Seorang suami harus begitu sabar dan pengertian pada istrinya yang bersikap manja.
🍂
🍂
🍂
Pukul setengah dua belas malam akhirnya Natama dan Ranuca sudah sampai di Bandung. Mereka saat ini sudah di jemput Ricad yang menunggu di Bandara.
"Gimana Tam,Nuc semua beres? Ada kendala?" tanya Ayah yang sudah berposisi disebelah kemudi karena Natama yang kini menyupir dan Ranuca seperti biasa duduk di bagian belakang.
"Beres Yah, makanya kita bisa pulang cepet hari ini." Jawab Natama,
"Untuk kendala, selama di sana Alhamdulillah masih bisa di handle." Jawab Ranuca melanjutkan jawaban Natama sambil tangannya bergerak menyalakan ponsel.
"Bagus kalau gitu. Ayah lebih senang kalian bekerja sama seperti ini daripada sibuk dengan urusan masing-masing. Tapi ya mau bagaimana lagi, perusahaan kita kan sudah punya cabang. Pesan Ayah sih kalian jangan lupa untuk selalu komunikati."
"Iya Yah." Jawab keduanya serentak.
Setelah itu perjalanan diisi dengan keheningan. Tiba-tiba Ranuca terkekeh kecil setelah menonton video yang dikirimkan Teh Anggita padanya. Membuat dua orang di depannya jadi bertanya.
"Dih ketawa-ketawa sendiri. Napa lu? Waras." Tanya Natama sambil melihat dari kaca spion tengah.
"Kenapa Nuc?" Kini Ricad ikut bertanya.
"Ini A, Yah. Teh Anggita kirim video Reta nangis sambil marah-marah jadi lucu."
Ricad ikut terkekeh, "Anak Ayah yang satu itu emang lagi berubah-ubah terus suasana hatinya. Kadang ketawa kenceng kalau lihat siaran di Tv, kadang nangis karena kangen suaminya, kadang marah-marah kalau dijailin sama Anggita dan Netha, kadang juga gamau makan, eh tiba-tiba minta ayah beliin ini itu. Pokoknya selama kamu ga ada kami semua banyak repotnya."
Ranuca merasa bersalah sudah banyak merepotkan ketika menitipkan istrinya itu. Harusnya yang banyak di repotkan ketika istrinya hamil itu adalah dirinya.
"Maaf ya Yah. Nuca jadi merepotkan Ayah dan semua yang ada di rumah." Kata Ranuca pelan.
Ricad memasang wajah arogannya, "Ayah menikahkan kamu sama Reta itu berarti semua tanggung jawab yang ada pada Reta bukan lagi Ayah yang urus tapi harusnya kamu Nuc.
Wajah Ranuca tiba-tiba panik dan menundukkan kepalanya. "Sekali lagi Nuca minta maaf ya Yah."
"Ayah ga perlu maaf dari lo Nuc." Celetuk Natama. Ranuca hendak bertanya kenapa. Tapi Ricad dan Natama sudah tidak bisa menahan tawa mereka mengerjai Ranuca.
"Hahaha. Lo beneran ga bisa di ajak guyon ya Nuc."
"Bercanda loh. Ayah ga merasa di repotkan sama anak Ayah sendiri. Kamu ga perlu minta maaf Nuc, bener kata Tama. Justru Ayah senang bisa mengurus Reta kembali apalagi dia kan sedang mengandung cucu Ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DUA KUTUB
RomanceAwalnya kisah mereka hanya sebatas balas dendam, kemudian mereka malah terjebak di dalam mahligai pernikahan yang berlandaskan perjanjian yang saling menguntungkan. Bisakah tarikan yang awalnya tolak menolak, kini berubah menjadi kutub tarik menari...