Nala duduk di depan Nura, suasana masih cukup sepi karena masih pagi. Belum ada mahasiswa lain yang datang.
" Mas Nala ngapain sih ngeliatin Nura terus," Nala tersenyum geli melihat Nura salah tingkah.
" Abis lihat yang lain udah bosen Nur," Ucapnya sembari terkekeh.
" Mas Nala nih, mas Nala nggak ada kuliah atau ke lab gitu?" Tanya Nura heran melihat Nala sepagi ini malah nongol di ruangan kuliahnya.
" Ada kuliah ntar agak siangan, emang kenapa?"
" Yah, nggak pa-pa, abisnya pagi pagi dah disini ngapain coba ntar ada yang lihat malah bisa jadi gosip," Nala kembali terkekeh.
" Aku kangen sama pacar aku, nggak boleh," Nura mencibir, berulang kali Nala mengeluarkan kata kata manis, tapi Nura tidak mau menghiraukannya. Gadis itu takut kalau perasaannya pada Nala semakin menguat, karena dia tahu apa posisinya disisi Nala.
" Gak lucu deh becandanya," Ucapnya kemudian.
" Apa aku terlihat seperti sedang bercanda Nur," Raut wajah Nala berubah menjadi serius.
" Aku emang kangen sama kamu, kamu gak bales wassap-ku dari kemarin kemarin kamu juga gak angkat telponku kenapa Nur?" Tanya Nala meminta penjelasan.
" Karena sandiwaranya kan udah selesai, mau ngapain lagi," Jawab Nura terdengar sedikit jengah.
" Yaelah Nur masak iyah baru ketemu mama dan papa sabtu lalu trus langsung putus sih, emang gak mau gitu bikin sekuel," Nura mendengus kesal.
" Mas Nala nih bikin sebel juga yah ternyata," Bibir Nura mengerucut maju ke depan. Dia tahu Nala hanya iseng saja dan dia nggak mau jadinya Gr dengan kata kata Nala.
" Nura, kita jangan main sandiwara lagi deh capek aku," Nura mengernyitkan keningnya menatap Nala heran.
" Maksud mas Nala apa?"
" Aku pengen kita bener bener jadian," Nala meremas tangan kanan Nura dengan lembut. Jantung Nura tentu saja kembali berdetak kencang. Ada desir aneh yang menjalari tubuhnya. Berulang kali Nura mencoba mengusir perasaan itu tapi rasa itu tetap muncul kembali.
" Mas Nala_"
" Aku mau kamu jadi pacar aku beneran bukan sandiwara, kamu mau kan Nura," Nura menarik tangan kanannya dari genggaman Nala.
" Aku nggak mau," Jawab Nura kemudian.
" Kenapa Nur, kamu nggak suka sama aku?" Tanya Nala heran. Jujur Nala kecewa dengan jawaban Nura. Disaat para cewek cewek berebut pengen jadi pacarnya, eh cewek yang dia pilih malah nolak dia.
" Aku nggak akan terjebak sama lelucon mas Nala, aku tahu mas Nala cuman mau ngeprank aku aja kan, ntar juga kalo aku ngangguk nerima mas Nala trus mas Nala bakal ketawa ketawa seneng karena udah berhasil ngerjain aku," Nala menepuk dahinya pelan.
Belum lagi Nala meneruskan kata katanya, beberapa mahasiswa masuk kedalam ruangan. Waktu memang sudah menunjukan pukul 8 kurang beberapa menit saja. Nala menarik napas panjang.
" Ntar aku anter kamu pulang yah, aku mau ngomong serius sama kamu, dan ini gak becanda," Nala berdiri dari tempat dia duduk.
Dia merasa sudah gak mungkin lagi meneruskan pembicaraannya dengan Nura karena ruangan mulai terlihat ramai.
" Tunggu aku di depan lab kimfis," Ucapnya lagi, tapi Nura tak juga memberikan jawaban.
" Nur," Panggilnya sedikit keras, bahkan beberapa mahasiswi yang ada di ruangan itu sempat menoleh ke arah mereka.
" Kamu denger aku kan?" Tanya Nala meminta kepastian.
" Inget yah tunggu aku selepas kuliah," Ucapnya lagi, disambut anggukan kepala Nura.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA
Romance"Sepandai apapun manusia menyimpan sebuah rahasia, Tuhan tidak pernah tidur" Nura tidak menduga pertemuannya dengan Nala justru membuka sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan rapat rapat oleh ibunya. " Kalian tidak bisa menikah," Ujar pa...