Chapter 20

1.1K 70 4
                                    

Perlakukan setiap orang seperti halnya kita ingin diperlakukan.

- Mantan jadi manten -

•••

Setibanya di rumah, Nadhira sudah melihat Shaga yang ternyata sudah lebih dulu pulang darinya. Tak hanya Shaga, di ruang keluarga tersebut juga terlihat Anita dan Antoni. Nadhira merasa tidak enak sebab dirinya pulang sedikit terlambat.

"Maaf Nadhira pulang terlambat," tutur Nadhira seraya menyalami Anita serta Shaga.

"Enggak kok, Nad. Aku tadi cuma izin nggak jadi ikut praktek karna Papa ngabarin aku buat pulang cepet," ujar Shaga.

Nadhira duduk di samping Shaga. "Emangnya ada apa, Pa, Ma?" tanya Nadhira.

"Jadi, Papa sama Mama emang mau ngomong sesuatu hal yang penting ke kalian berdua," ujar Antoni.

"Ngomong apa, Pa?" tanya Shaga.

"Besok sore Papa sama Mama mau ke Swiss, urusan pekerjaan, Nak. Karna Papa nggak mungkin cuma sama sekretaris Papa, jadinya Papa sekalian ajak Mama," jelas Antoni.

"Emangnya berapa hari? Kok dadakan gini?" tutur Shaga.

"Kurang lebih seminggu, Ga. Kita juga mau sekalian liburan lah, udah lama Mama nggak liburan sama Papa, iya kan, Mas?" kekeh Anita.

"Iya, sayang."

Setelah obrolan itu selesai, mereka memusatkan perhatiannya pada Nadhira yang hanya diam, seolah tidak fokus pada apa yang Antoni serta Anita katakan. Shaga yang mendapati tatapan penuh tanya dari kedua orang tuanya pun tampak kikuk.

"Eum ... Papa sama Mama hati-hati, ya. Jaga kesehatan kalau di sana, Papa juga harus jagain Mama, jangan sibuk kerja terus," ujar Shaga memecah keheningan beberapa detik tadi.

"Iya, Ga. Kamu juga jaga Nadhira baik-baik, jangan buat dia sedih. Iya kan, Nad?" tutur Anita yang sontak membuat Nadhira terlonjak kaget karena tadi sempat melamun.

"A--ah iya, Ma."

"Nadhira, ada masalah?" tanya Antoni yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Emangnya Nadhira kenapa, Pa? Nadhira nggak kenapa-kenapa kok," bohongnya.

"Kalau ada apa-apa ngomong aja sama kita atau sama Shaga, Nad. Jangan di pendem," sahut Anita.

Nadhira mengalihkan pandangannya ke Shaga. Seharusnya Mama ngomong itu ke anak Mama sendiri, bukan ke aku. Batin Nadhira.

"Iya, Ma."

"Ya udah cuma itu yang mau kami omongin ke kalian, Mama sama Papa ke kamar dulu, ya." Shaga dan Nadhira mengangguk lalu keduanya melangkah pergi ke kamar.

Setelah kepergian Antoni dan Anita, Shaga menoleh ke arah Nadhira yang seperti menutupi sesuatu darinya. "Nad, are you okay?" tanya Shaga.

Nadhira hanya mengangguk lalu beranjak dari duduknya, tanpa mengatakan apapun Nadhira langsung meninggalkan ruangan itu.

"Nad? Nadhira kamu mau ke mana?" panggil Shaga tetapi, tak dihiraukan oleh Nadhira yang terus melangkah ke arah kamar.

Mantan jadi Manten [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang