Chapter 15

1.3K 84 0
                                    

JANGAN SKIP ILMUNYA :

1. Periharalah emosimu dengan baik, jangan mudah terpancing.
2. Jangan berbuat hal buruk apapun kepada orang lain jika kau tidak mau orang lain juga berbuat hal buruk padamu.
3. Jangan lupa bersyukur sekecil apapun nikmatnya dan sesakit apapun ujiannya.
4. Jaga lisanmu dengan baik agar tak memperberat hisab mu kelak.
5. Jangan berkata kasar dan membentak kepada orang tua.

•••

Hari ini adalah hari pertama mereka kuliah dengan status yang tentunya berbeda, yaitu ... sepasang suami istri. Setibanya mereka di kampus, banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang memperhatikan keduanya dikarenakan Shaga dan Nadhira berangkat bersama. Di tambah hanya beberapa dari orang-orang di kampus yang mengetahui jika keduanya sudah menikah.

Tentu saja Shaga dan Nadhira mendapat tatapan yang berbeda-beda, bagi mereka yang sudah mengetahui pernikahan itu, menatap kagum kepada Shaga serta Nadhira. Berbeda dari mereka yang belum tahu soal pernikahan itu.

Bukan karena malu mempunyai istri seperti Nadhira, Shaga tak mengumumkan pernikahannya karena permintaan dari Nadhira sendiri. Nadhira belum siap untuk menjadi bahan bullyan orang-orang yang menyukai Shaga, terutama Ghea.

"Ya udah ya, Ga. Kita pisah di sini aja, aku udah risih banget sama mereka yang ngeliatin kita mulu," ujar Nadhira dengan nada pelan.

Seolah mengerti kekhawatiran istrinya, Shaga pun tersenyum lalu mengangguk. "Ya udah iya, hati-hati ya ... oh ya, maaf juga nanti pas pulang nggak bisa bareng soalnya aku ada praktek," tutur Shaga.

"Iya, Ga. Nggak papa," jawabnya.

"Ya udah kalau gitu ke kelas gih, aku liatin dari sini." Nadhira mengangguk lantas melangkah pergi.

Sesaat di tengah langkahnya menuju fakultasnya, tentunya dengan jarak yang sudah jauh dari Shaga. Nadhira tersentak kaget ketika seseorang menarik lengannya dengan kasar.

"Eh eh!"

"Sini lo!"

"Ghea? Lepasin, Ghe! Apaan sih," seru Nadhira berusaha melepaskan lengannya dari cekalan Ghea yang terus menariknya hingga kini Ia masuk ke dalam kamar mandi.

Brak!!!

Ghea menutup pintu kamar mandi, Ia tak bersama teman-temannya, Ia hanya seorang diri dan sekarang mendorong Nadhira hingga punggungnya menabrak dinding, membuat Nadhira mengaduh sakit.

"Awh! Apa lagi sih, Ghe? Aku ada masalah apa sih kamu?" tanya Nadhira.

Ghea terkekeh. "Lo tuh ngeyel banget sih! Gue udah peringatin ke elo kan waktu itu, jauh jauh dari kak Shaga! Lo tuh sadar diri kenapa sih?! Heran gue," lontar Ghea.

"Ya emangnya kenapa? Toh kamu bukan siapa-siapanya kak Shaga kan? Terus buat apa kamu ngotot nyuruh aku jauhin dia, lagian aku sama kak Shaga itu--" Reflek Nadhira menghentikan kalimatnya ketika Ia tersadar akan kesalahannya.

"Apa? Lo sama kak Shaga apa?" sentak Ghea.

"A--aku sama kak Shaga nggak ada hubungan apa-apa, jadi kamu nggak perlu segininya. Dengan sikap kamu yang kaya gini malah buat hati kamu sendiri sakit, Ghe."

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang