4.6 | Perhatian

241 41 36
                                    

Jagalah sebuah perhatian, selayaknya kamu menjaga sebuah hubungan.

🍂
🍂
🍂

Sejak kedatangan Ranuca yang kemarin pulang dengan pakaian basah, Retalyo merasa ada sebuah perbedaan yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak kedatangan Ranuca yang kemarin pulang dengan pakaian basah, Retalyo merasa ada sebuah perbedaan yang terjadi. Setelah keduanya makan malam bersama Ranuca menjadi agak pendiam dari biasanya, laki-laki itu juga lebih banyak melamun.

Dan sekarang Retalyo jadi tidak bisa tidur karena selain merasakan sakit di perutnya akibat terlambat makan hari ini. Ia juga jadi makin memikirkan apa maksud dari perkataan Ranuca sudah menolong orang yang bosan hidup.

Waktu tak terasa menunjukkan pukul dua dini hari , Retalyo masih belum juga memejamkan mata, ia mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah Ranuca disampingnya yang tiba-tiba mengigau.

"Jangan ganggu kehidupan gue lagi!"

"Jangan!"

"Lo berhak bahagia, tapi bukan sama gue."

Dari posisinya bersandar, Retalyo sedikit aneh melihat suaminya begitu, ia mencoba menepuk pipi Ranuca yang masih memejamkan mata, dan ternyata suhu tubuh itu terasa demam. Ia jadi buru-buru berjalan mencari lap dan mengisi air untuk mengompres Ranuca. Pasti gara-gara kehujanan Ranuca jadi sakit.

"Nuc..."

"Nuca, hey!"

"Bangun dulu yuk bentar."

"Nuca!!"

Ranuca akhirnya bangun dan menatap Retalyo yang sudah duduk disampingnya. Perlahan ia menegakkan tubuhnya juga untuk duduk.

"Kamu kenapa teriak bangunin aku, Lyove? Takut petir lagi ya? Atau laper?" Ranuca langsung mengajukan pertanyaan dengan suara khas bangun tidurnya dan hendak membawa Retalyo ke dalam pelukannya, namun di tolak.

"Badan kamu demam loh, Nuc. Jadi aku terpaksa bangunin kamu. Aku udah kompres dahi kamu tuh. Tapi lebih baik kamu juga harus minum obat."

Retalyo mulai memberikan sebutir obat penurun panas, dan membantu Ranuca minum dengan menggenggam gelas di kedua tangannya.

"Nuc, kamu kenapa sih?" tanya Retalyo terlalu penasaran tentang Ranuca yang mengingau .

"Aku emangnya kenapa, hmm? aku gapapa cuma sedikit ga enak badan aja kok."

Retalyo mengangguk saja, tapi ia tetap menyampaikan apa yang ia rasa. "Tapi kamu tadi ngigau terus loh dan sekarang malah jadi demam gini. Kamu lagi mikirin apa? Ada sesuatu yang aku gatau lagi tentang kamu?"

Ranuca menyunggingkan senyumnya dan menarik Retalyo masuk ke dalam pelukan. "Kamu udah mulai perhatian ya Lyove?"

Dalam pelukan Retalyo mendengus, Ranuca kemudian meraih tangan istrinya dan menggenggamnya lembut, "I'm okay, aku cuma butuh kamu lebih."

CINTA DUA KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang