Hari Sudah hampir tengah malam, namun mata Elang belum bisa terlelap, karena bosan dia pergi ke lantai bawah untuk mengambil air minum dan makanan ringan yang ada di kulkas.
namun ia baru sadar makanan yang ada di dalam kulkas sudah di telan oleh teman-temannya dan benar saja saat ia membuka kulkas yang tersisa di dalam hanya wortel, cabai dan tomat. Dengan malas ia melangkahkan kaki menuju ke minimarket yang jaraknya hanya setengah kilometer dari rumahnya.
Saat sampai Elang langsung mencari makanan ringan yang akan ia beli, namun perhatiannya tertuju pada seseorang yang berdiri dekat dengan rak mie instan.
Orang yang tadi siang berada di cafe, mengenakan jaket hitam, rambut terurai... tidak. Bukan Elang banget kalau harus kepo dengan urusan orang lain, dengan segera dia memalingkan wajahnya mengambil cemilan lalu beranjak ke kasir.
"Totalnya 50.000" kata kasir sambil memasukkan makanannya ke dalam kresek.
"Shittt!!" gumam Elang, dia lupa mengambil uang dan dompetnya yang tertinggal di kamar.
"Lama banget sihh, pegel nih cepetan!" sahut seseorang dari belakang dengan nada jengkel.
Elang berbalik menghadapkan wajah ke arahnya dan mata coklat itu seketika melebar saat tahu yang di depannya adalah Elang.
Elang menatap dan memperhatikannya dari atas sampai bawah seakan mengenali siapa orang yang berdiri di belakangnya itu.
"onta busuk?!" gumam Elang membuat Laras memutarkan bola matanya, kesal.
"Miskin!." Ledek Laras membawa beberapa bungkus mie instan dan minuman susu.
"30.000 ribu mbak." dan Laras mengeluarkan selembar uang berwarna merah lalu di serahkan ke kasir.
" sisanya buat orang ini aja ya mbak saya ikhlas." kata Laras sambil menunjuk Elang lalu pergi dan mbak kasir tersebut hanya terkekeh sambil geleng-geleng kepala.
"Ini kak kembaliannya 20.000" kata mbak kasir menyodorkan uang berwarna hijau lalu Elang melangkahkan kakinya keluar. Anehnya dia lupa untuk menghardik si onta busuk itu yang telah berani menonjoknya tadi siang.
Namun....ya sudahlah mata itu mengalahkan semua fikirannya toh orangnya juga sudah pergi entah kemana.
------
pagi harinya Rendi datang lebih awal, karena dia belum nyatet pr sejarah Indonesia yang tugas rangkumannya bejibun tapi gak pernah di jelasin. Dia Juga gak mau kena hukum seperti kemarin karena kesiangan dia dihukum mencabuti rumput di pinggir lapangan upacara sampai jam istirahat.
"Haii, Rendii!" sapa seseorang gadis imut dari kelas sebelah, Alexa nurandini seorang cewek yang selalu mengharapkan cinta dari Rendi tapi sayangnya cintanya bertepuk sebelah tangan.
Rendi tidak pernah menyukai siapapun sejak kelas 10 karena rasa traumanya pernah merasakan patah hati.
Sedangkan gadis yang berdiri di depannya ini tidak akan pernah berhenti menanyakan kabarnya, karena Rendi memiliki wajah seperti oppa-oppa korea dan suara yang lumayan berdamage.
"Rennn....kamu lagi nulis apa?" Kata Alexa lagi membuyarkan lamunan Rendi. Rendi tetap tidak menoleh, masih setia dengan kegiatan menulisnya.
"Nihh...Aku buatin sarapan dimakan ya, aku ke kelas dulu bentar lagi bell, bye...!" sambung Alexa lalu pergi meninggalkan Rendi yang tidak menolehkan kepalanya sama sekali.
Dia hanya mengangguk. Setelah di rasa si empunya sudah pergi dia lalu menatap kotak bekal tersebut lalu membukanya dan memakannya dengan lahap.
Memang Si Rendi ini tipe-tipe penyuka gratisan. 'Sama. Author juga penyuka gratisan mwehehehe.'
"Woyy kalau makan bagi-bagi dong." kata Aksa sambil meletakkan tasnya di atas meja dengan kasar.
"Otaknya makan mulu tapi tetep cungkring..." timpal Arka
"body shaming nj*rr" jawab Rendi mendrama.
"Biar cungkring tapi banyak yang suka." sambung Rendi sambil mengedipkan matanya membuat si Aksa yang menatapnya hampir muntah.
Obrolannya terpotong saat semua siswi gaduh melihat bu Teti selaku kesiswaan membawa dua murid Laki-laki yaitu;
"Kenalin gue Gigin dan ini di sebelah gue Geri sahabat gue. salam kenal, thanks." sapa Gigin dan Geri tersenyum manis dengan lesung pipinya membuat para siswi memekik dan hampir mleyot.
Elang masuk saat mereka memperkenalkan diri lalu menatap kedua murid baru dengan sinis. Sedangkan teman-teman Elang juga sedang emosi dengan kehadiran murid baru itu karena popularitasnya akan menurun.
"Eh, tunggu! si Laras gak sekolah?" ucap Arka tiba-tiba membuat teman-temannya termasuk Elang memandang kursi di sebelah.
"Apa dia lagi merencanakan sesuatu?" tanya Elang dalam hati.
------
⚠️Typo bertebaran🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Ketos(ongoing)
Fiksi RemajaSebelum membaca ada baiknya untuk memfolow akun Author terlebih dahulu (◕દ◕) Tekan (+) Masukan kedalam reading list perpustakaan kalian!! Seorang cowok yang merupakan ketua Osis SMA Harapan Bangsa, Di pertemukan dengan badgirl petakilan dan super na...