Chapter 8

10.5K 825 66
                                    

Sampai di depan rumah Irene Sarah , Mikael Rayyan menghentikan kereta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampai di depan rumah Irene Sarah , Mikael Rayyan menghentikan kereta . Matanya melilau memandang sekitar rumah gadis itu . Rumah teres . Atau lebih tepat rumah bujang ?

Sempit saja tapi bersih . Puji Mikael Rayyan .

"Terima kasih sebab hantar saya balik ! " sengih Irene Sarah . Dia menghadap Mikael Rayyan . Mikael Rayyan menjatuhkan pandangannya memandang Irene Sarah yang terlebih teruja.

"Em . Kau tinggal dengan siapa ? " matanya melilau di belakang Irene Sarah menyebabkan Irene Sarah berpaling memandang rumahnya sebelum memandang Mikael Rayyan .

"Sorang "

Mikael Rayyan laju menatap mata Irene Sarah yang seakan bercahaya dalam gelap.

"Parents kau ? "

Irene Sarah tertunduk ke bawah .

"Dah meninggal "

Mikael Rayyan gigit sedikit bibir bawahnya . Tangannya naik menggosok rambut Irene Sarah secara spontan seperti memujuk anak kecil .

"Sorry "

Irene Sarah terus mengangkat muka dengan sengihan .

"Tak apa ! "

Mikael Rayyan ukir senyum kecil namun tidak disedari Irene Sarah kerana gadis itu sedang membetulkan bajunya .

"Eh ! Rayyan ! Tunggu kejap tau . Kejap jeee " ujar Irene Sarah sebelum kalut membuka pintu kereta . Dia membuka pagar , gril , pintu dengan kalut .

Mikael Rayyan mengetuk stereng menunggu Irene Sarah . Kalau ikutkan akal ingin dia memutar stereng dan pergi dari situ . Namun hati meminta untuk menunggu .

5 minit kemudian , Irene Sarah berlari dengan sesuatu ditangan. Dia masuk semula kedalam kereta .

Mikael Rayyan memandang gadis itu dengan kening terjongket . Irene Sarah ukir senyum manis sebelum menghulurkan coklat madu yang dibuat pada Mikael Rayyan .

Mikael Rayyan pandang coklat itu sebelum memandang mata Irene Sarah .

"Ni coklat tanda terima kasih sebab jadi hero saya tadi . Walaupun awak taknak . Awak boleh buang . Taaaapi bukan buang depan saya ! Sakit tahu tak awak buang depan saya ? Tak pun jangan buang , bagi dekat Abang Adam . Saya harap awak makan . Sebab saya buat special untuk awak " Irene Sarah tersengih comel .

Lagi lebar sengihannya saat coklat yang dihulur disambut Mikael Rayyan .

"Thanks "

Irene Sarah tahan teruja .

"Most wel ! Thank you sebab selamatkan saya tadi . Thank you Hero ❤ "

Cup !

Irene Sarah laju berlari keluar kereta masuk kedalam rumah . Mikael Rayyan tercengang . Pipinya yang baru dicium Irene Sarah disentuh .

"That girl.." matanya memandang pintu rumah Irene Sarah yang sudah terkatup rapat .

Tanpa Mikael Rayyan sedar bibirnya menguntum sengih hingga menampakkan lesung pipit dipipi kanannya. Sengihan yang dia sendiri tak ingat bila kali terakhir dia ukir . Makin lebar sengihannya lagi-lagi bila teringat panggilan Irene Sarah padanya.

Rayyan .

Nama

Sengihan itu mati sebaik saja teringat luka dipergelangan tangan Irene Sarah . Entah kenapa dia naik angin melihat luka di tubuh Irene Sarah walhal dia sendiri pernah menyakiti perempuan .

Tapi perasaan kasihan tidak langsung terbit . Jauh berbeza terhadap Irene Sarah . Coklat ditangan dipandang sebelum di meletakkan di seat tepi dan mula memandu kereta .

Gila kau Mika . Gila..

- - - - - - -

"What the hell i have done ?! " teriak Irene Sarah yang bersandar dibalik pintu yang sudah terkatup rapat .

Pipinya kembali membahang panas bila teringat dia spontan mencium pipi lelaki itu .

"Macam mana kalau dia marah ?! " Irene Sarah terdiam dengan soalan sendiri .

"Argh ! Dia marah aku pujuk ! " teriak Irene Sarah . Tangannya memekup wajah . Kakinya menghentak-hentak lantai dengan teruja .

Masih terlalu awal jika lelaki itu jatuh cinta padanya . Dia tahu , Mikael Rayyan bersikap begitu kerana rasa bersalah .

Kau tak percaya , kau tengoklah esok .

Irene Sarah mengunci pintu sebelum masuk kedalam bilik . Mencuci diri dan bersiap untuk tidur .

Perut pun tak rasa lapar sebab dah kenyang dengan perangai comel Mikael Rayyan .

COMEL !!

- - - - - -

Mikael Rayyan yang baru sampai di rumah membaling diri ke sofa . Matanya terpejam menikmati betapa selesanya dia sekarang.

Tapi tak lama sebelum dia yang hampir terlena diganggu dengan suara makhluk tuhan yang memang minta kaki .

"Woi ! Manusia ! Kau dari mana ? " sapa Adam yang baru melangkah keluar dari lif . Mikael Rayyan jeling tajam sebelum memejam matanya semula .

"Bukanurusankau" jawabnya laju . Cuba melenakan dirinya semula .

"Memangbukanurusanaku"

Mikael Rayyan mendengus kasar . Kusyen kecil ditepi dibaling tepat ke arah Adam yang sudah melabuh punggung disofa single .

"Semak "

Mikael Rayyan sudah hampir terlena .

"Weh coklat !! Nak !! " Mikael Rayyan yang memang mengantuk tahap dewa membiarkan saja Adam dengan bengongnya sebelum..

Coklat ?!

Laju Mikael Rayyan membuka mata dan merampas coklat Irene Sarah yang hampir dibuka Adam .

"Adab mana babi ?! "

Adam memandang Mikael Rayyan dengan memek muka '😑'

"Adab kat rumah . Ada Adam je " jawab Adam bodoh .

"Fuck " carut Mikael Rayyan sebelum dia bangun berlalu ke tingkat atas . Malas mahu melayan Adam yang otak terencat .

"Nak pergi mana sial !? Coklat aku tu ! "

Jari tengah dilayang ke udara sebelum pintu lif tertutup . Coklat ditangan dipandang .

Bibirnya menguntum senyum kecil .

Comel..

Chapter 8

His Baby Girl : My GangstarWhere stories live. Discover now