Chapter 19

894 55 0
                                    

Jangan skip ilmunya :

Apa yang harus dilakukan ketika 'keinginan untuk berpacaran timbul di diri kita'?

• Tak heran jika iman kita terkadang naik dan terkadang turun, karena kita hanya manusia biasa. Dan tak heran pula ketika pikiran negatif sering terlintas dibenak kita sebab syaitan akan selalu membisikkan sesuatu hal yang buruk kepada setiap manusia.

Lantas, bagaimana caranya jika kita merasa kesepian dan ingin sekali memiliki pacar karena baper sama muda-mudi yang berpacaran di era sekarang ini?

Cara pertama adalah, tenangkan pikiran dan turunkan ego seraya beristighfar. Setelah tenang dan mampu berpikir dengan baik, maka ingatlah resiko apa yang akan kamu dapatkan ketika berpacaran. Dari mulai dikhianati, diselingkuhi, ditinggalkan, bahkan resiko terbesarnya adalah kamu tak bisa menikmati cinta kamu ke Allah sebab rasa cinta kamu kepada dia yang belum halal bagimu.

Cara kedua, pikirkan lagi hingga berulang kali, tanyakan pada hatimu apakah kamu benar-benar ingin berpacaran atau hanya sekedar nafsu belaka? Jika kamu tetap nekat ingin berpacaran, ingat kata-kata ini baik-baik!

- Berpacaran mempunyai resiko lebih besar untuk hamil di luar nikah dan akibatnya akan ke keluarga. Walau dengan alasan kalian tidak akan berbuat hal aneh-aneh, itu tidak bisa dianggap sepele sebab jika dua orang bersama tanpa adanya hubungan halal, maka syaitan akan menggoda mereka untuk melakukan hal lebih.

- Berpacaran adalah suatu hubungan yang mendekati zina. Dari hanya tatapan, pegangan tangan, bersandar, pelukan, cium pipi hingga terjadilah hal yang lebih dari itu.

- Ini yang penting, jika kalian benar-benar ingin pacaran, kalian harus terima jika kalian bisa disebut dengan menentang Allah. Begini, siapa yang melarang untuk mendekati zina? Siapa yang melarang untuk tidak terlalu berinteraksi dengan lawan jenis? Jika kalian tahu itu Allah, mengapa kalian menentang larangan tersebut? Allah sudah memuliakan kita sebagai perempuan, menjaga kehormatan kita agar tidak sembarang lelaki yang bisa menyentuh dan mendekati, mengapa kita yang menghancurkan kehormatan itu sendiri? Allah lebih sayang sama kita, Allah lebih cinta sama kita, Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita, lantas masikah kita menjauh darinya dan lebih memilih untuk ke jalan yang salah? Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, aamiin. Semangat hijrah gais

•••

Siang ini Nadhira tampak berdiri di dekat fakultas kedokteran menunggu Shaga selesai mata kuliah. Ia tentunya tidak sendiri, Ia selalu bersama Lily untuk menemaninya. Ia kali ini akan menjalankan rencana yang disarankan oleh Lily kemarin. Yaitu, bertemu dengan perempuan bernama Jassy.

Semalam, ketika Shaga tertidur, Ia memberanikan diri untuk mencari kontak Jassy di ponsel Shaga lalu mengiriminya pesan memintanya untuk bertemu siang ini. Jika kalian menganggap Nadhira terlalu berlebihan, ya begitulah perempuan jika sudah merasa cemburu dan sangat ingin tahu.

Terlebih Shaga tidak mengatakan siapa perempuan itu, pesan-pesan yang Jassy kirimkan pun semakin membuat Nadhira curiga dan ingin tahu ada hubungan apa perempuan tersebut dengan suaminya.

"Ly, kamu yakin Shaga nggak akan marah kalau dia tau aku nemuin perempuan itu secara diam-diam?" tanya Nadhira.

Lily memutar bola matanya jengah, entah sudah berapa kali Nadhira menanyakan pertanyaan tersebut. "Gini deh, Nad. Kamu percaya aja sama aku, aku kan sahabat kamu, nggak mungkin aku ngasih ide yang menjerumuskan sahabat aku sendiri. Kalau soal marah seharusnya kamu yang lebih pantes marah karna Shaga nggak jelasin apapun soal Jassy ke kamu," jawab Lily.

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang