Chapter 8

1.7K 138 5
                                    

SEDIKIT ILMU YANG IN SYAA ALLAH BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA :

1. Menghafal 4 surat pilihan dalam Al-Qur'an sebelum kita wafat, setidaknya hafalkan 4 surat ini, di antaranya adalah :

• Yassin
• Al-Waqiah
• Ar-Rahman
• Al-Mulk

2. Rawat dan sayangilah kedua orang tua kalian, karna itu salah satu kunci untuk kita mendapatkan surga.
3. Jika kita ingin mengukur seberapa besar iman kita, maka cari tahu sedalam apa kita mencintai Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, apakah beliau sudah berada di hati kita atau tidak.
4. Jika kita ingin tahu dosa kita banyak atau sedikit, cobalah menghafal Al-Qur'an, jika terasa sangat sulit bagi kita, maka kemungkinan dosa kita banyak dan apa yang harus kita lakukan? Beristighfar memohon ampunan kepada Allah serta bertaubat atas dosa yang selama ini kita lakukan.
5. Perbanyaklah sholawat kepada kekasih Allah yang paling mulia yaitu baginda Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Jangan pernah kau menghabiskan satu hari tanpa bersholawat kepadanya. Karena sungguh, di akhirat kelak, kita akan sangat sangat membutuhkan syafaat beliau.

Semangat kita semua, semoga hati kita selalu dikuatkan oleh Allah dalam menghadapi segala bentuk cobaan dan ujian, aamiin.

•••

Dua hari berlalu, kini saatnya Nadhira harus segera memberikan jawabannya kepada Shaga. Ia membenarkan ucapan Niel kemarin malam, Ia tidak bisa membuat Shaga terlalu menunggu lama, karena itu sama saja membuat laki-laki itu berpikiran tidak-tidak terhadapnya.

Di sinilah Nadhira sekarang, di depan fakultas kedokteran bersama Lily yang menemani. "Kamu yakin kak Shaga belum keluar dari kelas?" tanya Lily.

"Kayaknya sih belum, kita tunggu aja ya di sini," tutur Nadhira yang dibalas anggukan kecil oleh Lily.

"Oh ya, Ly. Kamu udah janji loh sama aku, kamu nggak akan ngasih tau siapapun soal ini." Lily merasa jengah mendengarnya, entah sudah berapa kali Nadhira mengatakan hal itu.

"Iya Nadhira ... nggak percaya banget deh sama aku," kesal Lily.

"Ya kan biasanya kamu suka keceplos--"

"Ngapain kalian ada di sini?" Suara itu membuat Nadhira dan Lily menoleh ke samping secara bersamaan. Terlihat Ghea yang sudah berdiri di samping mereka.

"Dih, sok kepo banget sih lo. Mau kita ngapain di sini juga bukan urusan lo. Nggak usah sok akrab deh pake acara nanya-nanya segala!" semprot Lily dengan kata-kata pedasnya.

"Ngeselin banget sih lo! Mending kalian berdua pergi deh, gue mau berdiri di sini nungguin kak Shaga, sana sana!" usir Ghea.

Mendengar nama Shaga, Nadhira jadi berpikir mau apa Ghea menunggu Shaga? Apa mereka sudah ada janji? Pikirnya.

"Udah ayo, Ly. Kita pergi aja dari sini," tutur Nadhira.

"Eh apaan sih, Nad. Kita nggak perlu pergi dari sini, lagian kamu ada urusan yang jauh lebih penting kan ketimbang nenek lampir ini."

"Apa kata lo? Nenek lampir? Elo tuh nenek lampir!" marah Ghea yang tidak terima akan julukan Lily.

"Lo tuh sok PD banget sih, lo kira kak Shaga mau gitu ketemu sama lo? Heh denger ya nenek lampir, tipe cewek Shaga tuh nggak kayak lo, beda jauh! Yang ada dia ilfeel liat lo, mending lo aja pergi dari sini, orang kita duluan yang ada di sini."

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang