Chapter 38

2.8K 234 12
                                    

Ca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ca..cantik ..

Eiden ! Ingat Zahra !

Eiden Rian terus mengalihkan wajah . Membiarkan soalan gadis itu dibawa angin pantai .

Rina yang melihat tingkah Eiden terus memandang gadis itu dengan senyuman .

"Yes , sure " Rina bangun sambil mengibas pasir yang melekat . Waze yang dibuka gadis itu dijadikan petunjuk .

Eiden Rian bermain dengan Laura. Mahu memandang tapi sudah cukup rasanya walaupun didalam hati meronta ingin memandang lagi.

Mengantikan tu kira melupakan ke ?

Eiden lepas keluhan kecil . Tangan saja yang bermain pasir tapi otak melayang . Bukan dia tak mahu untuk berkasih lagi . Dia juga lelaki . Perlukan kasih sayang selain dari keluarga.

Dia juga mahu ada yang menjaganya . Tapi , kuatkah dia untuk mengantikan memori-memori itu bersama orang lain ?

"Eid ! Eiden ! " panggilan itu membuatkan Eiden berpaling pada mereka . Lah , masih disini ? Gadis bertudung itu senyum tipis . Eiden telan liur . Aduh, Rina . Kau sengaja .

"Kau tahu tak Jalan Rahmat ?"

"Huh ?"

Eiden kerut kening . Jalan Rahmat ? Eiden geleng kepala . Dah kenapa aku nak kenal Jalan Rahmat pula ? Aku duduk KL ! Manalah aku tahu jalan jalan kat PD ni !

"Eh takpelah kalau tak tahu . Maaf menyusahkan , nanti saya cuba bertanya pada orang lain " lembut suara gadis itu membuatkan Eiden terpaku . Aduhai , cantik dan bertutur sopan . Benar-benar menggoncangkan jantung lelaki bernama Eiden Rian .

"Sorry tau ! Kami pun jalan-jalan kat sini " balas Rina . Gadis itu mengangguk kepala dengan senyuman . Eiden berdehem . Langkah gadis itu yang baru ingin berlalu terhenti.

"Ak-aku boleh hantarkan " ucap Eiden membuatkan Rina dan gadis itu terkejut . Eiden bangun mengibas bajunya.

"Jom" Terus dia berjalan melintasi mereka berdua . Dua gadis itu saling berpandangan. Cuba memahami tingkah Eiden Rian.

"Kau nak aku tolong ke tak ?!" Jerit Eiden Rian yang sudah separuh jalan ke depan membuatkan gadis itu terus mendapatkannya.

Melihat mereka berdua yang mula melangkah menjauh membuatkan Rina mengukir senyum tipis.

I know , it's time .

Sampai tempat yang dituju langkah mereka terhenti . Gadis itu berdehem sebelum bicara.

"Terima kasih tolong saya "

Eiden Rian anggukkan kepala sebelum ingin berlalu dari situ .

"Farisya . Farisya Wirdani "

Langkah Eiden terhenti . Dia memandang ke belakang sekilas . Muka kosong diberi.

"Oh . Okay " Terus dia melangkah pergi.

His Baby Girl : My GangstarWhere stories live. Discover now