Chapter 13

1.5K 96 0
                                    

ILMU YANG IN SYAA ALLAH BERMANFAAT :

1. Menikahlah karena sudah siap ilmu bukan hanya sekedar mau.
2. Menikah butuh ilmu bukan sekedar cinta dan pengen bermesraan sepanjang waktu.
3. Hidupmu cerminan sholatmu. Maka, kita harus senantiasa menjaga sholat dan selalu memperbaikinya.
4. Sholatlah dengan khusyuk hingga meresap ke hati, jangan hanya asal gerak dan ucap.
5. Jangan mengobrol dan bernyanyi di kamar mandi.
6. Sempurnakanlah wudhumu.
7. Diam lebih baik dari pada berkata jujur yang justru akan menyakiti perasaan orang lain.
8. Jangan mengatakan apapun sebelum kamu tahu kebenarannya.
9. Ketika kamu melihat hal yang buruk, berpalinglah seraya mengucapkan istighfar.
10. Mau mendapat pahala? Lakukan nasihat-nasihat ini di kehidupan kalian. Semangat gais!

•••

#CHAPTER SPESIAL LILY

Siang ini tak begitu terik, membuat siapapun tak banyak mengeluh akan udara siang yang biasanya terasa panas. Di sinilah Lily sekarang, duduk seorang diri di taman menunggu mata kuliahnya yang kedua dimulai.

Di mana Nadhira? Sahabatnya itu tentu saja tengah izin selama seminggu karena baru saja menikah. Ketika Lily ingin mengambil ponselnya di dalam tas, pandangannya tak sengaja melihat seseorang yang duduk di taman itu juga, Ia hanya sendiri.

Kening Lily bertaut ketika melihat wajah laki-laki itu tampak muram dan pandangan matanya pun kosong. Seolah sangat tahu apa penyebabnya, Lily menatap iba orang itu. Ia pun lantas beranjak dari duduknya untuk menghampirinya.

"Assalamu'alaikum, Kak Agam!"

Agam secara reflek menoleh, mendongakkan kepalanya melihat Lily yang sudah berdiri di belakangnya.

"Wa'alaikumusallam, Lily? Ada apa ya?" tanya Agam.

Lily tersenyum canggung. "Eum ... aku boleh duduk di sini, Kak?"

Agam diam sejenak, menatap kursi yang kosong di depannya dengan ragu. "Kalau nggak boleh nggak papa sih, aku--"

"Boleh kok, Ly. Duduk aja," sela Agam.

Lily mengangguk dan duduk berhadapan dengan seniornya itu. "Aku tadi nggak sengaja liat Kak Agam lagi ngelamun, makanya aku samperin."

Mendengar itu, Agam terkekeh. "Tau aja orang lagi galau."

"Eum ... yang sabar ya, Kak. Mungkin Nadhira bukan jodoh Kak Agam, akan ada hikmah di setiap peristiwa, Kak. Allah pasti udah nyiapin yang terbaik," nasihat Lily.

Agam tersenyum dengan arah pandangannya tertuju ke rerumputan di bawahnya itu. "Iya, Ly. Aku juga lagi nyakinin hati aku kalau semuanya akan baik-baik aja, karna ini udah takdir dari Allah," ujar Agam.

"Aku tau Kak Agam tulus mencintai Nadhira, sampai-sampai Kak Agam sanggup buat dateng ke nikahannya waktu itu. Kak Agam harus percaya, orang baik akan tetap menjadi milik orang yang baik pula, apalagi orang yang tulus kaya Kak Agam ini," paparnya.

"Bisa aja kamu, Ly. Ngomong-ngomong, kamu pinter nasihatin aku soal kaya gini, tapi kamunya sendiri masih jomblo aja," kekeh Agam yang seketika membuat Lily mendengus kesal.

"Yeuh ... malah ngomongin itu, kalau soal itu mah ya aku nggak tau. Mungkin cowok pada nggak tertarik sama aku, Kak. Urusan jodoh mah kalau aku santai aja, yang penting terus ikhtiar memperbaiki diri. Ya ... aku sih belajar dari Nadhira, makanya kek kancil bijak gini," lontar Lily yang membuat Agam tertawa.

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang