Jangan berbohong jika kamu ingin menyelesaikan masalah karena ketika kamu berbohong, akan muncul masalah lain pun kepercayaan akan hilang.
🍂
🍂
🍂
Anggita dan Retalyo sedang asik mendekor ruangan untuk acara nanti malam. Anggita mendekorasi bagian bawah sedangkan Retalyo sedang memasang bagian dinding atas dengan rumbai-rumbai berwarna abu dan biru.Kata Anggita ia merasa senang menggunakan warna tersebut sampai dresscode nanti malam pun adalah dengan tema yang sama.
"Nah, akhirnya selesai juga." Retalyo mengusap keringat yang sedikit bercucuran di dahinya.
"Huft. Capek juga ya dek." sahut Anggita duduk di sofa.
"Iya Teh, sekarang tinggal bbq-an aja yang belum siap."
"Kalo gitu yang bantu siapin kamu sama Netha aja ya. Teteh agak lemes nih"
Retalyo mengangguk, "Siap bumil.."
🍂🍂🍂
Akhirnya pukul 8 malam semuanya sudah siap, tamu-tamu mulai berdatangan. Hanya keluarga besar dan para kolega Natama dan Ricad yang diundang.
"Hai bumil, kamu sehat Nggi?" Tanya Olivia menyapa ipar dari Retalyo seraya mengusap perut yang mulai membuncit sedikit.
"Hallo Tante, Anggi sehat kok. Tante makin cantik dan awet muda aja ya." jawab Anggita seraya memuji.
"Bisa aja kamu Nggi. Tama mana?"
Anggita melirik ke arah kesekitar mencari keberadaan suaminya.
"Yanggg!" panggil Anggita, karena kepekaan telinga Natama sangat tajam ia langsung menengok dan menghampiri istrinya.
"Ada apa?"
Anggita mengkode dengan mata agar suaminya menyapa mertua dari adiknya.
"Oh iya hallo Tante..."
"Aduh calon ayah nih kamu Tam. Sehat-sehat ya, jangan gila kerja terus kasian Anggita lagi hamil muda begini."
"Hehehe nggak kok Tan, semenjak kehamilan Anggita, Tama udah kurangin jam kerja. Oh iya Om Lanor dan yang lain ga ikut Tan?"
"Nggak, dia lagi ada bisnis menarik yang harus diperhatikan lebih dalam. Jadinya ga ikut ke Bandung. Yang lain sibuk urusan masing-masing."
Natama mengangguk sebagai tanggapan.
"Itu Reta kenapa ya yang? Samperin yuk Tan." ajak Anggita tak lupa ia juga mengajak Olivia untuk ikut bergabung.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...