Chapter 7

1.7K 133 4
                                    

ILMU-ILMU YANG BISA KALIAN TERAPKAN SEHARI-HARI :

1. Membaca ayat kursi selepas sholat,

Nabi SAW bersabda: من قرأ آية الكرسي فى دبر كل صلاة مكتوبة لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت "Barang siapa yang membaca ayat kursi setelah sholat wajib, maka tidak ada satupun hal yang menghalanginya (mengerjakan amalan) masuk neraka, hingga dia meninggal.”

2. Mendoakan kedua orang tua.
3. Bersikap baik kepada siapapun walau dia adalah seseorang yang pernah berbuat jahat kepada kita.
4. Cepat-cepat beristighfar kala merasa telah berbuat dosa.
5. Jangan pernah bangga dengan amal dan perbuatan baik yang telah kita lakukan.

Semoga bermanfaat ya gais.

•••

1 minggu kemudian

Sudah satu minggu berlalu dari kejadian Ia menolak ajuan ta'aruf dari Agam pagi itu. Ya, sesaat Ia telah mendapat wejangan dari Niel dan ditambah dari sang bunda, akhirnya Nadhira bisa memutuskan jawaban untuk niat baik Agam, yaitu ... menolaknya.

Hingga sekarang, Ia merasa menjadi perempuan terbodoh di dunia. Mungkin bisa dikatakan menyesal akan keputusan itu tetapi, mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Ia menolak Agam demi Shaga, bukan tanpa alasan Nadhira melakukan itu. Sebab, waktu itu Shaga telah mengatakan kepadanya untuk memintanya menunggu sebentar saja.

Dan kini, Nadhira merasa penantiannya hanya sia-sia. Shaga tak memberikan kejelasan dan kepastian apapun untuknya, Ia rela menolak laki-laki sebaik Agam hanya demi Shaga yang Ia tidak tahu bagaimana kelanjutannya.

Di sini Nadhira sekarang, di rumah Lily dengan alasan keduanya ingin menikmati malam minggunya dengan menonton film bergenre romance-spiritual. Nadhira bisa pastikan nanti akan berakhir Ia ditinggal tidur terlebih dulu oleh Lily karena perempuan itu sangat tidak bisa bergadang.

"Nad, kalau aku aku jadi kamu, aku lebih milih kak Agam deh dari pada kak Shaga yang nggak jelas banget itu, kesel aku lama-lama," sungut Lily yang merutuki kebodohan sahabatnya itu.

Nadhira menghembuskan napasnya gusar, Ia membenarkan ucapan Lily. Buat apa Ia menunggu seseorang yang sama sekali tidak memberi kepastian dan justru menolak seseorang yang jelas-jelas sudah berniat baik untuk mengajaknya ke jenjang serius. Ya, Nadhira memang bodoh.

"Lagian apa sih kurangnya kak Agam? Cakep iya, manis iya, pinter jangan tanya lagi udah pasti, sholeh? Udah jelas banget, apa lagi Nadhira yang kurang? Gemes banget aku sama kamu!"

"Iya-iya aku salah, tapi ya mau gimana lagi, udah terlanjur. Lagian aku beneran kok nggak ada perasaan lebih sama kak Agam, Ly. Kalau aku terima aku sama aja dong nyakitin perasaan dia," tutur Nadhira.

"Yakan bisa aja waktu merubah semuanya, bisa aja sekarang kamu nggak cinta sama kak Agam eh pas kalian udah nikah, rasa itu tumbuh. Ingat Nadhira, Allah maha membolak-balikkan hati hambanya." Nadhira diam, entah apa yang harus Ia lakukan selain berpasrah.

"Malah bengong, ya udah aku ambil cemilan dulu di bawah." Lagi-lagi Nadhira tak merespons, Lily lantas beranjak dari kasur kemudian keluar kamar.

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang