Chapter 45

1K 64 3
                                    

Beberapa bulan kemudian

Tok! Tok! Tok!

"Pengadilan memutuskan, bahwa Bapak Shaga Silvano Stewart telah resmi bercerai dengan Ibu Nadhira Nihel Niauppama!"

Tok! Tok! Tok! Tok!

Nadhira tersenyum mengingat momen penceraiannya dengan Shaga beberapa bulan yang lalu. Senyum yang sulit di artikan. Ia berdiri, meletakkan foto pernikahannya dengan Shaga di sebuah kardus yang telah terisi beberapa barang-barang yang ada hubungannya dengan Shaga, mantan suaminya.

Mengingat Shaga yang bukan lagi suaminya, Nadhira merasa sedih tetapi, bukan sedih karena ia kehilangan cintanya. Namun, ia merasa sedih sebab kehilangan sahabat hidupnya selama ini. Untuk saat ini, ia telah merelakan semuanya, ia telah mengikhlaskan Shaga sepenuhnya untuk Jassy.

Nadhira pun turut mendapat kabar bahwa Jassy telah mengandung. Hal tersebut tentu saja membuat Nadhira merasa yakin jika Shaga telah mencintai Jassy sepenuhnya dan ... melupakan dirinya.

Ia menghela napas beratnya, seolah tak mau berlarut-larut merasakan kesedihan, Nadhira pun berniat untuk segera bersiap berangkat ke kantor. Ya, dia sekarang telah bekerja di perusahaan milik Bisma atas bantuan Kenan.

---

Sesampainya di kantor, beberapa karyawan menyapa dirinya dengan ramah. Nadhira pun tak sungkan untuk menyapa mereka balik. Posisi Nadhira di kantor ini sebagai manager keuangan, itulah alasan ia juga disegani di perusahaan milik Bisma tersebut.

Setibanya di ruangannya, Nadhira langsung membuka laptop dan catatan keuangan yang kemarin sudah ia selesaikan. Namun, baru saja ia akan mulai merevisi sedikit kesalahannya, ponselnya berbunyi. Saat mengetahui yang menghubunginya adalah Bisma, sang CEO perusahaan, Nadhira lantas mengangkatnya.

"Hallo, Pak?" ujar Nadhira dengan panggilan formal.

"Hallo, Nadhira. Apa kamu sudah sampai di kantor?"

"Iya, Pak. Saya sudah tiba di kantor."

"Saya kemarin meminta kamu untuk mencatat laporan keuangan bulan ini, kan? Sekarang tolong bawakan ke ruangan saya!"

"Ah baik, Pak. Saya akan segera membawakannya ke ruangan Bapak!"

"Baik, terimakasih!"

Panggilan pun berakhir. Nadhira dengan cepat menyelesaikan revisinya lantas membawakannya ke ruangan Bisma. Atas pekerjaan yang sangat ia syukuri ini, ia tak henti-hentinya berterimakasih kepada Kenan. Jika bukan karena Kenan, mungkin ia masih bingung mencari pekerjaan.

"Oke selesai!"

Nadhira tersenyum senang, ia kemudian beranjak pergi menuju ruangan Bisma. Tak membutuhkan lama, sampailah Nadhira di depan ruangan CEO.

Ia pun mengetuk pintu tersebut sebelum ia dipersilahkan masuk. Ketika pintu telah benar-benar terbuka, Nadhira merasa kaget melihat ada Kenan di sana. Ia spontan mengingat jam berapa sekarang, saat sadar ini adalah jam kerja, Nadhira pun merasa bingung dengan kehadiran Kenan.

"Kenan?" lontar Nadhira.

Kenan tersenyum. "Masuk, Nad!" ujar Bisma.

Nadhira pun masuk dan duduk di samping Kenan tepatnya di hadapan Bisma. "Ini, Pak. Laporan keuangan untuk bulan ini sudah saya catat. Tadi ada sedikit kesalahan tapi, saya sudah memperbaikinya," jelas Nadhira.

"Baiklah, saya akan memeriksanya nanti. Ah ya, sebenarnya tujuan utama saya meminta kamu ke sini bukan untuk menyerahkan laporan keuangan tapi, karna Kenan yang mau ketemu kamu," ucap Bisma yang membuat Nadhira langsung menolehkan pandangannya pada Kenan yang hanya menyengir.

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang