek bule lokal itu tersenyum penuh arti ke arahnya mendapati incarannya sedang patah hati.
"Lo milik gue!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Ketos(ongoing)
Fiksi RemajaSebelum membaca ada baiknya untuk memfolow akun Author terlebih dahulu (◕દ◕) Tekan (+) Masukan kedalam reading list perpustakaan kalian!! Seorang cowok yang merupakan ketua Osis SMA Harapan Bangsa, Di pertemukan dengan badgirl petakilan dan super na...