Jika ini kesalahan maka jadilah kesalahanku selamanya.
🍂🍂🍂
🔞
Drtt drtt
Suara getar ponsel Retalyo yang terongok di lantai karena tertendang kakinya sendiri sedang menampilkan nama Ranuca.
Sedangkan Retalyo terus saja meronta saat Riski ingin menjamah tubuhnya lebih jauh. Sejujurnya ia benar-benar berusaha untuk tidak terpengaruh dengan keinginan tubuhnya yang memang membutuhkan sentuhan.
"SETAN! LEPASIN GUE ANJING!" Dengan sisa tenaga yang masih dimiliki Retalyo berhasil menendang Riski yang berada di atasnya hingga laki-laki itupun tersungkur ke lantai.
Retalyo mengambil ponselnya tapi sayang panggilan masuk itu sudah berhenti, ia meremas erat ponselnya dan berlari ke arah pintu ia masih memiliki kesempatan untuk lepas.
Drtt drtt
Tanpa pikir panjang Retalyo menggeser tombol hijau itu. Belum sempat ia berbicara untuk minta pertolongan. Riski berhasil menggagalkan, ia kembali tertangkap dan diseret ke atas kasur.
"Lo ga akan mudah untuk gue lepasin Retalyo."
Riski mengusap pipi Retalyo memancing agar perempuan itu tidak lagi berontak dan kembali dalam pengaruh obat.
"Ini malam yang panjang untuk kita, jadi nikmatilah!"
Sret
Riski berhasil merobek tanktop Retalyo, matanya menggelap kala melihat tubuh mulus bagian atas itu walaupun masih ada satu penghalang lagi. Retalyo berusaha untuk tetap waras ia menutupi tubuhnya yang terbuka dengan satu tangan dan satunya lagi ia layangkan tamparan keras penuh dengan emosi.
PLAKKK
"Bajingan ya lo Riski!"
Bukannya terkejut, Riski malah tersenyum mendapat tamparan tersebut. Riski jadi semakin tertantang dan hendak mencium bibir Retalyo yang daritadi mengeluarkan umpatan kasar. Sedikit lagi ia berhasil melumat bibir manis itu suara gebrakan pintu membuatnya terperanjat.
BRAK
"BANGSATTT!"
"ANJING! MATI AJA SANA LO"
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Ranuca kembali memukuli Riski seperti tadi sore tapi bedanya kini ia di bantu Samudera dan Haris yang ikut melayangkan pukulan bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...