Chapter 6

1.8K 143 2
                                    

SEDIKIT ILMU YANG IN SYAA ALLAH BERMANFAAT UNTUK KALIAN SEMUA :

1. Bacalah al-mulk sebelum tidur agar terhindar dari siksa kubur.
2. Senang membaca Al-Waqiah dan Yassin dibebaskan dari kefakiran oleh Allah.
3. Bacalah surah Al-kahfi pada malam jumat atau hari jumat agar terlindungi dari fitnah Dajjal.
4. Bacalah surah Yusuf agar dihilangkan dari kesedihan.
5. Perbanyak sholawatlah agar di akhirat kelak Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengenali kita. Ketahuilah, dengan sholawat, bukan hanya diri kita saja yang mendapat kebaikan. Namun, dengan sholawat kita juga mengagungkan kedua orang tua.

PS : Suka rangkuman ilmu-ilmu yang simple kaya gini? Kalau suka komen ya, nanti setiap chapter bakal tak kasih petikan-petikan nasihat atau ilmu yang kaya di atas. Semoga bermanfaat dan bisa Istiqomah melakukannya, aamiin.

•••

Shaga tampak melamun di kamar milik Bisma, sahabatnya. Ia tentunya tak hanya bersama Bisma, sahabatnya yang paling heboh tersebut. Namun, Ia juga bersama Kenan dan Vino. Kenan si es batu dan Vino si tukang makan yang tidak pernah gemuk, ada yang ingin seperti Vino?

Lupakan tentang Vino, karena di sini topik utamanya adalah si Shaga yang kini lebih terlihat seperti sad boy. Julukan yang beberapa detik lalu diberikan oleh Bisma.

"Elah ... cemen banget sih lo! Masa gitu doang lo mau mundur," celetuk Bisma dengan pandangan tak pernah berubah, masih tetap menatap game ps nya.

"Bener tuh kata si Bisma, lagian lo nggak kalah kerennya sama si Agam. Kenapa lo harus mundur? Kalau lo mundur, artinya lo cuma omong doang dong," timpal Vino yang kini mulai membuka camilan keempatnya.

Shaga mengalihkan pandangannya ke Kenan yang masih terlihat fokus pada petikan gitarnya, laki-laki pendiam yang menyimpan beribu-ribu qoutes ajaib yang sialnya semua qoutes milik Kenan selalu tak bisa dipahami oleh ketiga temannya yang hanya memiliki kapasitas kecerdasan terbatas.

"Lo nggak mau ngasih gue wejangan apa gitu, Ken?" tanya Shaga.

Kenan mendongak, berpikir sejenak lalu meletakkan gitar tersebut ke sofa. "Simple aja sih, lo pilih korbanin harga diri lo atau tetep maju menerima resikonya!" tegas Kenan yang langsung mendapat pelototan dari Bisma.

"Busetttt ... kata-katanya langsung ngeri eww!" sorak Bisma.

"Maksud lo gimana sih?" tanya Shaga yang kini mulai serius.

"Lo kan bilang, lo udah terlanjur ngomong sama Nadhira kalau lo nyuruh Nadhira nunggu elo kan? Ya udah artinya lo ngasih dia harapan, mau nggak mau lo harus tetep maju dan apapun yang terjadi lo kudu nerima resikonya. Kalau lo mundur, harga diri lo di mata Nadhira bakal dianggep jelek dan lo sama sekali udah nggak ada kesempatan," jelas Kenan yang membuat ketiganya berdecak kagum.

"Gila ye, bijak banget sahabat gue. Gue sampe heran, kenapa sampe sekarang lo masih ngejomblo padahal nggak mungkin cewek nggak mau sama lo, Ken!" celetuk Vino yang tak mendapat respon apapun dari Kenan.

Shaga tampak menghela napasnya berat. "Tapi apa pantas gue maju padahal di sisi lain udah ada Agam yang mengajukan ta'aruf ke Nadhira?" tanya Shaga.

"Emangnya lo yakin Nadhira nerima?" tanya balik Bisma.

"Ya gue nggak tau, gue cuma liat Nadhira nerima biodata itu, tapi sebelum Nadhira ngasih jawaban yang pasti, gue udah pergi karna gue nggak tahan nahan rasa nyeseknya, Bisma."

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang