Saat hujan datang bertamu, hanya dua pilihan untukmu. Bergelimang rindu atau mengenang sendu
🍂
🍂
🍂
Hari sudah beranjak sore dan diluar sana hujan sedang turun dengan deras disertai beberapa kali petir yang menggelegar. Retalyo memundurkan tubuhnya makin tak ada jarak dengan kepala tempat tidurnya."Duh, kenapa harus hujan sih. Mana petirnya kenceng-kenceng bikin takut..." rengek Retalyo berbicara sendiri.
Lima jam yang lalu Ranuca memberi kabar melalui pesan singkat kalau ternyata akan lama di kampus karena memang urusannya itu perlu diurus hingga selesai jadi sekarang hanya Retalyo sendirian di rumah.
Duaarrr
Petir kembali menggelegar membuat Retalyo terkejut untuk kesekian kalinya.
"Nuc kamu bisa pulang cepet ga sih?" bisiknya pelan. Biasanya jika sedang berjauhan seperti ini Ranuca akan menelpon dan bertanya.
Sekarang lagi apa? Udah makan belum? Kamu kangen aku ga? Jangan lupa kunci pintu? Dan hal-hal lainnya yang kadang Ranuca tanya secara random. Tapi sejak suaminya pergi tadi siang, Ranuca seperti tidak ingat padanya? Padahal dirinya sampai menjelang malam begini belum makan.
Ting
Bunyi notifikasi salah satu aplikasi chatnya membuat Retalyo dengan cepat meraih ponsel dimana layarnya tertera nama Suami Ganteng. Sejak kapan laki-laki itu berani mengganti seenaknya nama kontak di handphonenya.
"Nuca bener-bener bikin geli makin kesini."
_______________________________________
Suami Ganteng| Lyove...
| Sorry baru ngabarin kamu
| Aku masih dikampus. Nunggu hujannya reda dulu.
|Kamu udah makan kan?Masih lama kalau nunggu reda Nuc| Aku makin takut dirumah sendirian karena petirnya kenceng|
Dan aku juga belum makan karena aku kira kamu bakalan pergi bentar tadi.|| Ya ampun Lyove, aku otw sekarang trobos hujan. Kamu jangan takut ya coba dengerin lagu pakai earphone dulu.
| Mau aku beliin makanan apa? Nasi Padang?
_______________________________________Petir menyambar lagi, Retalyo melempar ponselnya karena kaget. Ia semakin takut ditambah udara diluar sana mulai masuk membuat udara dingin menusuk kulit.
Keadaan rumah yang dibiarkan gelap karena Retalyo tidak berani turun ke bawah. Ia hanya memeluk tubuhnya dengan selimut sambil memakai earphone.
🍂🍂🍂
Hujan lebat disertai petir menghalangi pandangan Ranuca menyetir mobil jeepnya. Ia memutuskan untuk cepat pulang padahal tadinya ia hendak pulang ketika hujan reda saja. Saat ini pakaiannya sendikit basah akibat berlari menuju area parkiran kampus. Ia benar-benar lupa waktu, niatnya hanya sebentar tapi karena dosennya itu meminta ia untuk menyelesaikan urusan di kampus jadi lah menjelang malam ini Ranuca baru bisa pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...