3. Sebelumnya

205 62 11
                                    

"Hari ini lo menang, besok gue yang menang." batin Laras saat di seret-seret oleh satpam sekolah.

senyum iblis terbit dari kedua sudut bibirnya, membuat pak satpam yang tadinya nyantuy sambil ngopi tiba-tiba panas dingin.

Dengan penuh semangat Laras menepis tangan satpam lalu lari menuju parkiran tidak lupa menabrak tiang dulu baru pulang ke rumah.

******

Jam 2 siang Laras melajukan motornya ke kafe milik bundanya karena ada sesuatu yang ia tunggu di sana. Ia melongokan kepalanya kesana kemari dengan tampang awas, topi hitam bertuliskan 'badgirl' menutupi mata coklat terang miliknya saat sedang mencoba jadi mata-mata, cewek itu tersentak kaget ketika seorang wanita yang terlihat cantik meskipun usianya sudah memasuki kepala tiga menghampirinya, wajahnya sangat mirip, ya itu Bunda Laras

"Tumben ke kafe? ada apa?" tanya marisa

"Gak ada apa-apa, btw bunda punya wig?" Laras bertanya membuat marisa-bundanya mengernyit heran.

"kamu kira bunda apaan pake wig? memangnya buat apa?"

"Temen ulang tahun.." sahut Laras keluar kafe untuk membeli wig.

"sejak kapan Laras punya teman?" batin Marisa bingung melihat tingkah laku anak tunggalnya.

--------

"ini dia pembalasannya," desis Laras kini sudah memakai Wig menatap dari luar kaca cafe lalu tersenyum menyeramkan saat melihat Elang bersama teman-temannya sedang berkumpul di dalam cafe.

mereka datang ke cafe empat hari sekali dan belakangan ini ia sering melihat Elang bersama temannya berkumpul di cafe bundanya sambil tertawa. Hal itu makin banyak 'cewek-cewek yang datang ke cafe Hanya untuk sekedar mencuci mata melihat kumpulan cogan di sana.

Laras sendiri setiap hari datang ke sana
untuk membunuh rasa suntuknya di rumah. Memang cita-citanya menjalani hidup membosankan gak seru. Besok dia cari cita-cita lain aja jadi kang parkir mungkin.

Paling tidak, Laras tahu bahwa mereka sering membicarakan anime dan waifu yang pastinya akan menjadi celah agar dia bisa membalas dendamnya yang sudah menggebu-gebu saat ini.

Entah apa yang mereka bicarakan di sana tapi Laras tidak peduli. Dia berjalan memasuki cafe berpura pura memainkan ponsel sambil menunduk. Ia memilih duduk tepat di belakang Elang.

"kaori cakep-cakep isdet juga ujungnya, tau gitu mending Lauren aja yang jadi waifu gue.." sahut salah satu diantara mereka yaitu Arka. Mukanya memang tampan tapi alaynya luarbiasahh, suka buat snapchat alay dan kata-kata galau. Dia sendiri ragu apakah dia cowo? Entahlah hanya dia, Allah dan author yang tahu.

"lu homo ya?!" tanya Rendi curiga

"kagak, gue ganti waifu ajalah jadi Rem mwehehe."

"Bener tuh mendingan rem cakep, imut, ba..."

"Bangs*t, bilang apa lo?" tanya Elang saat Aksa menyebut Rem.

"Halah Rem tuh gak real mending sama gue Lang" Ucap Riski yang memiliki gelar 'pecinta batang'.

you know lah....

"Benar tuh Lang, Rem gak real... mendingan lo sama nih kembarannya, Rem whahaha" Arka tergelak membayangkan Riski memakai ***ang dan baju maid.

"Lo pake ***ang sama baju maid, gak mirip sama Rem jatuhnya kayak mimi peri wahahaha!" Rendi turut ambil bagian menertawai Riski.

"Riski peri anjayyy." Aksa menatap kebelakang Elang mendapat waifunya di sana, Kaori.

"Astaga dragon ball, itu waifu gue!!!" nafas Aksa tersenggal melihat cewek membelakanginya berambut merah tua dan memakai seragam sekolah, sangat mirip dengan Kaori.

"Ya Allah, jauhkanlah hamba dari orang-orang ganjil!!!" batin Laras menjerit. Bisa bisa rencananya gagal kalau Elang dan Rendi melihat wajahnya.

"Udah gak usah gangguin anak orang, nanti kalau dia balik badan rupanya cebong dadakan abis lo." Ucapan Rendi membuat Aksa manyun.

"Kalau cakep punya gue," bisiknya ke Rendi jahil.

"Oh iya Lang, request gambar rem gue mana?" sahut Aksa dengan muka songong-songong anjay.

"Nih." Elang mengeluarkan gambar waifunya dengan berat hati karena kalah main game maka hukumnya menuruti permintaan Aksa.

"Jangan lo mesumin." Komentar Elang lagi dengan wajah dinginnya.

"Yaelah,kertas doang... Hehe cakep banget waifu lo."

Riski, Rendi, Aksa, Arka berkerumun melihat gambar waifu Elang dengan wajah mesum mirip ikan kerapu, wajah wajah minta di sleding.

"Punyaku.... punyaku.... Punyaku....punyaku" ucap mereka menatap Elang yang mulai panas telinganya.

"Gue pulang." Elang bangun dari kursi

"Lo yang bayar Lang!" teriak Arka.

"Gue juga pulanglah....takut di culik om-om kalau malem." kata Riski rempong bergegas menyusul Elang. Kalau om-om denger omongannya mungkin mereka bakal jawab;
"diculik sama malaikat Izrail sono lu".

"Yo pulang Ka biarin si Aksa bareng buah jantungnya."

Rendi dan Arka ikutan pergi meninggalkan Aksa dan Laras yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Waktunya melancarkan aksi, Laras bangun dari kursi hendak ke kasir lalu dengan sengaja menabrak Aksa

'Brughhh...!

"sorry....lo gakpapa? bisa jalan gak?" ucap Aksa panik melihat betis Laras memerah.

"bisa kok bisa." jawab Laras kikuk.

"Mau jalan bareng gue gak?" ucap Aksa modus tapi tak mempan pada Laras.

"Hehehee," Laras terkekeh garing seraya menunduk untuk memungut gambar milik Elang yang tak sengaja Rendi jatuhkan.

"Bagus." ucap Laras

"Emm.... kalau lo suka buat lo aja" Aksa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"serius? makasih ya," ucap Laras, dalam hati dia udah seneng, salto, jingkrak sambil nari samabalado.

Laras tersenyum penuh kemerdekaan dan tanpa di sadari wajah Aksa sudah memerah.

"nikmat apalagi yang telah kau dustakan Aksa?" batin Aksa tak tahan dengan senyum manis Laras.

"Emmm..... boleh tau nama lo siapa?" tanya Aksa memecah keheningan.

"Larasati Surya Ananda" ucap Laras mengulurkan tangan.

"Gue aksa pradiptya, panggil Aksa aja sayang boleh juga hehehe" ucap Aksa menyambut uluran tangan Laras dan dibalas senyuman mautnya membuat Aksa mleyot-leyot terjungkal.

"thanks ya...gue pulang dulu, bye." Laras melenggang jauh dengan wajah iblisnya.

"Abis salaman sama Kaori gak akan gue cuci ni tangan" batin Aksa girang lalu kakinya tersangkut kaki meja.

Seorang ketua OSIS dingin, penuh wibawa dan bijak akan di cap sebagai curut mesum penyuka cewek seksoy tukang gambar cewek pake B* di sekolah.

itulah kemenangan sesungguhnya.

-------

"kita seri,oke." ucap Laras lalu berlari menuju kelas sambil menertawakan keadaan Elang yang mengenaskan.

"Larasati Surya Ananda kan? Kita lihat siapa yang sebentar lagi ketawa." ucap Elang sangat pelan setengah berbisik namun pasti.

Elang akan membuat mulut Laras bungkam setelah menertawakannnya.




jangan lupa vote gaess! Kamsamnida🙏

Badgirl Vs Ketos(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang